22

11.5K 655 57
                                    

           Sampah tisu tampak bertebaran di lantai kamar. Seorang gadis cantik sedari tadi terlihat masih menangis karena patah hati ketika mendengar lelaki yang membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya sudah memiliki tunangan. Sahabat baiknya sudah mencoba membujuknya agar berhenti menangis tapi gadis itu tidak mau menghentikan tangisannya.

"Duh...Liv...udah dong nangisnya" bujuk Vera lagi

         Olivia melirik sebentar ke arah Vera dan menarik selembar tisu lagi. Kali ini tisu itu digunakannya untuk mengelap ingus yang keluar dari hidungnya karena terlalu banyak menangis.

Srott...srott...

Vera yang melihat hal itu, mengernyit jijik ke arah Olivia "Jorok banget sih loe"

"Udah dong Liv..masih banyak ikan dilautan. Loe cari aja yang lain.
Lagian banyak cowok yang antri buat dapetin loe. Eh..loe nya malah ngejerin cowok yang gak suka sama loe" buju Vera lagi

"Tapi gue cuma mau om Raga, Ver" ujar Olivia

"Ya..ampun..ini anak. Terus loe mau apa? Mau ngerebut dia dari tunangannya itu?" Tanya Vera kesal

Seketika tangis Olivia berhenti mendadak dan otak cantiknya mendadak berpikir "Ya..apa gue rebut aja ya? Selama janur kuning belum melengkung kan..masih milik bersama. Lagian tunangannya yang sialan itu gak ada apa-apanya dibanding gue. Kurang apa sih gue..gue lebih cantik, lebih seksi dan yang pasti lebih muda malah kayaknya lebih pinteran gue"

Vera memutar matanya malas menanggapi kenarsisan Olivia.
"Dia mah kagak ngelihat itu kali...!! Udah kali...ikhlasin..cari cowok lain aja. Lagian umur loe sama dia bedanya kan jauh banget, Liv. Mana mau dia sama anak kecil kayak loe"

Olivia melotot kesal, temannya satu ini bukannya menghibur malah menghinanya.

"Ih..Vera!! Gue didukung dong, loe sahabat gue bukan sih? Gue nih lagi sakit hati, tau?? Loe kan tau sendiri gue gak pernah-pernahnya kayak gini. Gue udah menjatuhkan harga diri gue dengan mengejar dia mati-matian"

"Ya..bukan gitu, Liv. Cuma gue gak mau loe sedih aja nanti cuma gara-gara cowok" ucap Vera sendu

          Ketika Raga mengenalkan Maya sebagai tunangannya tadi, Olivia langsung memutuskan untuk pulang. Olivia bahkan berpikir besok dirinya tidak akan datang lagi ke kantor Raga. Masa bodoh dengan magangnya. Olivia sakit hati karena merasa dibohongi oleh Raga. Olivia menganggap Raga berbohong karena Raga dulu pernah bilang kalau Maya hanya temannya, tapi tadi tiba-tiba Raga malah mengenalkan wanita itu sebagai tunangannya.
       
"Please...jangan ganggu hubungan Raga dengan tunangannya ya. Gak baik ganggu hubungan orang, Liv. Karma itu ada. Gue gak mau loe jadi wanita penggoda" ucap Vera lagi

"Tapi gue cinta sama dia Ver. Gue gak rela dia jadi milik cewek lain" lalu Olivia mulai menangis lagi

Hua..hua...hua...

"Duh...Liv...udahan dong. Kok malah nangis lagi"

"Gue gak ikhlas banget, tau? Yang ngejar mati-matian gue. Kawinnya sama orang lain, enak aja!! Om Raga cuma punya gue"

         Vera yang melihat kekeraskepalaan Olivia hanya bisa menggeleng. Vera sebenarnya tidak setuju dengan keinginan Olivia yang ingin merebut Raga dari tunangannya. Tapi percuma juga menasehati Olivia, karena sudah  bersahabat dari masa sekolah membuat Vera sangat paham dengan sifat Olivia. Vera hanya berharap sahabat baiknya satu itu tidak akan tersakiti dengan niatnya itu.

                            *********

           Raga sedang duduk didalam ruangannya dengan menopang dagu sambil termenung. Sudah seminggu Olivia tidak datang ke kantornya. Ada apa dengan gadis itu? Seminggu yang  lalu, ketika dia mengenalkan secara resmi Maya adalah tunangannya. Secara tiba-tiba Olivia langsung berdiri dan permisi pulang tanpa menatap wajahnya sama sekali dan sejak itu gadis itu tidak muncul lagi dikantornya. Olivia juga tidak lagi mengiriminya pesan-pesan seperti biasanya. Hati Raga menyuruhnya untuk menghubungi Olivia dan menanyakan kenapa gadis itu tidak datang-datang dan Raga tidak dapat membohongi dirinya kalau saat ini dia khawatir dengan keadaan Olivia.

LOVE ARCHITECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang