Suasana club malam minggu ini tampak lebih ramai dari pada hari biasanya. Dilantai dansa semua orang terlihat menggerakan tubuhnya dengan bebas. Olivia dan Vera ikut bergabung dengan orang-orang tersebut nampak asyik berjoget dan ikut bernyanyi lagu yang dimainkan sang DJ. Beberapa laki-laki disekitaran mereka selalu berusaha mendekati dua orang gadis cantik itu tapi mereka berdua mengabaikannya.
Sampai ada seorang laki-laki nekat meremas pantat Olivia. Olivia yang terkejut langsung memutar kepalanya menghadap ke lelaki yang berani meremas pantatnya barusan. Merasa sudah mendapat perhatian dari Olivia, laki-laki itu tersenyum miring lalu mendekat ke arah Olivia. Olivia menatap tajam laki-laki yang berani kurang ajar padanya barusan. Saat laki-laki itu sudah berada dihadapan Olivia, tangan Olivia langsung menampar kuat wajah lelaki itu. Vera yang tidak tahu apa-apa tentu terkejut melihat Olivia yang asyik dengannya tiba-tiba berbalik badan dan langsung menampar wajah seorang laki-laki yang tidak mereka kenal sama sekali.
"Tangan loe dijaga ya!! Kurang ajar banget loe" bentak Olivia
Orang-orang disekitaran mereka hanya melirik sebentar lalu memilih tidak terlalu perduli dengan keributan diantara Olivia dan laki-laki itu.
"Ada apa, Liv?" Tanya Vera yang mendekat
"Tuh orang remas pantat gue" tunjuk Olivia pada laki-laki itu
"Kurang ajar!! Berani banget loe nampar gue. Lagian loe gak usah sok jual mahal deh. Sebut aja berapa gue harus bayar loe?" Ujar Laki-laki itu dengan ketus.
Kali ini Vera yang maju lalu menghajar kemaluan pria itu dengan lututnya.
"Mampus loe" ketus Vera saat pria itu mengaduh kesakitan sambil memegang bagian vitalnya.
"Loe pikir kita pecun gitu? Heh..asal loe tau aja, duit kita lebih banyak dari loe. Hidup loe aja bisa kita beli, kalau perlu sampe tujuh turunan. Jadi loe gak usah sok deh" lanjut Vera yang jadi ikut emosi.
Semua orang yang awalnya tidak terlalu perduli kini mulai memperhatikan Olivia. Tak lama kemudian beberapa security datang
"Ada apa ini?" Tanya salah satu penjaga
"Bram, loe usir ini orang dari sini. Dia gangguin gue barusan" ujar Olivia
Olivia dan Vera adalah salah satu pengunjung VVIP di club elite ini. Mereka berdua hampir tiap minggu mampir ke club ini untuk sekedar bersenang-senang karena itulah semua karyawan di club ini sudah mengenal Olivia dan Vera. Vera mendekat ke arah Bram dan membisikan sesuatu. Mendengar hal yang dibisikan oleh Vera, Bram mengkode yang lain untuk menyeret laki-laki itu agar segera keluar dari club.
"Kurang ajar kalian, lihat aja akan gue balas kalian. Lepasin..gue bisa keluar sendiri" lalu laki-laki itu berlalu pergi karena merasa dipermalukan oleh Olivia dan Vera.
Setelah kejadian itu Olivia dan Vera memutuskan untuk pulang saja karena mood Olivia mendadak jelek. Tapi sebelum pulang, Olivia bilang dirinya akan ke toilet sebentar. Sementara Vera ke kasir membayar minuman yang mereka pesan tadi.
"Gue ke toilet bentar ya" ucap Olivia
Namun, saat dilorong menuju toilet tangan Olivia ditarik seseorang. Olivia terkejut dan panik, dirinya berusaha untuk meminta tolong tapi mulutnya dibekap. Ini seperti kejadian yang dialaminya beberapa minggu yang lalu, Olivia yang masih trauma atas kejadian beberapa waktu yang lalu mulai menangis. Ini tidak boleh terjadi lagi pikirnya, Om Popeye tidak ada disini, siapa yang akan menolongnya kali ini. Tapi baru beberapa langkah tangan yang membekap mulutnya terlepas, bersamaan dengan tubuh seorang laki-laki terpental kebelakang karena di hajar oleh Raga. Ya..itu Raga, lagi-lagi Raga menyelamatkan Olivia.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ARCHITECT
Чиклит-SEKUEL FRAGILE Raga Harjono memutuskan untuk menyerah pada cinta pertamanya. Pengalaman percintaan yang pahit membuatnya enggan dekat dengan wanita manapun lagi. Namun disaat umurnya sudah menginjak 35 tahun. Sang ibu menuntutnya untuk segera menik...