Aku hanya ingin mengetahui siapa isi hatimu. Apakah kau menerima pernikahan ini?
"Kaisar saya ingin bertanya apakah Putra Mahkota menyetujui pernikahan ini?" Tanyaku.
"Ya. Dia menyetujuinya." Ucap Kaisar Ryu.
Apakah hubungan ini hanya sebagai formalitas? Atau kau benar benar menyukaiku?tapi kau tak pernah bertemu denganku. Aku hanya ingin mengetahui siapa yang ada didalam hatimu.
"Saya permisi." Ucapku.
"Aku akan kembali sebentar lagi dan mengirimkan Putra Mahkota kesini." Ucap Kaisar Ryu mengagetkanku.
Mengirimkannya kemari? Rasanya aku ingin berteriak! Dia membaca surat itu dan akan kemari?! Astaga aku tak berani menunjukkan wajahku didepannya.
"Saya permisi." Ucapku cepat lalu berlari keluar.
"Bawakan aku monoki. Aku akan kehutan sebentar dan jangan katakan hal ini kepada siapapun." Ucapku kepada dayang kepercayaanku.
Aku menunggu dayang kepercayaanku dikamarku. Aku ingin berjalan jalan mencari udara di hutan sekalian bertemu sahabatku dengan cara menyamar.
Selama ini aku berteman dengan pria. Pada saat aku berumur 13 tahun aku tak diberikan hak untuk keluar dari Dinasti hanya untuk bertemu teman apalagi aku hanya punya teman laki laki.
Jika aku sedang dalam perasaan buruk aku menyamar sebagai pria menggunakan nama Li Tao dan bertemu dengan sahabatku.
"Putri Liuxi ini monokinya."
"Terima kasih. Setelah aku pergi kau tak boleh katakan hal ini kepada siapapun." Ucapku dengan nada mengancam.
"Saya mengerti."
"Pergilah. Aku akan mengganti pakaianku disini." Ucapku.
Aku mengganti pakaianku dengan cepat lalu loncat dari jendela. Untungnya ada pohon didekat jendela. Aku langsung locat ke pohon itu dan keluar Dinasti tanpa ada yang mengetahuinya.
Untung saja Dayang kepercayaanku itu telah menyiapkan kuda jadi aku tak usah susah payah mengeluarkan kuda dari kandang kuda.
Aku langsung saja memacu kudaku supaya bergerak cepat. Aku telah memasuki desa Ling dalam waktu setengah jam. Dapat kulihat semua sahabatku sedang duduk di sebuah kedai. Aku menghampiri mereka dengan semangat lalu mengubah suaraku.
"Sudah lama kita tak bertemu." Ucapku dengan suara pria.
"Tao padahal kita belum bertemu selama sebulan. Untung saja Jemdralmu itu tak mengijinkanmu keluar selama satu tahun." Ucap Mao.
Yap aku menyamar sebagai pria bernama Li Tao dan berkerja sebagai prajurit.
"Apakah kalian baik baik saja disini? Kehidupan kalian sangat menyenangkan ya. Kehidupan di Dinasti sangat menyusahkan." Ucapku.
"Hahaha itulah sebabnya kami tak ingin menjadi Prajurit sepertimu." Ucap Hiro.
"Ah ya karena kau bekerja disana bukankah kau sering bertemu dengan Putri Liuxi?bagaimana keadaannya sekarang? Kami sudah tak bertemu dengannya selama 6 tahun." Ucap Luhan.
Aku jadi ingin memeluk mereka karena terlalu senang. Mereka rupanya merindukanku. Kukira mereka akan melupakanku. Aku sangat senang mempunyai teman seperti mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Emperor
Fiction Historique#7 in Historical Fiction Aku putri dari Kaisar Dinasti Qing. Liuxi,itu namaku. Entah gosip darimana menyebar dan mengatakan bahwa aku itu jelek dan ceroboh. Aku selalu diam. Kaisar menjodohkanku dengan Putra Mahkota Dinasti Han. Aku hanya diam. Dia...