Jangan lupa untuk vote part ini
Jangan jadi siders ya guys•°•°•°•°•
"Bia! Nih Lo sapu kelasnya! Liat tuh kotor kan!" Ghea, salah satu anggota unlimited yang kalau make up selalu ketebalan itu memerintah Bia.
"Ini jadwal piket Lo kan? Lo aja yang nyapu, jangan Lo suruh gua," balas Bia lalu ia melanjutkan aktivitasnya membaca novelnya.
Ghea tak terima, baru kali ini ada yang membantah perintah yang ia berikan, selama ia menjadi murid kelas IPA satu tidak ada yang berani membantah apa yang ia suruh, namun Bia, berani sekali membantah apa yang ia suruh.
"Lo tuh kalo gua suruh lakuin!" Ghea menarik novel Bia lalu melempar novel itu yang tidak sengaja mendarat pada wajah Aqkhaskaf.
Dengan buru-buru Ghea menghampiri Aqkhas, mencari Alibi agar Aqkhaskaf tidak memarahinya ataupun membentaknya.
"Siapa yang lempar gua pake ni novel?!" Tanyanya namun kali ini dengan nada emosi.
"Nih si Bia Khas, emang kayaknya dia itu ga suka banget sama kamu." Dasar muka dua, Bia muak melihatnya.
Aqkhas berjalan dengan novel ditangannya dan menghampiri Bia hendak memberi perhitungan.
"Punya Lo?"
"Iya, punya gua." Bia mengambil novel miliknya dari tangan Aqkhas. " Satu lagi, Lo harus mikir pake logika, ini novel kan punya gua, ga bakal mungkin lah gua akan ngelempar ni novel, sedangkan gua tau kalo ini novel gua lempar pasti rusak, mana mahal juga." Bia menunjuk ke arah novelnya yang kini ada bagian yang sobek akibat Ghea melemparnya.
"Lo kira gua mau nuduh Lo? "
"Emang kenyataan kan? Udah lah, ga usah cari ribut, ini masih pagi." Bia kembali duduk dan melanjutkanembaca novel tanpa memperdulikan Aqkhaskaf yang terlihat emosi menatapnya.
•°•°•°•°•°•
Kantin sangat Ramai, Aqkhas dan kelima temannya kini memasuki area kantin, semua dengan otomatis minggir saat Aqkhas ingin lewat, adanya Aqkhas membuat semua orang mengalah dan mendahulukan mereka. Berbeda dengan Bia, ia tetap jojong memesan makananya dan tidak akan mendahulukan para Aqkhas ataupun temannya.
"Kak Bia mau gua bantuin ga bawa mangkuk baksonya?" Bagas, ia melewati Aqkhas hanya untuk menyapa Gadis yang saat ini dalam pengawasan Aqkhas.
"Ga usah Gas, gua bisa sendiri." Berbeda jika berhadapan dengan Aqkhas, Bia terlihat sangat ramah saat menjawab tawaran Bagas.
"Oke deh kak," kata Bagas lalu Bia pergi meninggalkan mereka yang terus memperhatikan nya dengan tatapan tidak suka.
Bia tau, Aqkhas sedari tadi melihatnya, menatapnya dengan tatapan kebencian.
Bia berjalan, melewati Aqkhas dan menuju di mana tadi dia dan Naina duduk. Dua mangkuk bakso ia pegang sendiri, ia berjalan tanpa kesusahan sama sekali sampai akhirnya ada kaki laknat yang tiba-tiba menghalangi jalannya membuat Bia tersandung dan hampir saja jatuh, untungnya hanya kedua mangkuk bakso yang melayang dan jatuh naas. Bia terselamatkan, Aqkhas menarik dan menangkap Bia dan membuatnya terselamatkan dari jatuh dan tidak terkena tumpahan bakso panas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQKHASKAF [SLStory]
Teen FictionIni kisah tentang seorang AQKHASKAF, laki laki tampan yang katanya nyaris perfect. Aqkhas si laki laki dingin, sombong, kasar dan sedikit kejam. Tidak akan ada yang bisa membuatnya tenang jika itu bukan maunya. Tidak akan ada yang bisa membuatnya L...