Gurat lelah masih tampak diwajah Raga saat lelaki itu sampai dibandara Soekarno Hatta setelah delapan belas jam perjalanan dari Kota London. Kemarin setelah mendapat kabar tentang Maya, Raga langsung memesan tiket untuk kembali ke Indonesia secepatnya. Tapi karena penerbangan penuh Raga baru mendapatkan tiket keesokan harinya. Mengenai pekerjaannya disana, untung saja salah satu rekannya mau membantu menghandle pekerjaannya. Menunggu pesawat selanjutnya menuju ke Bandung. Raga tampak bersandar dikursi ruang tunggu. Mengeluarkan handphone dari dalam tas nya dan mulai mengaktifkannya kembali, Raga menghubungi keluarganya memberi kabar kalau dirinya sudah sampai di Indonesia.
"Assalamualaikum bun.."
"..."
"Iya..Raga baru aja aktifin hp. Kan di pesawat tadi. Kenapa?"
"..."
"Tapi Raga mau langsung kerumah sakit bun.."
"..."
Raga mengerutkan keningnya "Baiklah..nanti kalau sudah sampai Bandung, Raga pulang kerumah dulu"
Setelah mematikan sambungan telepon. Raga merasa heran karena nada bicara ibunya terdengar tidak bersahabat. Memilih mengabaikannya Raga teringat Olivia yang tidak menghubunginya sama sekali selama dua hari ini. Kemana perempuan itu? Apa dia sudah menyerah? Sudahlah...lebih baik dia mengurus Maya dulu dan mencari tahu apa yang terjadi.
Sesampainya dirumahnya Raga melihat ayah dan ibunya sudah duduk menunggunya diruang tengah dengan wajah yang terlihat menahan emosi. Raga yang belum tahu apa yang terjadi mendekati ayah dan ibunya seperti biasa untuk mencium tangan kedua orang tuanya ketika dia sudah tiba dirumah.
"Apa kabar bun? Maaf kali ini Raga gak sempat beli oleh-oleh" ucap Raga setelah mencium tangan ayah dan ibunya tapi ibunya cuma diam saja.
"Duduk kamu Raga" ujar ayahnya datar
"Ada apa ini?" Tanya Raga yang sadar ada sesuatu yang salah dengan kedua orang tuanya tapi tetap mendudukan dirinya dihadapan kedua orang tuanya.
"Kamu tau soal Maya?" Tanya Harjono
"Ya..Raga tau. Harusnya Raga tadi dari bandara mau langsung kerumah sakit. Tapi bunda bilang Raga disuruh pulang dulu karena ayah dan bunda ingin bicara"
"Kamu tau siapa yang membuat Maya jadi begitu?" Tanya Harjono
Mengerutkan keningnya dia menjawab "Raga tidak tau karena setau Raga, Maya adalah gadis yang baik dan tidak punya musuh"
"Oh ya? Lagi pula bagaimana kamu bisa tau sementara kamu bahkan tidak pernah perduli padanya?" Ujar Ayah Raga telak
Raga diam saja karena mendengar ucapan ayahnya. Dan seketika Raga tersadar akaj sesuatu dan mendadak kesal "Apa ayah dan bunda menuduh Raga yang melakukan hal itu?"
"Kami tidak menuduhmu. Tentu kamu tidak akan melakukan hal sebusuk itu. Kami hanya bertanya" jawab sang ibu
"Tapi dengan kalian bertanya seperti ini seolah-olah Raga yang melakukannya. Demi Tuhan bun..Raga tidak sekejam itu. Lagi pula untuk apa Raga melakukannya?"
"Mungkin supaya Maya enyah dari kehidupan mu. Dan kamu bisa bebas bersama gadis itu. Apalagi gadis itu sedang hamil anak kamu?" Ucap Rita ketus
Jantung Raga rasanya melorot sampai ke kaki mendengar hal itu. Wajah Raga menegang "Apa maksud bunda?"
"Kamu tau siapa yang mau menyakiti Maya? Yang mencoba menyakiti Maya adalah Olivia. Si gadis murahan yang selalu berusaha menghancurkan hubungan kamu dengan Maya. Dia tertangkap menuangkan sesuatu ke dalam makanan Maya hingga Maya jadi seperti ini" jelas Rita
![](https://img.wattpad.com/cover/142967145-288-k430785.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ARCHITECT
ChickLit-SEKUEL FRAGILE Raga Harjono memutuskan untuk menyerah pada cinta pertamanya. Pengalaman percintaan yang pahit membuatnya enggan dekat dengan wanita manapun lagi. Namun disaat umurnya sudah menginjak 35 tahun. Sang ibu menuntutnya untuk segera menik...