56

36.6K 1.2K 321
                                    

         Terdengar lantunan lagu didalam sebuah mobil. Hanya suara musik yang terdengar sementara kedua orang didalamnya sedikitpun tidak bicara sama sekali. Olivia memutuskan untuk meminta Raga menjemputnya dirumah sakit. Dia memohon supaya Raga mengantarkannya ke tempat putrinya berada. Lagipula dirinya tidak sudi tinggal dirumah ibunya. Dia bahkan berjanji tidak akan pernah memanggil Diandra, mami lagi. Kini Olivia sangat membenci Diandra. Kemarin malam saja Diandra yang belum paham akan keadaan, kembali menjenguk sang putri. Tapi yang didapatnya adalah kemarahan putrinya yang memintanya untuk segera pergi dari hadapannya. Bahkan Olivia memangil Diandra "Nyonya", dengan ketus Olivia berkata ibunya sudah mati dan dia tidak sudi mempunyai ibu sekejam Diandra.  Wajah Diandra tadi malam mendadak pucat pasi, dia menyakini kalau Hernawanlah yang sudah menceritakan segala rencananya pada sang anak. Dia terus memohon maaf pada Olivia, tapi Olivia abaikan. Olivia bahkan dengan kejamnya mendorong kuat tubuh ibunya agar segera keluar dari ruangannya. Lamunannya tentang kejadian tadi malam terpecah saat mobil SUV Raga berbelok kesebuah rumah sederhana yang terlihat nyaman. Rumah yang baru disewa Raga.

Raga segera membukakan pintu mobil dibagian penumpang disebelah kanan dan menuntun pelan-pelan Olivia turun dari mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raga segera membukakan pintu mobil dibagian penumpang disebelah kanan dan menuntun pelan-pelan Olivia turun dari mobilnya. Setelah pengakuannya kemarin dan kejadian Olivia mengusir dirinya dan juga Pak Hernawan. Pagi ini Raga dikejutkan dengan permintaan Olivia yang meminta supaya dirinyalah yang menjemput Olivia keluar dari rumah sakit. Raga pun menyadari satu hal ternyata Olivia sangat mencintai anak mereka dan kini yang tersisa dari Raga hanyalah penyesalan. Dirinya berpikir pasti Olivia tambah membenci dirinya dan tak akan sudi bertemu dengannya lagi. Makanya ketika mendapat telepon dari Olivia tadi pagi, tanpa membuang waktu Raga langsung menuju kerumah sakit untuk menjemput Olivia.

Setelah sampai didalam rumah, Annie sang baby sitter yang duduk disofa sambil menggendong Regina segera berdiri melangkah kearah Olivia.
"Selamat datang nyonya..perkenalkan saya Annie..ini putri anda, dia sangat cantik. Ternyata ibunya juga sangat cantik ya" ujar Annie tersenyum ramah sambil menyerahkan Regina ketangan Olivia.

       Tangan Olivia gemetar memegang tubuh mungil bayinya. Annie yang melihatnya hanya tersenyum maklum. Olivia terlihat masih sangat muda dan sepertinya tidak biasa menggendong bayi. Annie pun menata tangan Olivia dan menjelaskan secara singkat bagaimana cara menggendong seorang bayi yang benar kepada Olivia. Setelahnya dia meninggalkan Raga dan Olivia beserta anak mereka diruang tengah dengan alasan ingin mencari makan dan harus membeli beberapa perlengkapan bayi yang belum dibeli oleh Cathy.

       Olivia meneteskan air mata harunya saat membelai pipi lembut bayinya. Perasaannya membuncah karena bahagia. Akhirnya putrinya kembali kedalam pelukannya. Raga yang melihatnya mendekati Olivia. Dia ikut tersenyum memandang dua orang yang dicintainya saat ini. Raga tahu dia terlambat, tapi kini dia memutuskan untuk memperjuangkan Olivia agar bersedia kembali kepelukannya bersama dengan Regina.

"Dia cantik kan?" Tanya Raga pelan

Olivia mengangguk dengan semangat, wajahnya yang semula menunduk menatap bayinya beralih menatap wajah Raga dan menunjukkan senyuman bahagianya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE ARCHITECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang