"Quan Yi, apakah kita tidak pergi kekediaman Guru?"
"Tidak. Nona telah menguasai sebagian ilmu kedokteran. Oleh karena itu, Yang Mulia Qin ingin nona mengobati seseorang untuk melihat keterampilan medis nona."
Liuxi dengan senang menganggukkan kepalanya. Ia sangat bersemangat begitu mendengar nama Qin. Ia harus melakukan yang sangat baik hari ini untuk dipuji oleh Yang Mulia Qin.
Liuxi dibawa kesebuah kamar. Dan fidalam kamar itu sudah terdapat Pangeran Dongwei yang menunggu kedatangan Liuxi. Air matanya jatuh disaat ia melihat Liuxi baik baik saja. Yang berbeda hanyalah rambutnya. Ia juga tidak mengerti menapa rambut Liuxi bisa berubah menjadi putih berkilau.
"Nona, ini pelayan yang akan anda tangani."
"Ah, Saya adalah Xin Yi yang akan mengobati anda. Saya juga tidak bisa melihat jadi maafkan saya jika saya melakukan kesalahan."
Pangeran Dongwei menahan tangisannya. Melihat Liuxi dengan nama yang berbeda dan sikap yang ceria membuatnya merasakan sedih sekaligus bahagia.
"Saya..Xing..Han, pelayan..anda...dimasa.. depan."
Ia tidak akan membiarkan adiknya ini tertipu dan menjadi musuhnya dimasa depan maka ia akan menggunakan nama ini untuk berusaha mengingatkan Liuxi kepada dua orang. Meskipun Yang Mulia Qin mengatakan bahwa ingatannya tidak akan kembali lagi, ia percaya bahwa Liuxi akan kembali mendapatkan ingatannya dan membalas dendamnya.
"Benarkah? Maka anda harus segera sembuh untuk segera melayani saya." Liuxi menggambil denyut nadi Pangeran Dongwei dan mulai meraba tubuh pangeran Dongwei.
Dengan cepat Liuxi mencari obat dari keranjang obatnya dan mengoleskannya pada luka pangeran Dongwei. Tangannya tanpa sadar menggores kayu tajam pada kasur Pangeran Dongwei membuat darahnya keluar dan menetes pada luka Pangeran Dongwei.
Mata Pangeran Dongwei terbuka lebar dan sama sekali tidak berkedip. Ia merasakan mati rasa juga luka itu menutup hanya dengan beberapa detik. Untungnya tidak ada yang memperhatikan hal itu.
Tanpa ada yang sadari beberapa luka pada tubuh Pangeran Dongwei dengan cepat tertutup. Bahkan Quan Yi juga tidak memperhatikan dan mengobati tangan Liuxi dengan cepat. Pangeran Dongwei terlihat menatap langit kamar dengan mata terbuka. Tubuhnya terasa berbeda sekarang.
"Nona, Sepertinya sudah saatnya untuk bertemu dengan Yang Mulia Qin."
"Xing Han, saya akan kembali mengobati anda besok."
Liuxi berniat keluar namun tangan Pangeran Dongwei menarik tangan Liuxi.
"Liuxi."
"Apa?"
Quan Yi memelototi Pangeran Dongwei dan membuatnya kembali menarik tangannya.
Pangeran Dongwei menggelengkan kepalanya lalu memalingkan wajahnya membuat Liuxi sedikit terheran heran."Quan Yi, Tidak baik untuk membuat Yang Mulia menunggu."
Quan Yi menarik tangan Liuxi lalu membawanya keluar sedangkan Pangeran Dongwei hanya bisa meneteskan air mata. Kerajaannya telah diambil, orang tuanya dibunuh dengan cara yang keji dan juga liuxi melupakan ingatannya yang membuatnya berdiri pada kelompok lawan.
Sedangkan ia, ia harus bertahan hidup menggunakan dirinya sendiri. Ia juga harus selalu menyembunyikan identitasnya.Seseorang masuk dengan mendorong pintu membuat Pangeran Dongwei terkejut dan melihat kearah pintu. Seorang gadis dengan wajah yang sedikit kotor dan baju yang tipis berdiri didepan pintu dan memperlihatkan wajah paniknya.
"Siapapun anda, Izinkan saya untuk bersembunyi." Dengan cepat gadis itu menutup pintu dan juga bersembunyi dibawah meja.
"Cari putri dengan cepat! Jika tidak kalian tau apa yang akan terjadi!" Teriakan itu membuat gadis itu terlihat semakin ketakutan.
Pangeran Dongwei turun dari kasur dengan keseimbangan yang kurang baik. Ia bahkan harus menyentuh meja atau dinding untuk menjaga keseimbangannya.
"Kumohon biarkan aku bersembunyi disini." Gadis itu keluar dari tempat persembunyiannya. Salah satu pengawal kerajaan tanpa sadar menoleh kearah mereka dan berteriak dengan keras.
"Putri bersembunyi disana!" Teriakan itu memancing banyak pengawal kerajaan untuk datang.
Sedangkan untuk gadis itu, ia menggunakan tubuh Pangeran Dongwei untuk menutupinya. Pangeran Dongwei sama sekali tidak berniat untuk memanggil mereka dan bahkan ia berniat untuk menipu mereka agar mereka pergi. Gadis kecil ini bahkan tingginya mirip dengan Liuxi.
"Menyingkirlah dan anda akan lolos dari hukuman."
Pangeran Dongwei sama sekali tidak menyingkir. Rambutnya juga berubah perlahan menjadi putih dan matanya juga menunjukkan kedinginan membuat gadis dibelakangnya terkejut.
Salah satu pengawal kerajaan ingin menusuknya tetapi Pangeran Dongwei menahan itu dengan cepat lalu menarik pedang yang pengawal itu gunakan. Sekarang ia mempunyai senjata disisinya membuatnya semakin mudah untuk mengalahkan mereka.
Semua pengawal yang ada disana mencoba untuk bersatu dan melawan Pangeran Dongwei. Sayangnya tidak ada yang bisa menyentuhnya sama sekali. Gadis dibelakangnya juga terkejut. Pangeran Dongwei dengan kesal menancapkan pedangnya ditanah membuat tanah itu terbagi menjadi dua dan semua pengawal itu jatuh didalamnya. Setelah semua pengawal jatuh, tanah kembali tertutup rapat dan menghilangkan semua jejak.
Semua perkelahian ini membuatnya lelah dan terjatuh. Disisi lain Liuxi yang ada pada Ruang Kerja Yang Mulia Qin merasakan jantungnya yang sakit. Dengan cepat Liuxi meninggalkan Ruang Kerja Yang Mulia Qin dan pergi kesuatu tempat.
Bukan berarti bahwa ia sudah mendapatkan penglihatannya kembali tetapi rasa sakit ini yang menunjukkan jalan kemana ia harus pergi.
"Apakah anda baik baik saja?" Suara seorang wanita membuat Liuxi menatap kearah suara itu.
"Liu..Xin..Yi." suara pangeran Dongwei agak melemah membuat Liuxi berusaha mengangkat Pangeran Dongwei kekasur. Rasa sakit pada jatungnya telah berhenti.
"Xing Han. Saya dapat merasakan bahwa baru saja terjadi perkelahian. Apakah anda tidak tau bahwa perkelahian ini bisa menyebabkan nyawa anda menghilang?"
"Dia hanya seorang pengawal! Tugas pengawal adalah melindungi hidup majikannya!" Liuxi menggertakkan giginya dan menggepalkan tangannya dengan keras. Meskipun ia tidak bisa melihat, ia bisa menggunakan suara sebagai penglihatan.
"Dia bukanlah pengawal anda! Dia milik saya! Anda tidak berhak memilikinya. Siapapun tidak boleh merebut yang menjadi milik saya." Pangeran Dongwei terkejut sekaligus tersenyum.
Apakah Liuxi telah mendapatkan ingatannya? Pikirannya salah menebak. Liuxi sama sekali mendapatkan pikirannya.
Ia hanya mengucapkan kata kata itu karena kata kata itu muncul pada pikirannya."Saya adalah putri dari Kaisar! Status anda tidak bisa lebih tinggi dari saya! Anda pasti hanyalah seorang pembantu!" Liuxi hanya bisa diam dan tidak membuka mulutnya lagi.
"Status mana yang lebih tinggi? Seorang dokter atau pelacur?" Suara dingin ini membuat Liuxi tersenyum.
"Saudara anda berpihak kepada pelayan rendahan yang aneh itu? Apakah anda sama sekali tidak berpihak kepada saya?" Gadis yang berbicara itu telah meneteskan beberapa air mata namun Yang Mulia Qin sama sekali tidak peduli.
"Saya kira anda sudah bisa melihat sehingga bisa berlarian secepat tadi. Tetapi sepertinya saya salah. Dan untuk anda, sepertinya anda harus berbicara tentang semuanya dan kaitannya dengan anda."
Hancur. Itulah yang dirasakan Liuxi saat ini. Apakah buta menjadi penghalang rasa bahagia Yang Mulia?

KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Emperor
Ficción histórica#7 in Historical Fiction Aku putri dari Kaisar Dinasti Qing. Liuxi,itu namaku. Entah gosip darimana menyebar dan mengatakan bahwa aku itu jelek dan ceroboh. Aku selalu diam. Kaisar menjodohkanku dengan Putra Mahkota Dinasti Han. Aku hanya diam. Dia...