Elaine sedang terpaku dengan satu tangan memegang kertas, satu tangan lainnya memegang pena. Dia benar-benar memang sedang terpuruk sekarang. Tapi dia tidak akan membiarkan dirinya menyerah begitu saja. Dia ingin mengingat segalanya. Dia tidak mau lupa dengan berbagai bentuk kenangan yang pernah terjadi dalam hidupnya.
Dia tahu sekarang harusnya dia beristirahat karena memang sudah jamnya. Tapi, Elaine muak hanya tertidur. Ia juga capek dengan ketakutan yang terus membayanginya tiap terjatuh ke dalam mimpi. Ketika ia memejamkan mata, setiap kali yang ia bayangkan adalah gelap, yang mengingatkannya pada tragedi yang bikin dia amnesia.
Lelah rasanya harus terus seperti ini.
Perlahan, jarinya yang lentik mulai bergerak di atas lembaran putih sebuah kertas.
Divorce = 29 Februari 2018
Molly's Death = 5 Januari 2016
Elaine terus mencoba menggali ingatan yang baginya penting selagi ia masih dapat mengingatnya. Semua yang terlalu berharga untuk dilupakan.
Night Accident = 11 April 2018
Yah, ia ingat tepat pada bulan dan tanggal berapa peristiwa malam itu. Elaine tersenyum kecil. Lalu apalagi ya? Ah, tanggal lahirnya. Penanya kembali menari perlahan dengan sedikit memberi tekanan.
My birthday = Hmmm 20... 19 Juli ... Juni???
Elaine berdecak kesal. Sebenarnya yang 19 Juni itu ulang tahun dia atau mamanya? Kenapa hal sepenting ini ia bisa lupa? 20 Juli itu anniversary pernikahan orang tuanya, iya kan? Atau malah ulang tahun perusahaan papanya sih? Bagaimana bisa ia melupakan hal-hal kecil seperti ini? Elaine melenguh sambil memegang kepalanya dengan satu tangan.
Ia menghela nafas agar ia sendiri bisa tenang. Ck, baiklah itu bisa diingat nanti. Ntar tanya lagi sama Papa. Lanjut aja dulu.
Met Alva
Elaine tersenyum masam, yang ini ia tidak akan pernah lupa, ia yakin itu. Ia pun mulai menulis kembali.
Met Alva = 21 Mar... Februari 2018
Jangan ragu, Elaine. Jangan ragu. Tepatnya Februari dan bukan Maret. Logisnya, ia bertemu Alva sebelum perceraian terjadi, benar?
Sekarang, Elaine merasa ia harus juga mengingat masa lalu.
Miracle at Singapore = ... > Hhhh pokoknya 2015 !!!
Revenge = ?! Kalau Miracle at Singapore 2015, berarti ini 2016... ???
"Aaaaarrrggghhhh."
Elaine mencoret-coret kertasnya sambil menenggelamkan kepalanya.
Dia tidak ingat kejadian penting yang dulu hampir merenggut nyawanya. Peristiwa yang baginya merupakan sebuah keajaiban saat ia dan papanya hampir saja masuk perangkap oleh musuh terbesar dari perusahaan Daryl Group ketika ia liburan di Singapore. Serta pembalasan dendam akan peristiwa tersebut terhadap mantan pengawal dari Piccasso Group yang dipecat karena gagal membunuhnya. Suatu hal yang melibatkan peran Alva untuk menghabisi Widjaya Atmaja saat itu.
Parah parah. Ia bahkan lupa tepatnya kapan terjadi segala peristiwa yang mengubah hidupnya?
Otaknya benar-benar sedang tak karuan. Pikirannya pasti sedang tak bekerja, makanya jadi begini. Dasar amnesia sialan! Gara-gara penyakit itu ia jadi lupa segala macam hal yang dulu ia hafal di luar kepala.
Bagaimana ini?
Elaine kembali menghadap menuju pintu. Di luar pasti udah sepi. Itu karena sebelum ia memaksa papanya untuk pergi bekerja, ia meminta agar semua pengawal disuruh pulang aja. Dia bukan bayi yang harus diawasi setiap waktu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Shani ✔
Fanfiction[COMPLETED] "Gre, she loves you" "Who?" "Kalva Shani Indira. Siapa lagi?" "So.... What? Rasa suka aku udah hilang semenjak aku tahu siapa Kakak yang sebenarnya" ### Menjadi pacar Shani mulanya membuat Gracia hanya merasa muak. Tidak sampai ia tahu j...