Tak..tuk..tak..tuk..tak..tuk..
Terdengar bunyi pulpen yang diketukan diatas meja kaca, membuat semua penghuni ruang meeting lagi-lagi beralih menatap ke arah Olivia.
"Why?" Tanya Olivia pura-pura tidak tahu bahwa tindakannya barusan kembali menjadikannya pusat perhatian dan membuat sang pemimpin rapat tidak dapat menahan emosinya lagi.
"Olivia, kalau kamu cuma mau mengganggu jalannya meeting ini. Silahkan kamu keluar dari sini" usir Raga tegas
Olivia membanting pulpen ditangannya dan beranjak keluar dari ruang meeting. Raga hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Olivia yang menyebalkan. Bayangkan selama setengah jam meeting ini berlangsung ada saja ulah Olivia yang membuat proses meeting ini terganggu. Sementara anak buahnya yang lain hanya tersenyum melihat bos mereka dikerjai habis-habisan oleh seorang gadis muda.
Olivia sengaja mengganggu Raga karena masih kesal. Ternyata Raga benar-benar akan pergi ke Jerman selama sebulan. Sedari tadi Olivia sudah mencoba membujuk Raga mati-matian supaya dirinya diperbolehkan untuk ikut. Tapi Raga tidak mengijinkannya sama sekali.
Tak lama meeting pun selesai, satu persatu orang mulai keluar dari ruang meeting. Ardi yang melihat Olivia duduk sendirian dengan wajahnya yang suntuk mendekati gadis itu.
"Hai..Olive" sapa Ardi dengan senyuman manisnya
Tapi Olivia yang melihat Raga keluar dari ruangannya sepertinya bersiap untuk pergi, hanya mengabaikan sapaan Ardi. Bembi, Martin dan Fero tertawa cekikikan dibelakang Ardi melihat untuk kesekian kalinya Ardi diabaikan Olivia. Bahkan kadang tidak segan Olivia membentak Ardi kalau sudah sangat merasa terganggu. Martin pernah menanyakan apakah Ardi tidak sakit hati dibentak Olivia dan tahu apa jawaban Ardi.
"Bagus..dong. Itu artinya masih ada komunikasi antara gue dan Olivia" ucap Ardi waktu itu. Dasar muka badak.
"Om, mau kemana?" Tanya Olivia berdiri disamping Raga yang sudah memakai jas biru dongkernya.
"Saya ada urusan diluar" jawab Raga
"Ikut..!!" Ucap Olivia
"Gak perlu!! Lebih baik kamu bantuin Inggit aja, ada deadline yang harus diselesaikan" ujar Raga
"Nanti deh..sekarang aku ikut om dulu ya" rengek Olivia
Otak Raga rasanya mau meledak setiap kali berhadapan dengan Olivia. Raga memilih mengabaikan permintaan gadis itu dan meneruskan langkahnya berjalan keluar menuju mobilnya. Olivia yang merasa ditinggalkan berlari mengambil tasnya sebentar lalu berusaha mengejar Raga.
Raga baru akan menghidupkan mobilnya tapi dikejutkan dengan Olivia yang tiba-tiba membuka pintu samping mobilnya. Olivia langsung duduk disamping Raga tanpa ada yang mempersilahkannya.
"Ayo..jalan, om. Aku udah siap" ucap Olivia setelah memasang seatbeltnya.
"Turun kamu" perintah Raga sambil menatap wajah Olivia kesal.
"Ogah.." tolak Olivia
"Saya mau meeting Olivia. Pekerjaan ini harus beres hari ini karena lusa saya sudah harus berangkat. Sekarang kamu turun!!" Perintah Raga tegas
"Gak..aku gak mau. Aku mau ikut"
"Turun Olivia" tekan Raga
"Oke aku turun..tapi lusa aku ikut ke Jerman aja, gimana?" tawar Olivia
"Gak dua-duanya!! Dan sekarang turun kamu"
"Ya..udah..aku gak mau turun kalau gitu" ujar Olivia keras kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ARCHITECT
ChickLit-SEKUEL FRAGILE Raga Harjono memutuskan untuk menyerah pada cinta pertamanya. Pengalaman percintaan yang pahit membuatnya enggan dekat dengan wanita manapun lagi. Namun disaat umurnya sudah menginjak 35 tahun. Sang ibu menuntutnya untuk segera menik...