"Menikah ya... aku belum menyetujuinya. Meskipun aku menyukai Pangeran Zhen Guo belum tentu dia menyukaiku. Aku juga tak ingin terikat dalam hubungan suami istri tanpa ada cinta." Ucapku.
"Sudahlah kau jangan khawatirkan permasalahan itu. Apakah kau ingin mengetahui tentang tumbuhan yang baru saja kutemukan ini?" Tanya Pangeran Dongwei.
"Tentu saja! Ayo kita menelitinya di ruang kerja kakak seperti dulu." Ucapku semangat.
Aku langsung saja melihat tumbuhan yang baru saja ditemukan Kak Dongwei. Menwmeliti tumbuhan dapat membuatku melupakan segala masalah yang saat ini ada dibenakku.
Setelah kami sampai di ruang kerja kak Dongwei aku langsung saja melihat tanaman itu dengan teliti dan memeras daun itu. Cairan berwarna putih bening keluar dari batangnya. Cairan itu diteliti oleh kak Dongwei.
Hasilnya adalah Tanaman itu tidak beracun. Aku menggumpulkan cairannya disebuah botol lalu menyimpannya di tasku.
"Kak aku akan menggambil cairan ini untuk diteliti lebih jauh. Aku juga akan ke perpustakaan untuk membaca buku disana." Ucapku.
"Baiklah. Hati hati ya." Ucap Dongwei.
"Ya. Aku permisi." Ucapku.
Aku langsung berlarian ke perpustakaan. Untungnya tak ada orang diperpustakaan. Aku lamgsung memcari buku tentang daun langka itu. Akhirnya kutemukan buku itu sayangnya semuanya tulisan kecil. Aku membacanya sambil menyipitkan mataku.
Cklek
Seseorang masuk kesini. Sialan siapa yang berani masuk mengangguku?! Suara berat dan lonceng ini sudah pasti Pangeran Zhen Guo yang datang. Kenapa aku seharian ini bertemu dengannya terus?
Bagaimana ini? Aku sedang tak ingin melihatnya. Aku akan berpura pura fokus pada bacaanku terus!
"Putri Liuxi apa yang anda lakukan disini?" Tanya Pangeran Zhen Guo.
...
"Apakah anda mendengarkan suara saya? Oh kau sedang membaca. Maaf jika aku menganggumu." Ucap Pangeran Zhen Guo lalu pergi.
Aku tak ingin dia disini dan aku tak bisa melihatnya pergi dari sini.
Liuxi sadarlah kau ini hanya wanita yang tak bisa berdiri disampingnya!
"Untuk apa kau datang kesini?" Ucapku tanpa menatapnya.
"Aku sedang mencari buku." Ucap Pangeran Zhen Guo.
"Buku apa itu? Aku akan membantumu mencarinya." Ucapku.
"Sudahlah aku bisa mencarinya sendiri." Ucap Pangeran Zhen Guo.
"Aku mengerti maksudmu. Maaf jika aku memganggumu." Ucapku lalu membawa bukuku pergi.
"Tunggu. Kau bisa membaca disini jika kau mau." Ucap Pangeran Zhen Guo.
"Hehehe maafkan aku tapi aku sudah tak berniat untuk membaca buku." Ucapku lalu pergi.
Susah sekali untuk berpura pura dingin.
"Apakah kau menemukan sesuatu yang menarik Liuxi?" Tanya Pangeran Dongwei yang tiba tiba datang.
"Tidak. Aku tak menemukan apapun. Kakak aku sangat bosan apakah kakak mau berburu ke hutan besok?" Tanyaku.
"Baiklah. Sudah lama kita tak bertarung." Ucap Pangeran Zhen Guo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Emperor
Ficción histórica#7 in Historical Fiction Aku putri dari Kaisar Dinasti Qing. Liuxi,itu namaku. Entah gosip darimana menyebar dan mengatakan bahwa aku itu jelek dan ceroboh. Aku selalu diam. Kaisar menjodohkanku dengan Putra Mahkota Dinasti Han. Aku hanya diam. Dia...