Andika tersenyum kecil melihat Olivia yang makan dengan lahap dihadapannya. Bahkan Olivia tidak memperdulikan saus steak yang berlepotan disekitar bibirnya. Berinisiatif Andika mengangkat serbetnya untuk membersihkan saus dari bibir Olivia.
"Pelan-pelan makannya, Liv. Nanti kamu tersedak. Kalau kamu mau lagi nanti kan kita bisa pesan lagi" ujar Andika
Olivia terkejut karena tindakan Andika yang tiba-tiba. Berdehem pelan, Olivia mengucapkan terima kasih. Sementara disalah satu meja disudut ruangan, mata seorang lelaki terus menatap Olivia tajam. Tangannya meremas garpu yang dipegangnya dengan kuat saat Andika membersihkan bibir Olivia. Mata andika yang menatap wanita dihadapannya ketika membersihkan bibir Olivia menunjukkan kalau pemuda itu sangat mencintai wanita hamil dihadapannya. Dan entah mengapa hal itu membuat Raga tidak terima.
"Kamu kenapa, Ga?" Tanya Cathy teman sesama arsiteknya dalam bahasa Inggris
"Ga..hello..kamu dengerin omongan aku gak sih dari tadi?" Tanya Cathy kesal sambil memegang penanya karena merasa diabaikan. Sebentar matanya mengikuti arah pandang Raga.
"Raga, kita mau lanjut meeting atau kamu hanya akan memandangi pasangan suami istri itu terus?" Ujar Cathy kesal
"Hah..maaf Cat..aku mau ke toilet dulu" ujar Raga mengabaikan omongan Cathy lalu berdiri melangkah. Cathy hanya mengerutkan keningnya bingung melihat tingkah aneh Raga
Sudah satu setengah bulan ini Raga di New York. Awalnya Raga yang janjian dengan temannya untuk makan malam sekalian membicarakan masalah pekerjaan terkejut melihat seorang wanita yang hamil besar berjalan masuk. Yang membuat Raga terkejut adalah wanita yang sedang hamil besar itu adalah Olivia. Ingin rasanya Raga berlari kearah wanitanya dan memeluk tubuh wanita yang sangat dirindukannya itu. Apalagi ketika melihat perut besar Olivia, Raga rasanya ingin menangis. Posisi Raga yang sedikit dipojok membuat Olivia tidak dapat melihat Raga. Sementara Raga dapat memandang Olivia secara leluasa karena wanita itu dan andika duduk ditengah ruangan.
Saat ini Raga sudah berada ditoilet. Dia membasuh mukanya dengan air dingin. Berharap emosinya mereda. Raga ingin sekali mencium perut Olivia. Rasa ingin melindungi Olivia dan anaknya bertambah besar saat ini. Tapi melihat Olivia yang tidak sendirian tapi bersama pemuda yang dikenalnya sebagai salah satu anak pengusaha kaya di Indonesia juga pemuda yang diketahuinya sangat tergila-gila pada Olive nya apalagi tadi tindakannya yang membersihkan bibir Olivia dengan mesra membuat Raga menjadi emosi. Raga akui dirinya cemburu. Raga bahkan bertanya pada dirinya sendiri, Apa sekarang pemuda itu yang menggantikan posisinya di hati Olivia? Tidak...Olivia pasti masih mencintainya batin Raga. Namun, dia teringat kalaupun Olivia masih mencintainya. Apa gunanya? Toh ia tetap tidak akan bisa bersama dengan Olivia karena ancaman dari orang tua Olivia. Sementara, rasanya dia tidak bisa menerima kalau pemuda itulah yang akan dipanggil Ayah, Daddy, Papa atau Papi oleh anaknya. Sial..batin Raga. Dia bahkan mengabaikan Cathy yang sedari tadi menjelaskan panjang lebar tentang pekerjaan mereka. Merasa kesal akan kenyataan Raga memukul kuat kaca wastafel dihadapannya, membuat tangannya berdarah. Dua orang lelaki yang bersamanya ditoilet menatapnya aneh, lalu terbirit-birit keluar dari toilet. Menghela nafasnya, Raga memutuskan keluar karena tak enak meninggalkan Cathy terlalu lama diluar.
Saat keluar dari toilet, Raga tidak menyangka dia akan berpapasan dengan wanita yang ada dipikirannya barusan.
"Olive.." nama itu terucap pelan ketika mendapati Olivianya berdiri tegang dihadapannya
"Kamu? Kenapa kamu disini? Apa kamu mau memohon maaf dari ku? Kamu menyesal kan karena sudah meninggalkan ku kemarin? Hingga kamu mengikutiku hingga kemari" Tanya Olivia angkuh tapi tetap berharap
Olivia sendiri tidak menyangka akan bertemu dengan Raga lagi setelah sekian lama. Olivia sebenarnya sangat ingin memeluk tubuh Raga. Bayi diperutnya bahkan bergerak aktif seolah bahagia ayahnya berada didekatnya. Tapi Olivia terlalu gengsi untuk meruntuhkan harga dirinya dengan mengemis cinta dari Raga lagi. Tidak akan sudi dia mengemis cinta untuk lelaki berengsek ini lagi
![](https://img.wattpad.com/cover/142967145-288-k430785.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ARCHITECT
ChickLit-SEKUEL FRAGILE Raga Harjono memutuskan untuk menyerah pada cinta pertamanya. Pengalaman percintaan yang pahit membuatnya enggan dekat dengan wanita manapun lagi. Namun disaat umurnya sudah menginjak 35 tahun. Sang ibu menuntutnya untuk segera menik...