Olivia terus melirik Raga yang sedang fokus menyetir mobilnya. Dalam hati Olivia sangat bersyukur karena tadi Raga muncul tepat pada waktunya. Entah apa yang akan terjadi pada dirinya andai Raga tidak menolongnya, memikirkannya saja Olivia merinding ngeri. Dan muka Olivia mendadak memerah malu karena baru teringat saat peristiwa tadi Raga yang membantu memakaikan pakaian ketubuhnya. Tadi dirinya benar-benar syok hingga tak sanggup melakukan apa-apa selain menangis dan itu artinya Raga sudah melihat tubuhnya yang setengah telanjang.
"Om.." panggil Olivia pelan
"Ya..kenapa?" Jawab Raga
"Makasih ya tadi udah nolongin aku" ucap Olivia
"Hmm.." jawab Raga.
Olivia memandang ke depan lagi lalu air matanya jatuh teringat ketika pemuda tadi meremas payudaranya. Rasanya sangat menjijikan. Olivia benar-benar marah pada keempat pemuda itu. Besok Olivia pastikan dia akan kembali ke tempat itu. Akan dia habisi pemuda-pemuda itu tanpa ampun. Yang Olivia yakini pasti para pemuda itu tidak tinggal jauh dari rumahnya dan hal itu akan memudahkannya untuk membalas perbuatan mereka terhadap Olivia.
"Aku gak tau bakal gimana tadi andai om gak nolongin aku" ucap Olivia lagi dengan wajahnya yang menatap jalanan didepannya.
"Hmm..." ujar Raga yang hanya terus menjawab dengan gumaman
Olivia mengernyitkan kedua alisnya melihat reaksi Raga. Seketika Olivia baru teringat peristiwa kemarin direstoran. Pasti Raga masih marah karena kejadian kemarin. Olivia jadi merasa tidak enak, padahal laki-laki itu kemarin baru saja dirinya kerjai habis-habisan. Tapi untung saja Raga tidak berniat membalasnya dan tadi masih mau menolongnya.
"Hmm..om" panggil Olivia lagi
"Apalagi?" Jawab Raga sekenanya
"Aku mau minta maaf soal yang kemarin" ucap Olivia pelan
"Hah..kenapa? Saya gak dengar" ujar Raga
"Aku mau minta maaf soal kemarin" ucap Olivia agak keras
Raga tersenyum sinis "Kamu mau minta maaf atas perbuatan kamu yang mana?" Sindir Raga
Olivia berdecak kesal, dasarnya memang Raga menyebalkan "Atas segalanya deh. Maaf karena mempermalukan om didepan umum dan maaf karena membuat om dan istri om jadi bertengkar. Kalau boleh biar aku yang jelasin ke istri om soal kemarin"
"Istri?" Ucap Raga yang heran. Sejak kapan dia menikah. Move on saja belum.
"Lah..yang kemarin istri om kan? Nanti biar aku yang jelasin semuanya. Sekalian mau minta maaf juga sama tante" ucap Olivia
"Saya belum menikah jadi wanita yang kemarin bukan istri saya" jawab Raga
Olivia tidak menyangka laki-laki seperti Raga belum menikah padahal umurnya sudah lebih dari cukup bahkan ketuaan pikir Olivia. Harusnya ditunjang dengan keadaan fisik dan kantongnya yang terhitung sempurna, Raga bisa dengan mudah mendapatkan seorang wanita.
"Kamu pikir dengan kamu minta maaf. Saya akan maafin kamu dan membuat peristiwa kemarin seakan tidak terjadi" ucap Raga sinis
"Ya..aku minta maaf, om" ujar Olivia lagi
"Terus masa om belum merit sih? Jadi kemarin wanita itu masih kekasihnya om ya? Ya..aku bakal tetap bantu jelasin kok. Soalnya karena aku, kalian bertengkar kemarin" ucap Olivia
"Gak usah dia cuma temen. Saya gak punya pacar" ujar Raga ketus
Entah kenapa mendengar Raga belum menikah dan punya kekasih senyum Olivia terkembang sempurna, sejenak dirinya melupakan peristiwa yang hampir menghancurkan hidupnya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ARCHITECT
Chick-Lit-SEKUEL FRAGILE Raga Harjono memutuskan untuk menyerah pada cinta pertamanya. Pengalaman percintaan yang pahit membuatnya enggan dekat dengan wanita manapun lagi. Namun disaat umurnya sudah menginjak 35 tahun. Sang ibu menuntutnya untuk segera menik...