53

11K 771 110
                                    

           Raga berdiri didepan pintu ruangan rawat Olivia. Ketika membuka pintu ruangan, dirinya terkejut mendapati pemandangan yang membuatnya kesal setengah mati. Ingin rasanya dia menghajar wajah Andika yang dengan lancangnya mencium istrinya. Hei..benarkan? Bagaimanapun Olivia masih istrinya. Yah..masih istri keduanya sih karena Raga belum resmi bercerai dari Maya. Jangan salah sangka dulu, Raga dan Maya tinggal menunggu ketuk palu pengadilan. Setelah diberi pengertian, Maya kemarin mengabarkan kalau kedua orang tuanya akhirnya mengijinkan Maya untuk mendaftarkan perceraiannya dengan Raga ke pengadilan.

         Setelah ini mungkin dia juga akan bercerai dengan istri keduanya dan resmi menjadi duda. Sesak dia rasakan ketika menyadari dirinya akan berpisah dari Olivia. Inilah salah satu hal yang membawanya kemari menemui Olivia. Raga ingin membicarakan tentang perpisahan mereka dan hal lain yang ingin juga dibicarakannya yaitu tentang Regina. Sibayi kecil cantik anak mereka berdua. Raga memutuskan untuk bicara baik-baik dengan Olivia dan memohon agar Olivia bersedia memberikan putri mereka pada dirinya saja. Kalau Olivia menolak, Raga juga sudah mempersiapkan diri untuk menempuh jalur hukum guna mendapatkan hak asuh sang anak. Setelahnya mungkin dia hanya berencana untuk hidup berdua dengan putrinya saja tanpa urusan percintaan yang melelahkan. Dua kali jatuh cinta, hidupnya selalu penuh drama dan dia tidak mau mengalami untuk ketiga kalinya.

Berdehem, Raga menghentikan gerakan Andika yang ingin mencium Olivia. Tapi yang membuatnya bertambah kesal adalah Olivia yang memejamkan matanya seolah siap menerima ciuman yang akan dilayangkan pemuda yang ingin menciumnya tersebut "Hmm...maaf kalau mengganggu" ujar Raga

"Eh..anda? Anda bukannya bos magang Olivia di Indonesia ya?" Tanya Andika dengan wajah memerah karena malu

         Olivia menegang ketika menyadari Raga yang datang menemuinya. Tangannya terkepal erat. Dengan cepat dia berdiri berlari ke arah Raga. Lalu memukul-mukul Raga dengan sepenuh tenaga. Bahkan membuat tubuh Raga terdorong kebelakang

"Kamu jahat.. Kamu jahat..Kamu jahat.."

          Andika yang belum paham akan hubungan Olivia dan Raga. Langsung menarik tubuh Olivia. Memeluk tubuh Olivia dari belakang. Menahan agar Olivia tidak memukul Raga lagi.

"Tenang Liv..tenang.."

        Raga sendiri terkejut dengan reaksi yang ditunjukkan Olivia. Ketika menatap wajah Olivia. Dapat Raga lihat mata Olivia begitu sembab karena terlihat terlalu sering menangis. Raga mulai bertanya didalam benaknya. Kenapa Olivia menangis? Apa karena kehilangan bayinya? Apa sebegitunya Olivia kehilangan sang anak? Bukankah ini memang keinginan Olivia dan mamanya? Menyingkirkan sang anak demi nama baik dan tentu uang.

"Liv.." panggil Raga pelan ketika melihat Olivia histeris meminta dilepaskan dari pegangan Andika karena belum puas memukul Raga

"Ngapain kamu kesini hah? Belum puas kamu nyakitin aku? Balikin anakku berengsek. Tega kamu. TEGAAA..." teriak Olivia

          Mendengar omongan Olivia membuat Andika terkejut. Pelukannya ditubuh Olivia melonggar. Olivia memanfaatkan hal itu untuk maju kembali dan mencoba memukul Raga lagi. Melihat betapa kalapnya Olivia, Raga memeluk tubuh Olivia erat, tangan Olivia yang masih mencoba memukulnya tertangkup didada Raga. Olivia terus berusaha memberontak hingga akhirnya dia menyerah dan menangis dengan kuat didada Raga. Andika hanya bisa diam berusaha mencerna semua kejadian didepan matanya.

"Maafkan aku sayang..maaf..." ujar Raga ketika mendapati dampak perbuatannya pada Olivia.

"Kamu jahat.." ujar Olivia

"Ya..aku jahat. Aku jahat. Aku minta maaf"

"Kenapa kamu bawa anakku? Aku bahkan hanya menggendongnya satu kali. Tapi kamu membawanya tanpa ijinku"

"Ya..aku minta maaf. Jangan menangis lagi. Nanti kita temui anak kita. Oke..!! Sst...udah sayang.."

        Perlahan tangisan Olivia mereda hanya tersisa suara sesenggukan yang keluar dari mulutnya sepertinya bujukan Raga berhasil. Tapi kini Olivia yang dikejutkan, Andika menyentak tubuhnya dari pelukan Raga. Lalu Andika langsung memukul wajah Raga. Wajah Raga tertoleh kesamping. Membalik wajahnya kembali kedepan, Raga menyeka darahnya yang keluar dari sudut bibir. Tinjuan dari tangan Andika barusan hanya mampu melukai bibirnya. Tubuh Andika yang kalah besar dengan Raga membuat Andika tak mampu membuat Raga terpental. Asal tahu saja yang mampu melawan Raga yang pemegang sabuk hitam karate hanya Davi sahabatnya.

"Harusnya saya yang mukul kamu anak muda karena kamu berani-beraninya mencoba mencium istri saya" ujar Raga sinis

       Andika bertambah emosi mendengar omongan Ragalalu dengan nafas memburu mencoba melayangkan kembali tinjuan tapi Raga dengan cepat menahan dan memutar tangannya lalu memutar tubuh Andika hingga membuat tangan Andika yang ingin memukulnya kini tertahan dibelakang tubuh Andika.

"Saya tidak ingin menyakiti kamu. Jadi hentikan saja usaha kamu yang ingin menghajar saya" ujar Raga lalu mendorong tubuh Andika kedepan dengan kuat hingga tubuh Andika tersungkur ke lantai.

"Dika.." teriak Olivia ketika melihat Andika tersungkur. Olivia memegang lengan Andika dan berusaha membantu Andika untuk bangun.

Andika terduduk dilantai dan menunduk merasa harga dirinya hancur karena kalah adu kekuatan dengan Raga "Kamu gak papa?" Tanya Olivia pelan

Kepala Andika mendongak menatap wajah Olivia, dia mendapati wajah Olivia yang terlihat khawatir padanya. Tadi sewaktu Olivia kalap memukul Raga. Andika menyadari sesuatu dan menyakini kalau Ragalah ternyata ayah dari bayi yang dikandung Olivia. Andika pun menyimpulkan bahwa selama ini artinya Raga jugalah laki-laki pertama yang mampu membuat Olivia jatuh cinta dan juga menyakiti hati Olivia dengan menolak menerima cinta Olivia. Laki-laki berengsek yang tidak mencintai Olivia tapi tetap meniduri Olivianya dengan memanfaatkan cinta Olivia. Dan disaat Olivia hamil, laki-laki itu dulu menolak bertanggung jawab. Tapi kini dengan seenaknya laki-laki itu datang dan menginginkan anak dari Olivia. Bukankah laki-laki itu benar-benar berengsek. Itulah kesimpulan yang diambil Andika. Tapi mendengar omongan Raga yang mengatakan Olivia istrinya membuatnya kecewa. Andika bahkan tidak tahu Olivia sudah menikah. Olivia tidak pernah mengatakannya. Olivia hanya mengatakan dia simpanan seorang laki-laki beristri dan pria itu tidak mau bertanggung jawab mengetahui dirinya berbadan dua. Setelah itu Andika yang tidak ingin menyakiti Olivia memilih untuk tidak membicarakan lagi. Ah..kalau dipikir ini juga salahnya yang tidak mau membahas soal ayah dari anak yang dikandung Olivia. Tapi Andika tetap kecewa, ia pikir dirinya sudah mendapatkan kepercayaan Olivia bahkan Olivia mau menceritakan rahasia kelamnya pada Andika. Namun kenapa Olivia tidak mengatakan dirinya sudah memiliki suami.

"Apa benar laki-laki tua itu suamimu?" Tanya Andika pelan dan berharap Olivia menjawab tidak.

Raga melotot kesal dibilang laki-laki tua. Dasar anak tidak punya sopan santun batin Raga. Biar tua-tua begini rasanya dia lebih tampan dari pemuda yang kini terlihat patah hati itu. Buktinya Olivia lebih memilih mencintainya dari pada pemuda itu.

"Dika...aku.." ucap Olivia dengan wajah merasa bersalah

Andika menunduk lalu tersenyum sinis, lalu dia berdiri "Aku pulang dulu. Selesaikanlah urusan kamu dengan "SUAMI" mu. Kupikir kamu sudah menemukan anakmu dan mungkin tak membutuhkanku lagi. Aku permisi" ujar Andika menekankan kata suami lalu dengan cepat melangkah keluar dari ruangan Olivia. Olivia hanya mampu menatap nanar kepergian Andika.

                       **********

Wak waw....up lagi. Kita up sampe tamat😂😂😂 maunya kalian yah. Jadi gimana pro ke Andika atau Raga? Hayoo...vote dan makin banyak coment makin cepet aku up. Ngarep asli..😋😋😂😂

LOVE ARCHITECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang