Jangan jadi siders ya teman teman
Jangan lupa vote buat part ini•°•°•°•°•
Setelah tadi pembagian jadwal pelajaran dan membuat kontrak belajar dengan wali kelas, kini bel istirahat sudah berbunyi. Bia dengan secepat mungkin keluar dari kelasnya karena tidak tahan dengan para penghuni kelas barunya yang sangat tidak menyukainya.
"Bia mau aku temenin ga? daripada ga punya temen kan?" Arsen yang sedang asyik duduk selonjoran itu mencoba menggoda, namun Bia tidak memperdulikannya.
"Bia sama aku aja, di jamin kamu bakal bahagia," kali ini Marvin yang bersuara.
Untuk yang kedua kalinya bia tidak menjawab, ia malas untuk sekedar berurusan dengan teman-teman Aqkhas.
Bia membereskan buku catatannya, dengan cepat memasukkan semua alat tulisnya ke dalam tas lalu bangkit dan meninggalkan kelas.
Aqkhas hanya mengamati, tidak berkata sedikitpun, ia bangkit lalu memberi isyarat agar semua teman-temannya mengikuti Kemana kaki nya melangkah. Mereka kini berjalan beriringan menuju tempat yang biasa mereka kunjungi dan berkumpul ketika hari Senin.
"Semua udah kumpul Khas," ucap Marvin memeriksa anggota Unlimited yang berada di dalam ruangan.
Aqkhas masuk ke dalam ruangan, ia melihat dan memastikan semua anggota, melihat satu-persatu bangku sudah terisi atau belum.
PRANG!!!
Aqkhas membanting gelas yang ada di meja, membuat semuanya kaget. Dan bingung mengapa Aqkhas bisa Semarah itu.
"Sayang, kenapa marah marah? Ih kan ada aku disini."
"Ga ada yang nyuruh Lo ngomong Gweny!" Teriak Aqkhas membuat gadis yang tadi di panggil Gweny langsung terdiam dan duduk kembali.
Semuanya menjadi tegang, kali ini Aqkhas bener benar sangat marah dan sama sekali tidak bisa diajak bicara sembarangan.
"Sebarnya kenapa Khas?" Marvin mencoba berbicara dengan pelan agar Aqkhas tidak kembali emosi.
"Sebenarnya dia itu siapa? Bosen gua, setiap ngadain kumpulan pasti satu manusia itu ga pernah muncul! Bahkan dari kita pun ga ada yang tau dia siapa!!" Semua tau siapa yang Aqkhaskaf maksud, ada satu anggota Unlimited yang sama sekali di rahasiakan dan tidak ada yang tau dia siapa.
"Udah Khas udah," Marvin mencoba untuk menenangkan.
"Seberapa penting sih dia, sampai di beri hak seistimewa itu hah?!!" Ucapnya lagi masih dengan teriakan. Jika Aqkhas sudah begini semua tidak ada yang berani angkat bicara.
Kali ini Aqkhas melempar ponselnya yang malang, lalu meninggalkan ruangan itu pergi entah akan kemana, emosinya sedang memuncak,
langkah kakinya berjalan dengan cepat.Ia berjalan seolah jalan milik sendiri, tidak perduli siapa yang ada disekitar, mau guru mau siapapun itu Aqkhas tidak perduli dan tetap berjalan tanpa sedikitpun menyapa.
"Kak Aqkhas mau ke mana?"
"Kak kok keliatan emosi sih?"
"Kak ini gelang nya jatuh." satu gadis memberanikan diri menghentikan langkah kaki Aqkhas, membuat Aqkhas semakin bertambah emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQKHASKAF [SLStory]
Teen FictionIni kisah tentang seorang AQKHASKAF, laki laki tampan yang katanya nyaris perfect. Aqkhas si laki laki dingin, sombong, kasar dan sedikit kejam. Tidak akan ada yang bisa membuatnya tenang jika itu bukan maunya. Tidak akan ada yang bisa membuatnya L...