Raga tersenyum kecil memperhatikan bayinya yang menggeliat kecil. Raga sungguh tak menyangka sudah menjadi seorang ayah dari bayi kecil yang sangat menggemaskan. Dia bahkan tak tahu harus menggambarkan seperti apa perasaannya saat ini ketika menatap bayi merah yang sedang dijemur dibawah sinar matahari pagi. Untunglah cuaca kota New York sedang bersahabat hari ini.
Disampingnya Cathy sedang mengajak bayi kecil Raga itu bicara seolah bayi itu mengerti akan kata-katanya. Yup..Raga memutuskan kabur ke rumah Cathy karena Raga sadar tak mungkin dia membawa putrinya pulang ke apartemennya. Entah kenapa Raga menyakini kalau Cathy adalah seorang wanita yang baik dan Raga juga percaya wanita yang baru dikenalnya itu pasti bersedia untuk membantunya. Raga tentu tidak bisa pulang ke apartemennya, Pertama, Raga yakin polisi akan datang untuk memeriksa apartemennya dan usahanya untuk merebut sang putri akan sia-sia. Kedua, yang paling penting Raga laki-laki dan dia sama sekali tidak punya pengalaman mengurus bayi yang baru lahir.
Tadi malam beberapa kali perawat memintanya agar segera kembali kerumah sakit tapi Raga berkilah kalau dia sedang ada urusan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Dia sengaja menerima telepon dari rumah sakit supaya pihak rumah sakit tidak mencurigainya. Raga bertindak seolah tak terjadi apapun padahal hatinya kebat-kebit takut ketahuan karena menculik anaknya sendiri. Lucu bukan? Menculik anak sendiri. Sungguh konyol pikir Raga.
Soal Cathy, tadi malam bahkan nyaris pagi, Raga menggedor apartemen miliknya. Cathy yang merasa kesal tidurnya terganggu, sungguh terkejut mendapati Raga didepan pintu apartemennya di jam-jam orang seharusnya tertidur nyenyak sambil membawa bayi yang masih sangat merah digendongannya. Wajah Raga terlihat panik. Ini pertama kalinya Raga melakukan tindakan kriminal dan di negara orang pula. Kalau tertangkap habislah dirinya pikir Raga.
Awalnya Cathy tentu saja marah-marah dan langsung mengusir Raga dari apartemennya. Tapi Raga menerobos masuk kedalam apartemen milik Cathy mengabaikan penolakan Cathy. Melihat bayi kecil itu menangis karena teriakan Cathy pada Raga. Mau tak mau Cathy bergerak menenangkan bayi mungil itu. Cathy bertanya dengan kesal anak siapa yang dibawa oleh Raga. Dia tidak mau berurusan dengan polisi, mengingat wajah panik Raga sedari tadi.
Raga terus berusaha membujuk Cathy bahkan berjanji akan membelikan apapun yang Cathy inginkan asal mau menampung Raga dan bayinya. Tapi Cathy tetap menolak sebelum Raga menjelaskan semuanya. Akhirnya mau tak mau Raga menceritakan semuanya pada Cathy, sebagai seorang wanita tentu Cathy menjadi simpati atas cerita Raga. Tapi dia sedikit kesal, dia merasa bukan siapa-siapa Raga. Cathy juga merasa tidak terlalu dekat dengan Raga. Bahkan Cathy baru mengenal Raga sebulanan ini. Mengapa pula Raga memilihnya untuk masuk dalam lingkaran masalah laki-laki itu pikir Cathy.
"Hei..apa mungkin seorang ibu benar-benar tega membuang anaknya? Kalau dia tidak menginginkan anaknya lebih baik dia membuangnya dari pertama dari pada susah-susah menjalani masa kehamilan yang tidak mudah" ujar Cathy sambil memainkan jari kecil bayi dihadapan mereka
"Entahlah mungkin ibu nya istriku menjadikan ini lahan bisnis. Mungkin mereka punya kesepakatan bisnis. Dengan memberikan anakku, keluarga Abraham akan memberikan sebagian saham perusahaannya untuk Olivia mungkin" tuduh Raga
"Hmm...bisa jadi sih" Cathy menghela nafasnya
"Hei..aku harus ke kantor. Bagaimana dengan anakmu?" Tanya Cathy
"Cat, aku tidak ke kantor. Tolong kau urus ya ijin cutiku. Pekerjaanku nanti aku selesaikan dirumah saja" ujar Raga
"Nah karena itu pula lah..bisakah kau menyewakan seorang pengasuh bayi untuk anakku. Sementara saja sampai dia boleh naik pesawat. Nanti kalau umurnya sudah cukup anakku akan ku bawa pulang ke Indonesia" ujar Raga lagi
![](https://img.wattpad.com/cover/142967145-288-k430785.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ARCHITECT
ChickLit-SEKUEL FRAGILE Raga Harjono memutuskan untuk menyerah pada cinta pertamanya. Pengalaman percintaan yang pahit membuatnya enggan dekat dengan wanita manapun lagi. Namun disaat umurnya sudah menginjak 35 tahun. Sang ibu menuntutnya untuk segera menik...