9

11K 662 14
                                    


Warning 17+!!!

Olivia mengecek dandanannya dan tersenyum puas melihat tampilannya malam ini yang akan menghadiri ulang tahun Shila. Olivia harus tampak lebih cantik malam ini supaya bisa mempermalukan Shila, jangan sampai dirinya yang dipermalukan Shila.

Kemarin Vera memberi ide supaya bisa keluar tanpa ketahuan oleh bodyguardnya. Vera menyarankan dirinya untuk keluar melalui gerbang belakang saja karena setau Vera gerbang belakang rumah Olivia tidak pernah dijaga dan nanti Vera akan menunggu dipersimpangan yang berjarak lima puluh meter dari rumahnya. Jadilah saat ini Olivia berjalan mengendap-endap menuju ke pintu belakang rumahnya. Ketika dirinya berhasil keluar dari rumah dengan cepat Olivia berlari supaya tidak ketahuan. Saat merasa sudah aman dari sang bodyguard Olivia berjalan pelan menuju ke persimpangan yang lumayan jauh dari rumahnya itu dimana Vera menunggu dengan mobilnya.

Olivia dapat melihat empat orang pemuda tanggung sedang berkumpul dipinggir jalan, perasaan Olivia mulai tidak enak, dirinya melirik ke kanan kiri dan sialnya jalanan tampak sepi karena memang ini sudah jam sebelas malam. Olivia sempat ragu untuk lewat didepan pemuda-pemuda tersebut. Namun akhirnya Olivia memutuskan tetap melanjutkan langkahnya.

"Wah...cewek cakep nih. Mana seksoy lagi...suit..suit" goda salah satu pemuda itu

Olivia yang merasa takut segera mempercepat langkahnya. Olivia bisa merasakan keadaannya tidak baik melihat gelagat keempat pemuda itu yang terlihat mabuk sehabis meneguk minuman keras karena Olivia melihat beberapa botol minuman yang isinya tinggal setengah. Olivia melangkahkan kakinya berjalan secepat mungkin namun belum apa-apa Olivia tampak dikepung dari berbagai sisi oleh keempat pemuda tadi.

"Mau apa kalian?" Bentak Olivia yang mulai merasa takut tapi tetap menunjukkan wajah berani.

"Widih..si neng galak bener" ucap pemuda yang menghadangnya dikiri sambil mengelus lengan putihnya.

"Eh..jangan kurang ajar kamu ya" ujar Olivia pada pemuda yang tadi menyentuhnya

Si pemuda tadi tersenyum sinis dan mengkode teman-temannya yang lain untuk memegang Olivia.

"Lepasin saya..tolong...tolong..hmmppp..." mulut Olivia dibungkam oleh telapak tangan salah satu pemuda tersebut. Olivia tampak terus memberontak berusaha untuk lepas dari cengkraman para pemuda tersebut tapi apa daya Olivia hanyalah seorang wanita yang tidak mungkin melawan empat orang pria yang memeganginya dengan kuat. Para pemuda itu menyeret Olivia ke sebuah rumah kosong. Olivia mulai menangis bahkan badannya gemetar karena ketakutan.

"Hmmpppp...hmmppp..." Olivia menangis histeris dan berusaha teriak saat seorang pemuda dengan kurang ajarnya memegang payudara Olivia dari balik bajunya.

"Wih..mantap. Lebih enak nih kalau pegang langsung" dan pemuda itu tanpa membuang waktu langsung merobek baju putih dan menyisakan bra gantung yang menutupi dada Olivia. Bra itupun juga langsung dilepaskan oleh pemuda tadi hingga kini tampaklah kedua payudara Olivia. Keempat pemuda tadi langsung menelan ludah melihat setengah tubuh telanjang Olivia.

"Hmmppp...hmmppp...." Olivia terus menangis sadar akan terjadi sesuatu yang buruk padanya terus berusaha berontak. Dandanannya yang tadi terlihat sempurna pun nampak sudah berantakan.

"Udah...telanjangi buruan, Ton. Gue udah gak tahan" ujar salah seorang pemuda

"Ya..tapi gue duluan" jawab pemuda yang berkulit lebih gelap yang dipanggil Ton.

Olivia masih terus berusaha lepas dengan menendang-nendangkan kakinya dan ternyata secara tak sengaja mengenai perut pemuda tadi. Ketiga temannya tertawa melihat itu dan hal itu malah menyulut emosi pemuda berkulit gelap itu. Pemuda itu dengan kasar menduduki paha Olivia bermaksud menahan kaki Olivia. Pemuda itu juga menampar wajah Olivia kuat hingga membuat ujung bibir Olivia sobek.

LOVE ARCHITECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang