-SEKUEL FRAGILE
Raga Harjono memutuskan untuk menyerah pada cinta pertamanya. Pengalaman percintaan yang pahit membuatnya enggan dekat dengan wanita manapun lagi. Namun disaat umurnya sudah menginjak 35 tahun. Sang ibu menuntutnya untuk segera menik...
Tak terasa malam minggu pun tiba. Malam dimana Raga akan berkenalan dengan wanita yang akan dijodohkan oleh ibunya. Seorang wanita yang bernama Maya Anggraini anak teman arisan ibunya. Sebelumnya Raga sudah melihat wanita itu lewat foto yang dikirimkan oleh sang ibu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raga akui wanita itu cantik walau tidak secantik Johana. Ya..Tuhan..kenapa dia harus teringat dan membandingkannya dengan Johana lagi.
Dan akhirnya mau tak mau disinilah dia, duduk disalah satu kursi yang ada direstoran yang sudah dipesan sang ibu. Menunggu sambil memainkan handphonenya, sekitar lima menit kemudian Raga mendengar suara seorang perempuan memanggil namanya.
"Mas Raga ya?" Ucap gadis itu
Raga pun mendongak untuk melihat siapa yang ada dihadapannya "Oh..hai, Kamu Maya?"
"Ya..mas" jawab Maya sambil tersenyum manis
Raga langsung berdiri dari tempat duduknya untuk menarik kursi didepannya. Mempersilahkan wanita cantik itu untuk duduk. Maya pun tersipu malu melihat sikap gentle Raga barusan. Maya sendiri juga sudah melihat wajah Raga lewat foto dan dirinya tidak menyangka kalau ternyata wajah Raga saat bertemu langsung ternyata lebih tampan dari pada di foto.
Raga terkekeh-kekeh karena melihat Maya yang tegang karena malu-malu "Hei..jangan tegang. Kamu bukan wawancara kerja saat ini. Santai saja"
Setelah pelayan pergi, Raga langsung memulai obrolannya, bertanya tentang segala hal. Pengalaman Raga yang seorang playboy dan pribadinya yang memang gampang akrab dengan orang lain membuat keduanya seolah-olah sudah kenal lama. Maya pun saat ini sudah tidak setegang diawal pertemuannya. Maya juga jadi bertambah yakin untuk menerima Raga menjadi calon suami yang dipilihkan ibunya. Laki-laki dihadapannya sudah sangat sempurna dimata Maya. Laki-laki itu punya pekerjaan yang mapan, wajah yang tampan dan kepribadian yang menyenangkan. Entah sudah berapa kali Maya dibuat tersenyum-senyum oleh semua yang Raga bicarakan. Terkadang jantungnya berdetak kencang saat Raga menatap matanya ketika bercerita. Sementara Raga tidak merasakan apapun pada wanita dihadapannya. Maya adalah wanita yang baik dan cantik. Raga tahu itu, tapi Raga tidak sedikitpun merasakan getaran yang dirasakannya pada Johana untuk wanita dihadapannya. Jadi haruskah dia mengijinkan wanita dihadapannya untuk masuk kedalam hidupnya? Haruskah dia mencoba menikah dengan orang yang tidak dicintainya? Haruskah dia menuruti keinginan ibunya? Teringat ibunya yang menangis, Raga menarik nafas pelan. Ya..ini demi ibunya jadi Raga putuskan akan mencoba menerima wanita ini. Raga hanya berharap semoga kelak Maya dapat menghapus nama Johana dari hatinya. Ketika masih asyik mengobrol Raga merasakan ada seseorang yang memeluk lehernya tiba-tiba hingga membuat Maya yang berada dihadapannya merasa terkejut.
Raga sendiri tentu saja juga terkejut melihat ada tangan perempuan yang memeluknya dari belakang. Menoleh kebelakang Raga mendapati ternyata Olivia lah yang memeluknya.