38

11.3K 788 139
                                    

"Ceraikan Maya" ucap Rita yang sedang mengobati luka dikepala Raga

Raga diam tidak menanggapi ucapan ibunya mungkin dia masih bingung atas semua yang terjadi saat ini.

Karena merasa diabaikan,Rita menekan kuat luka dikepala Raga.

"Aww..." ringis Raga

"Sakit bun.."

"Kamu tuh orang tua dari tadi ngomelin kamu, didengerin gak sih?" Omel Rita

"Raga bingung, bun.." jawab Raga

Rita menatap wajah putranya yang lebam-lebam karena suaminya. Dia meringis kecil mengingat pukulan-pukulan suaminya untuk Raga. Ternyata suaminya itu tua-tua kekuatannya macam Iko Uwais juga.

"Kamu jangan bingung. Sudah jelas siapa yang harus kamu pilih. Perempuan itu sedang hamil anak kamu. Tentu kamu harus bertanggung jawab. Bunda sebenarnya tidak enak dengan keluarga bu Hanum tapi mau bagaimana lagi" ujar Rita

"Ceraikan Maya saat keadaannya sudah membaik. Bicarakan baik-baik dengan Maya. Hh...Ini semua tidak adil untuknya. Kalau dipikir ini semua salah bunda yang ingin kamu cepat menikah" lanjut Rita menghela nafasnya dan matanya memerah ingin menangis

"Bun..maafin Raga" ucap Raga pelan.

"Puas kamu hah? Lihat ibu kamu menangis gara-gara kamu. Saya saja berusaha untuk membuatnya selalu tersenyum. Tapi kamu malah menyakiti hati istri saya. Harusnya saya bunuh kamu. Entah kenapa saya punya anak berengsek seperti kamu" ujar sang ayah yang berada dihadapan Raga dan masih diliputi emosi. Tapi Rita malah tidak jadi menangis gara-gara ucapan suaminya. Dia tersipu malu karena suaminya ternyata sangat mencintainya.

"Maaf yah.." ucap Raga untuk kesekian kalinya.

"Apa kamu mencintai perempuan itu, Raga?" Tanya sang ibu

"Raga...Apa kamu mencintai perempuan itu makanya kamu menikahinya walau kamu sudah menikah dengan Maya?" Tanya Rita lagi karena Raga cuma diam

"Maaf..bun.." hanya itu yang bisa diucapkannya

Tentu Raga tidak mungkin menjawab dia menikahi Olivia karena membutuhkan tubuhnya saja. Namun disisi lain dia tidak ingin membohongi ibunya lagi. Raga sedari tadi merasa bersalah karena sudah membuat ibunya menangis dan kecewa padanya. Dia tidak ingin menyakiti ibunya lagi dengan berbohong.

"Bunda tidak butuh ucapan maaf kamu lagi. Tolong ceritakan keadaan sebenarnya"

Raga pun mau tak mau menceritakan semuanya dari awal tentang hubungannya dengan Olivia. Sang ayah mendadak murka kembali dan sang ibu hanya mengelus-elus dadanya ketika mendengar cerita Raga.

"Kamu..." ucap Harjono sambil menunjuk wajah Raga. Ingin dia gantung rasanya putranya satu ini.

Selama ini Harjono pikir Raga adalah anak yang baik. Raga memang sekolah diluar negeri tapi selama ini yang dia tahu Raga terlihat bukan seorang anak yang terbawa arus pergaulan bebas. Harjono tak pernah melihat putranya itu merokok apalagi minum-minuman keras. Soal wanitapun..setahu Harjono, Raga hanya mencintai satu wanita yaitu Johana. Janda sahabat anaknya. Tapi Harjono yang tidak terlalu paham kisah cinta anaknya heran karena melihat Johana justru malah rujuk dengan mantan suaminya bukannya menikah dengan putranya. Setelah itu tak pernah sekalipun putranya itu mengenalkan seorang wanita lagi kerumah. Itulah sewaktu istrinya sibuk menjodohkan putranya dengan anak temannya sesama dosen. Harjono setuju-setuju saja karena dia juga berpikir putranya sudah harus menikah.

Plakkk..

Kini tangan Rita yang menampar wajah Raga dengan kuat "Cepat temui perempuan itu. Kamu benar-benar merendahkannya sebagai seorang wanita. Bunda tidak menyangka kamu sanggup melakukan hal seperti ini"

LOVE ARCHITECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang