Tatapan mata tajam Raga ke gadis muda dihadapannya membuat nyali gadis angkuh itu menciut. Olivia benar-benar terkejut dan malu ketika mengetahui kalau om-om yang dikiranya akan meminta sumbangan ternyata rekan kerja ayahnya dan yang lebih mengejutkan adalah om-om itu ternyata pemilik tempat dimana Olivia akan magang. Tapi Olivia berusaha menutupi rasa malunya dengan menunjukan wajah angkuhnya.
"Jadi gimana Raga. Saya bisa titip putri saya dikantor kamu? Tolong ajarkan dia dengan baik ya" ucap Pak Hernawan mengalihkan tatapan mata Raga dari Olivia
Raga berpikir lama, tapi dirinya merasa tidak enak untuk menolak permintaan pak Hernawan karena beliau terhitung klien yang cukup dekat karena sudah beberapa kali memakai jasanya. Tapi melihat betapa menyebalkannya gadis dihadapannya, Raga meragu karena takut kerjaan timnya nanti malah jadi kacau. Tapi akhirnya Raga memutuskan akan menerima gadis ini magang dikantornya, soal nanti pekerjaan apa yang akan dibagikannya ke gadis muda dihadapannya nanti akan dia pikirkan lagi. Tadi saja selama menunggui pak Hernawan, Raga benar-benar kesal pada segala tingkah laku gadis muda ini. Gadis yang baru dia ketahui bernama Olivia itu seperti sengaja ingin membuatnya kesal misal dia menyedot kuat-kuat jusnya yang sudah habis hingga berbunyi
Srottt....srottttt.....dan saat Raga meliriknya dan memelototinya. Olivia malah membentaknya
"Apa liat-liat? Mau jadi pedofil, om? Jangan kelamaan liat saya nanti naksir" ujar Olivia
Raga melengos menghadap kearah lain. Dasar anak jaman now.
"Oke..kapan kamu mau mulai?" Tanya Raga langsung menatap wajah Olivia lagi
"Minggu depan aja karena ada yang mau diurus dulu di kampus" jawab Olivia acuh
Raga mengangukan kepalanya "Baiklah..terserah kamu mau mulai kapan"
Selanjutnya Raga melanjutkan pembicaraan soal pekerjaan dengan ayah dari Olivia. Mengabaikan Olivia yang ada diantara mereka. Olivia menatap kagum pada bagaimana cara Raga mempersentasikan hasil kerjanya pada ayahnya. Ayahnya sendiri sampai bingung ingin memilih design gedung yang mana karena semua yang Raga tunjukkan bagus.
Olivia terus menatap intens laki-laki berumur dihadapannya sambil bertopang dagu. Olivia menebak pasti umur Raga diatas tiga puluh tahun, tapi bukannya menua laki-laki ini justru tambah nampak seksi dimata Olivia. Raga begitu tampan dan terlihat berwibawa. Hidungnya, matanya, bibirnya. Ya..ampun..oh ya jangan lupakan badannya yang tegap, pasti enak dipeluk deh sama om-om ganteng ini pikir Olivia. Uh..tapi Olivia langsung menepis pikiran kotornya jauh-jauh dan meringis sendiri karena berpikir laki-laki dihadapannya pasti sudah berkeluarga.
"Maaf ada yang salah dengan design saya" ucap Raga tersinggung karena melihat wajah meringis Olivia saat dirinya sedang melakukan persentasi.
"Oh..!! Saya pikir design anda kurang menarik" jawab Olivia asal karena terkejut
Sebenarnya dia ingin sekali memukul mulutnya sendiri karena berani mengucapkan kata-kata barusan. Berani sekali dia menghina hasil kerja seorang arsitek berpengalaman yang bernama Raga Harjono, bahkan dirinya saja tidak ada seujung kukupun bisa dibandingkan dengan laki-laki didepannya itu. Tapi dirinya tadi benar-benar sedang terkejut dan tak tahu harus berkata apa, hingga memilih menjawab sembarangan.
"Oliv..!!" Tegur papinya
"Maaf..Raga. Anak saya memang suka sembarangan. Saya sangat menyukai hasil kerja kamu. Saya harap kamu jangan tersinggung" ucap Pak Hernawan dan benar-benar merasa tidak enak
"Oh..tidak apa-apa, pak. Selama ini tidak pernah ada yang mengkritik hasil kerja saya. Bukankah kritik itu membangun? Setidaknya kritik itu mengingatkan saya agar saya berusaha lebih baik lagi" jawab Raga
![](https://img.wattpad.com/cover/142967145-288-k430785.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ARCHITECT
ChickLit-SEKUEL FRAGILE Raga Harjono memutuskan untuk menyerah pada cinta pertamanya. Pengalaman percintaan yang pahit membuatnya enggan dekat dengan wanita manapun lagi. Namun disaat umurnya sudah menginjak 35 tahun. Sang ibu menuntutnya untuk segera menik...