LOVE ARCHITECT

32

          Olivia menatap malas makanan dihadapannya. Dia benar-benar tidak nafsu makan beberapa hari ini padahal menu makanan dihadapannya adalah makanan favoritnya. Ini karena suami tercintanya sudah berangkat ke London tapi tanpa dirinya. Rencana bulan madunya kacau gara-gara dia dipecat dari kantor Raga karena keributan yang dibuatnya kemarin. Apa hubungannya? Tentu saja ada, karena dia jadi tidak punya alasan untuk bisa ikut Raga ke London. Kalau kemarin dia dan Raga masih bisa pergi bersama dengan alasan pekerjaan. 

          Olivia tidak diperbolehkan lagi magang dikantor Raga karena Maya mengadukan semua kejadian yang terjadi beberapa hari yang lalu pada ibunya Raga. Tentu saja ibunya Raga marah besar mendengar cerita Maya. Raga pun diminta ibunya untuk mengusir Olivia dari kantornya. Maya juga ternyata diam-diam menghubungi ayah Olivia dan menceritakan segala yang dilakukan Olivia. Hingga membuat sang ayah juga turut marah besar padanya. Saat ini Olivia benar-benar membenci Maya karena wanita itu hanya bisa mengadu kesana-kemari seperti anak kecil. Keesokan harinya pun Raga turut marah-marah dan mengatakan kalau dia tidak punya pilihan lain selain mengusir Olivia dari kantornya dan sepertinya suami nya itu masih marah padanya karena sampai saat ini Raga tidak menghubunginya sama sekali. Bagus..sekarang semua orang sedang marah padanya. Benar-benar mengesalkan.

"Makanan buat dimakan. Bukan dijadikan mainan gitu" tegur Hernawan

"Gak nafsu.." jawab Olivia yang akhirnya membanting sendoknya.

Sang ayah menghela nafas lelah lalu ikut meletakan sendoknya. Ayahnya menatap dalam wajah Olivia sedang berpikir apakah ini saat yang paling tepat untuk bicara dengan putrinya tentang hal ini.

"Via, ada hal yang harus papi sampaikan"

Olivia menatap malas ke wajah ayahnya. Pasti mau mengomel lagi pikir Olivia.

"Via, sebelumnya papi minta maaf, Papi melakukan ini bukan karena papi gak sayang sama kamu. Kamu putri papi satu-satunya. Papi juga berat melakukan hal ini"

Olivia mengernyitkan keningnya bingung kenapa ayahnya berbicara seperti itu tapi kemudian matanya melotot terkejut mendengar perkataan selanjutnya yang keluar dari mulut ayahnya

"Mulai bulan depan kamu pindah ikut mami ke New York"

"Papi becandakan?" Tanya Olivia setengah berteriak menyakinkan dirinya

Awalnya ayahnya diam, kemudian sang ayah pun melanjutkan perkataannya "Maafin papi...tapi ini yang terbaik untuk kamu"

"Kenapa aku harus ikut mami?"

"Karena kamu butuh mami kamu"

Olivia tersenyum sinis "Kenapa aku butuh mami?"

"Kamu pasti kangen dengan mami kamu kan? Bukankah kamu sebaiknya tinggal dekat dengan mami?" Ujar Hernawan

        Bukan tanpa alasan Hernawan mengirim Olivia untuk tinggal dengan ibunya. Jujur dia juga berat melepaskan anak perempuan satu-satunya tapi Hernawan benar-benar lelah menghadapi semua masalah yang ditimbulkan Olivia. Entah berapa kali Olivia hampir masuk penjara karena ulah yang dibuatnya. Untung saja dia punya uang yang bisa membungkam semua yang ingin menuntut Olivia mempertanggung jawabkan perbuatannya. Tapi Hernawan tetap tidak bisa benar-benar marah pada Olivia karena dia tau kenapa putrinya yang manis berubah seperti ini.

            Dulu Olivia adalah seorang anak yang manis tapi semenjak dirinya bercerai dengan istrinya, Olivia mulai membuat ulah dan tingkahnya makin menjadi ketika beranjak dewasa. Dari situlah Hernawan pikir bahwa Olivia melakukan hal-hal yang bisa membuatnya sakit kepala adalah bentuk protesnya karena ayah dan ibunya bercerai. Namun, tindakan Olivia yang ingin menghancurkan pernikahan orang lain tidak dapat dibenarkan olehnya. Cukup pernikahannya yang hancur, jangan pernikahan orang lain apalagi yang menyebabkan itu putrinya sendiri. Disinilah Hernawan akhirnya memutuskan untuk menjauhkan Olivia dari Raga dengan mengirim putrinya itu jauh keluar negeri. Dia tau mantan istrinya tak lebih baik darinya kelak dalam mengurus Olivia tapi hanya ini cara satu-satunya untuk membuat Olivia berhenti. Apalagi mantan istrinya adalah seseorang yang sangat disiplin, mungkin pula dengan Olivia tinggal disana, Olivia bisa berubah menjadi anak yang baik.