48

10.3K 647 51
                                    

          Raga menggendong tubuh Olivia dengan langkah tergesa-gesa memasuki rumah sakit. Wajahnya terlihat cemas sekali akan keadaan Olivia yang terus merintih digendongannya. Ketika para perawat melihat Raga, dengan gerak cepat para perawat tersebut mengambilkan brankar untuk Olivia. 

"Tolong istri saya.." ucap Raga panik pada para perawat sambil memegang tangan Olivia yang dingin

Para perawat berlarian menuju ke ruang bersalin dan memanggil dokter. Sebentar dokter datang dan Raga diminta untuk menunggu diluar sebentar karena dokter ingin memeriksa keadaan Olivia.

"Anda suaminya?" Tanya dokter

"Ya..saya suaminya. Bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Raga

"Istri anda akan melahirkan. Posisi bayinya bagus dan istri anda bisa melahirkan dengan normal. Saat ini sudah pembukaan tujuh. Apa anda ingin menemani istri anda didalam? Saya sarankan kalau anda tidak kuat melihat hal seperti itu lebih baik tidak usah menemani" ujar sang dokter

      Pengalaman sang dokter beberapa kali. Sang suami memaksa masuk untuk menemani sang istri melahirkan namun saat sang bayi keluar. Sang ayah malah pingsan ditempat. Dengan begitu dokter dan perawat yang seharusnya berkonsentrasi mengurus si ibu harus mengurus sang ayah yang pingsan. Dan tentu saja itu merepotkan.

"Ya..saya ingin menemani istri saya" ucap Raga dengan penuh keyakinan

"Anda yakin?" Tanya sang dokter sekali lagi dan Raga mengangguk mantap.

     Saat ini Raga sudah berganti baju untuk menemani Olivia diruang persalinan. Olivia terus merintih kesakitan. Tangannya meremas tangan Raga kuat. Sesekali Raga mengelus lembut punggung Olivia. Tak Raga sangka dia akan mengalami momen ini. Dia pikir dia akan melewatkan momen penting ini mengingat hal yang terjadi pada mereka berdua.

"Sakit banget om.." rintih Olivia lalu menggigit kuat tangan Raga

"Duh..sakit banget yank.." ujar Raga yang juga merasa kesakitan digigit.

Perawat yang mengawasi keadaan Olivia tersenyum kecil melihat pasangan asia dihadapan mereka. Tapi sedikit banyak mereka kasihan juga pada Raga yang dijambaki, dicubit, digigit dan dimaki dalam bahasa yang tak mereka pahami.

"Sakitan mana sama aku yang ngelahirin anak kamu. Berengsek!! Baru digigit aja kamu udah ngeluh. Coba aja kamu yang ngeluarin anak kamu. Aduh...masih lama gak sih nih? Aku udah gak tahan. Duh..duh..sakit banget" rintih Olivia

"Ya..sayang. Kamu tarik nafas keluarin tarik nafas keluarin. Tenang..tenang.."

"Raga Harjono cepet panggilin dokternya. Gue gak tahan lagi" ucap Olivia sementara Raga mengelus lembut punggungnya.

"Suster, ini gimana istri saya. Dia udah kesakitan banget. Apa gak ada obat bius untuk ngurangin rasa sakitnya ya?" Tanya Raga

"Kalau rasa sakitnya makin menjadi itu artinya sebentar lagi bayinya akan keluar. Tahan sebentar lagi ya" jelas suster

    Lima menit kemudian dokter yang menangani Olivia masuk kedalam ruang bersalin. Sebentar dia mengecek apakah Olivia sudah siap untuk mengeluarkan bayinya. Merasa pembukaan sudah lengkap dokter memberi kode kepada lara suster untuk bersiap.

"Oke nyonya..ini saatnya. Silahkan mengejan sesuai kode dari saya mengerti" ujar sang dokter

"Ayo sayang..kata dokter ini saatnya. Kamu harus kuat. Oke.." ujar Raga menyemangati Olivia

Olivia hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil menarik nafas dan mengeluarkannya berusaha mengumpulkan tenaga. Mereka berdua benar-benar melupakan permasalahan diantara mereka berdua saat ini.

LOVE ARCHITECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang