43

10.7K 641 72
                                    

           Raga menunduk memutar-mutar gelasnya yang berisi jus jeruk sementara didepannya kini sudah ada Maya yang baru saja tiba. Raga lah yang mengajak Maya bertemu. Raga memutuskan untuk menemui Maya sebelum kepergiannya ke New York guna menyelesaikan masalah diantara mereka berdua.

"Ada apa?" Tanya Maya langsung tanpa basa-basi

          Raga mendongakkan kepalanya ketika mendengar suara Maya. Sedari tadi dia menunggu Maya. Mantan istrinya itu sepertinya berniat membalasnya. Bayangkan Raga menunggu kehadiran Maya sejak dua jam yang lalu.

"Saya akan ke New York lusa dan tidak tau kapan akan kembali" ujar Raga

      Maya sendiri tidak terkejut akan pernyataan Raga karena dia sendiri sudah mendengarnya dari calon mantan mertuanya kalau Raga akan pergi dari Indonesia. Dari ibu mertuanya pula dia tahu kalau wanita selingkuhan suaminya yang sedang hamil hilang entah kemana. Yang anehnya kata sang ibu mertua, Raga sedikitpun tidak berusaha mencari wanita itu. Oleh karena itulah dia mengatakan pada ibu mertuanya akan memberi Raga kesempatan untuk kembali padanya. Maya senang karena tadi Raga menghubunginya dan mengajak bertemu untuk membicarakan masalah mereka. Maya pikir pasti Raga ingin membicarakan tentang kemungkinannya untuk rujuk.

"Aku tau" timpal Maya singkat

Raga menghela nafasnya sebelum melanjutkan kata-katanya yang membuat Maya kecewa dan memupuskan harapannya untuk rujuk kembali "Sebaiknya segera kita urus perceraian kita ke pengadilan. Saya tidak tahu kapan akan kembali ke sini lagi. Saya tidak mau kamu digantung seperti ini. Kamu berhak bahagia dan mendapatkan orang yang lebih baik dari saya"

"Bagaimana kalau aku bilang bahagia ku cuma kamu, mas? Maukah kamu memberi kita kesempatan?" Tanya Maya dingin

Raga memandang sendu Maya tapi sebelum menjawab pertanyaan dari Maya. Maya memotong dan melanjutkan omongannya "Aku cinta sama kamu mas. Aku berusaha membenci kamu karena pengkhianatan kamu tapi aku gak bisa. Aku terlalu cinta sama kamu. Bunda sudah bilang kan aku mau kasih kamu kesempatan lagi. Aku bakal maafin kamu dan ngelupain semuanya. Kita bisa mulai semuanya dari awal. Aku juga bersedia ikut kamu ke New York" Ujar Maya yang kini mulai meneteskan air matanya memohon pada Raga

"May..please..jangan begini. saya hanya laki-laki berengsek. Saya tidak pantas untuk kamu" ujar Raga merasa bersalah

"Mas..mari kita mulai semuanya dari awal. Aku akan berusaha membuat kamu mencintai aku. Aku janji aku akan jadi sesuai yang kamu mau. Aku bisa seperti Johana. Satu-satunya wanita yang kamu cintai itu. Aku akan berusaha menjadi seperti dia" mohon Maya yang kini memegang kedua tangan Raga diatas meja

Wajah Raga mengeras karena marah ketika ada nama Johana lagi "Apa maksud kamu? Tidak akan ada yang bisa menyamai Johana. Tidak kamu tidak wanita manapun. Kamu ya kamu...jangan bodoh kamu!! Lagi pula ini tidak ada urusannya dengan Johana. Kenapa kamu membawa nama Johana disini?"

Maya makin terisak karena bentakan Raga "Dengar May.. maaf saya kasar. Saya tidak pernah mencintai kamu sedikitpun dan tidak akan pernah bisa.  Kalaupun kita lanjutkan pernikahan ini, akan jadi seperti apa pernikahan tanpa cinta. Kita akan sama-sama menderita. Satu lagi yang harus kamu ketahui, saya memang mencintai orang lain dan orang itu bukan Johana lagi. Johana hanya masa lalu saya. Mengertilah..."

"Siapa? Apa pelacur yang sudah ngerebut kamu dari aku?" Tanya Maya yang mulai emosi dan mengeraskan suaranya

       Raga mengusap wajahnya lelah. Menyesal rasanya dia mengajak Maya bertemu ditempat umum seperti ini. Harusnya dia tahu, wanita adalah manusia yang paling sulit mengendalikan emosi. Semua orang kini menatap mereka bahkan berbisik-bisik membicarakan mereka yang bertengkar.

"Duduk May..." bujuk Raga pelan

"Kita bicara baik-baik" bujuknya lagi dan Maya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya

"Aku gak mau duduk"

"May..please..jangan bikin keributan. Jangan permalukan diri kamu sendiri" Raga membujuk Maya lagi karena merasa orang-orang mulai mengarahkan handphonenya untuk merekam pertengkaran antara dirinya dan Maya.

"Kamu mau cerai karena mau nikah resmi sama pelacur itu kan? Aku gak akan pernah mau cerai sama kamu. Gak akan!! Biar anak kamu sama wanita itu jadi anak haram seumur hidup. Enak aja kamu bahagia dan justru ninggalin aku disini sendirian menderita karena pengkhianatan kamu" marah Maya sambil menunjuk wajah Raga.

Raga yang sadar Maya tidak bisa diajak bicara lagi segera berdiri. Dari pada dia membalas Maya dengan berkata kasar dan urusannya makin panjang dia memutuskan keluar dari restoran karena tidak dapat dipungkiri dirinya saat ini merasa emosi karena dipermalukan ditempat umum.

"Berengsek..bajingan..tunggu..kamu mau kemana. Enak saja kamu ninggalin aku gitu aja. Aku belum selesai bicara berengsek.." Maya menarik-narik baju Raga kuat sampai kusut karena terlalu emosi bahkan tubuh Raga ikut tergerak ke depan dan kebelakang karena tarikan Maya

Melihat Maya yang makin kalap, Raga menahan kedua tangan wanita yang menangis histeris itu "MAYA...CUKUP..."

"MAYAAA...SAYA BILANG CUKUP" ujar Raga masih mencoba menahan tangan Maya yang berontak.

          Maya akhirnya terdiam dan tubuhnya meluruh kelantai. Dia menangis tersedu-sedu. Melihat Maya hancur seperti ini membuat rasa bersalah Raga pada Maya makin besar. Kini semua orang yang menyaksikan drama diantara mereka pun mulai mencibir Raga dengan terang-terangan karena kasihan melihat Maya.

"Dasar laki-laki berengsek. Punya istri secantik itu masih selingkuh" kata salah seorang pengunjung restoran dengan tangannya yang masih merekam tangisan Maya

"Duh..kasian mbaknya ya..semoga lakinya dapat karma. Itu juga selingkuhannya. Kalau ada disini tuh perempuan pengen aku bantu jambakin" ucap satu lagi

       Raga ikut berjongkok memposisikan dirinya duduk dihadapan Maya yang duduk dilantai. Memegang pundak Maya, Raga mencoba membujuk Maya "May, kita pulang yuk. Kita bicarain hal ini dirumah"

Tapi Raga dikejutkan karena tiba-tiba rambutnya basah karena disiram jus jeruk oleh seseorang "Laki-laki bajingan. Saya paling benci sama laki-laki seperti kamu" ujar seorang wanita yang masih terlihat memegang gelas yang kosong setelah menumpahkan isinya kekepala Raga. Tak lama ada seorang wanita lagi ikut menumpahkan jus alpukatnya kekepala Raga. Para pelayan wanita terlihat tersenyum sinis melihat Raga dipermalukan seperti itu. Tapi ada juga yang memandang Raga kasihan.

        Raga memejamkan matanya sejenak meredam emosinya. Dia tidak mungkin menghajar para wanita sok tahu itu yang sudah menyiram kepalanya dengan jus. Maya sendiri masih terus menangis walau tahu Raga dipermalukan dihadapannya. Raga mengusap wajahnya membersihkan minuman yang menetes kewajahnya. Raga masih berjongkok dihadapan Maya mencoba membujuk Maya untuk segera berdiri dan mengabaikan tindakan wanita-wanita yang mencibirnya. Raga mendesah lelah pasti besok instagram akan ramai akan gambar dirinya yang dipermalukan sedemikian rupa.

"May..please..kita pulang yuk" tangan Raga mengangkat tubuh Maya yang terasa lemas. Maya kali ini menuruti Raga yang mengangkat tubuhnya. Melangkah keluar dengan cibiran pedas dari orang-orang disekitarnya, seorang pelayan berlari lalu menyerahkan tas Maya pada Raga.

"Makanya mas..tobat!!! mentang-mentang ganteng jadi ngerasa berhak punya banyak istri gitu? Cih..lihat tuh kasian istrinya" ketus sang pelayan wanita lalu berbalik masuk kedalam restoran.

           Sesampainya dirumah Maya, Raga menumpang mandi karena tubuhnya terasa amat lengket terkena tumpahan minuman tadi. Masuk kedalam kamar, Raga terkejut bukan main karena kamar Maya yang biasanya rapi terlihat berantakan. Dan diranjang wanita itu ada pakaian miliknya yang terlihat kusut dan juga album foto pernikahan mereka dulu. Sepertinya wanita itu tidur sambil memeluk baju miliknya tebak Raga. Raga berdiri mematung didepan pintu kamar Maya melihat semuanya. Berbalik badan melihat ke arah Maya yang sudah tertidur disofa mungkin karena terlalu lelah menangis. Raga jadi ikut menangis karena menyakiti hati seorang wanita lagi dan membuatnya hancur sedalam itu.

        

                              ********

Pendek aja ya. Yang penting up lagi🤣🤣 soalnya udah malam😥😥 besok kita up lagi deh kalo sempat😁😁😁

LOVE ARCHITECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang