40

8.7K 503 11
                                        

Lampu dimatikan. Tangan Yixing tetap mengenggam tangan Liuxi dengan erat. Setelah lampu dihidupkan semua orang telah mendapatkan pasangan mereka masing masing termasuk yuyu yang digenggam oleh Putri Yin Hua. Semua orang menari dengan pasangan mereka didepan putri Yin Hua.

Sayangnya Liuxi menyingkir dari kompetisi untuk mendapatkan uang yang sangat banyak. Liuxi menarik Yixing kesudut ruangan dan duduk dengan tenang disana. Mata Yixing sama sekali tak bisa pergi dari wajah Liuxi meskipun ditutupi oleh topeng emas.

"Anda tidak marahkan jika saya menarik anda kemari?" Tanya Liuxi.

"Saya juga tidak begitu tertarik dengan tarian mereka. Lebih baik jika kita duduk disini dan hanya menatap pertunjukkan mereka." Ucap Yixing.

"Terima kasih untuk semua yang anda lakukan untuk saya." Ucap Liuxi lembut.

"Tidak usah dipedulikan. Tonton saja pertunjukkan yang sedikit menarik didepan." Ucap Yixing.

Yuyu dari atas panggung dapat melihat Liuxi yang duduk bersama Yixing disudut ruangan. Gadisnya sudah membencinya dan tak ada lagi kesempatan untuk menjadikan gadisnya menjadi milikknya selamanya.

Putri Yin Hua tak sengaja melihat tatapan Yuyu yang kearah Liuxi membuatnya marah. Dia menarik narik tangan Yuyu.

"Kakak Yu, apakah anda tidak memberikan adik kecil anda hadiah disaat ulang tahun ini?" Tanya Yin Hua dengan manja.

Yuyu hanya tersenyum kecil lalu menyuruh beberapa pengawal untuk menarik sebuah kotak besar. Yuyu berjalan disebelah kotak besar dan menarik satu tali yang ada disampingnya.

Kotak besar itu meledak dengan suara besar serta beberapa petasan terbang langsung meledak membuat langit yang begitu indah. Putri Yin Hua tak begitu senang dengan hadiah dari Yuyu.

Sebuah kotak kecil diserahkan ketangan Putri Yin Hua dari yuyu membuat putri Yin Hua senang dan segera membuka kotak itu.  Semua tamu yang hadir juga penasaran dengan kotak yang diberikan Yuyu kelada Yin Hua. Yin Hua membukanya dengan pelan dan menemukan pin berbentuk rubah berekor sembilan yang sangat indah.

Liuxi dan Yixing tidak peduli dengan apa yang didapatkan oleh Yin Hua. Seorang pelayan membawakan mereka dua cangkir minuman. Sayangnya sebelum Yixing dapat meminumnya, pelayannya keluar dan membisikkan beberapa kata kepada Yixing.

"Saya harus pergi sebentar untuk mengecek sesuatu." Ucap Yixing.

"Apa yang terjadi?" Tanya Liuxi.

"Sepertinya ada yang tidak beres dengan petasan yang baru saja meledak." Ucap Yixing membuat Liuxi menganggukkan kepalanya.

Setelah Yixing pergi Liuxi meminum minumannya dengan pelan dan kepalanya tampak pening dan ngantuk. Setelah dia tertidur, bayangan hitam membawanya kesebuah kamar dan mengikat tangan dan kakinya menggunakan rantai ditempat tidur yang besar.

Seseorang sepertinya menaruh pil bangun untuk membangunkannya dan menemukannya disatu kamar yang mewah. Ia baru saja ingin bangun tetapi ia mendapati bahwa kaki dan tangannya sedang dirantai. Langkah kaki terdengar dan Zhou Hong berjalan kearah Liuxi dengan mabuk.

"Zhou Hong! Apakah anda mendengar saya?!" Teriak Liuxi.

Namun Zhou Hong membuka pakaiannya satu persatu dan hanya menyisakan celana dalam dan berjalan menuju Liuxi.

"Zhou Hong sadarlah!" Teriak Liuxi berulang kali.

Tubuh Liuxi semakin bergetar saat Zhou Hong mulai mendekatinya. Tenggorokan liuxi sudah keribg karena meneriakinya tetapi ia tak mendengarkannya.

Zhou hong dengan kasar merobek pakaian liuxi mulai dari lengan,perut,dan rok yang Liuxi pakai. Liuxi terus berteriak sambil gemetaran. Ia menggunakan tenanganya untuk melepaskan ikatan yang ada ditangannya dengan keras menimbulkan jejak merah dipergelangan tangannya.

Air mata Liuxi juga sudah mengalir deras sampai terdengar pintu dibabting oleh sosok berbaju putih dan dengan kejam sosok itu memukul dan membunuh Zhou Hong sampai mati. Sosoknya berjalan kearah Liuxi dan dengan cepat ia melepaskan ikatan yang ada ditangan dan kaki Liuxi.

"Bai Yixing." Gumam Liuxi.

Yixing yang berdiri disampingnya menunjukkan mata keperihan dan rasa ingin bunuh. Ketakutan Liuxi melebihi batasnya sampai ia memeluk Yixing dengan erat seakan tak ingin melepaskannya.

Yixing bisa merasakan getaran pada tubuh Liuxi dan ketakutannya. Dengan pelan Yixing melepaskan jubahnya dan membungkus Liuxi lalu pergi membawanya dengan cepat.

Yixing membawanya keDinasti Bai dan meletakkan Liuxi didalam kamarnya dan menenangkannya. Air mata Yixing sedikit mengalir. Kenapa ia tak bisa menyelamatkan Liuxi sebelum pria itu mengoyak bajunya?

Tubuh Liuxi semakin bergetar hebat karena ketakutan. Yixing mengelus rambutnya dengan tulus dan berusaha menenangkannya. Ini pertama kalinya gadisnya tidak menunjukkan sisi dinginnya dan saat ini sedang menunjukkan sisi ketakutannya.

"Tenanglah. Orang itu telah kubunuh. Kau akan aman bersama denganku." Ucap Yixing.

Dimalam itu Liuxi tidak bisa tidur dan dimalam itu juga satu keluarga Zhou dibunuh dengan sadis oleh pelayan Yixing. Mata Liuxi masih saja terus melamun dan menunjukkan ketakutan yang dahsyat. Yixing mengoleskan krim pada pergelangan tangannya yang merah.

"Tidurlah aku menjagamu disini." Ucap Yixing.

"Bai Yixing, terima kasih telah menolongku dan terima kasih telah menjadi temanku." Ucap Liuxi sedikit tersenyum.

"Ya." Jawab Yixing lalu membuat Liuxi tertidur dengan santai.

Yang membuat Liuxi menangis adalah ingatan tentang masa kecilnya yang hampir dilecehkan muncul didalam pikirannya membuatnya takut karena kejadian itu.

Yixing menyuruh pelayannya untuk menjaga Liuxi samapi ia kembali lagi. Ia pergi kegunung suci dengan kemarahan yang sangat dahsyat. Ia membanting pintu ruang kerja Yuyu lalu memukul mejanya.

"Kau tau apa yang terjadi semalam?!" Tanya Yixing marah.

"Apakah ada yang terjadi pada Liuxi?" Tanya Yuyu khawatir.

"Liuxi hampir dilecehkan! Aku membawanya kedinasti bai dan berharap dia tidak akan tinggal disini lagi! Jika tidak maka mungkin disaat aku tidak ada, Sepupu kesayanganmu akan membunuhnya!" Teriak Yixing.

"Tidak mungkin Yin Hua melakukan semua itu. Yin Hua selalu memuji Liuxi saat ia datang kemari." Ucap Yuyu tak percaya.

"Selidikilah apa yang terjadi semalam dan anda akan mengetahui apa yang terjadi." Ucap Yixing lalu segera pergi dan kembali kekamarnya untuk menemani Liuxi.

Liuxi yang ia lihat ditempat tidurnya adalah Liuxi yang menangis,ketakutan dan berantakan. Ia merasa bodoh karena tak bisa berada disamping Liuxi dan menjaganya sehingga tak ada yang berani untuk melukai Liuxi.

"Tuan, sepertinya Janda Permaisuri telah mengetahui bahwa anda telah kembali dengan seorang wanita." Ucap pelayan Zhang.

"Biarkan Janda permaisuri mengetahuinya. Dia juga akan memberikan Liuxi tempat tinggal. Enyah." Ucap Yixing lalu duduk disamping Liuxi dan menghapus air mata yang masih mengalir.

Yixing tidur disamling Liuxi sambil menatap wajahnya yang sedang ketakutan. Hatinya sangat sakit melihat kejadian semalam. Kenapa harus gadisnyalah yang menerima cobaan seperti itu?

Secara tak sadar, Liuxi memiringkan tubuhnya dan memeluk Yixing. Yixing sangat terkejut dan hanya bisa menjadi sepeeti patung bahkan ia merasa ia tak bisa bergerak karena pelukan Liuxi tiba tiba. Kepala liuxi berada didada Yixing membuat Liuxi merasakan sedikit detak jantung yang berdegup kencang.

The Coldest EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang