02

4.3K 332 55
                                    


Jangan jadi siders teman teman
Jangan lupa buat vote agar aku lebih semangat update

•°•°•°•°•

"Bia!!" Gadis itu menoleh mendengar namanya di panggil.

Dia adalah Nabilah, Nabilah Rahma gladis., Gadis dengan kulit putih serta rambut se bahu. Ia adalah siswi kelas dua belas yang menyandang siswi paling pintar sebanding dengan Aqkhas, gadis yang terkenal sangat cuek dan tidak pernah peduli dengan lingkungan Alexis yang penuh kesombongan.

Karena sifatnya ini ia banyak tidak disuaki, banyak gadis yang selalu mencemoohnya karena penampilan sederhana nya, sungguh tidak.masuk akal bukan?.

Aqkhas, Bia tidak suka Aqkhas, Bia tidak suka sifat semena mena Aqkhas. Dua kata yang akan Bia ucapkan ketika bertemu Aqkhas adalah, tidak tau aturan dan tidak punya perasaan.

"Iya," jawabnya.

"Udah tau belum?" tanya temannya itu membuat Bia menaikan kedua bahunya.

"Lo sekarang satu kelas sama Aqkhas." satu kalimat itu mampu membuat Bia mendengus kesal.

Orang yang tidak ia suka sama sekali kini satu kelas dengannya. Bia ingin sekali pindah kelas, atau bahkan pindah sekolah agar tidak bertemu dengan Aqkhas.

Dua tahun tidak satu kelas saja Bia beruntung, walau masih satu sekolah. Tapi kini, ia harus satu kelas dengan orang yang sama sekali tidak tahu aturan itu, nasib buruk kali ini berpihak pada Bia.

"What? Seriosly?"

"Sumpah ga bohong gua," Naina, ia dengan sangat serius berbicara pada Bia.

Naina Atrisia. Gadis manis yang hiperaktif, ia adalah sahabat Karib Bia sejak lahir. Naina memiliki sifat periang, ramah dan sangat percaya diri, wajahnya cantik, banyak laki-laki yang menyukainya namun ia sama sekali tidak perduli. Tujuan hatinya hanya untuk satu orang yaitu Fathan, anggota Unlimited yang memiliki ucapan sedikit pedas.

"Ini ga adil, kenapa kelasnya harus di oplos? dari dulu, kan, ga ada, aturan seperti ini," katanya dengan sangat tidak terima.

Bia melipat kedua tangannya di depan dada, berjalan menuju bangku yang ada di koridor diikuti Naina. Wajah yang tadinya cerita kini seketika berubah jadi masam, sejak dahulu tidak ada aturan mengoplos kelas, kenapa sekarang ada. Tidak ada surat edaran sama sama sekali, ini seperti di rencanakan, tapi siapa yang mencanangkan? Bukankah tidak ada yang perduli dengannya, atau mempunya dendam? Bia rasa tidak.

"Gua juga kesal Bi, karena kelas di oplos kita gak satu kelas." suara Naina terdengar sedikit sendu. " Kita dipisah, lebih tepatnya gua yang terpisahkan."

"Why?"

"Lo sama Kyla tetep satu kelas, sedangkan gua beda sendiri," ucap Naina sedikit sedih, ia tidak ingin dan tidak mau dipisah.

"Ini pasti ada sabotase! Sejak kapan ada program yang ga ada pengumuman nya? Lagi pula kan kita udah kelas dua belas," kata Bia dengan sedikit kesal.

"Punya hak apa lo bisa ngomong ada sabotase?" Aqkhas, ia kini berdiri tepat di depan Bia yang sedang duduk, kelima temannya itu berdiri menutupi pandangan Bia dan Naina yang sedang duduk.

Bia melihat, mengangkat kepalanya yang di depannya sudah ada Aqkhas dan dan teman-temannya, matanya menajam ketika manik matqnya bertemu dengan manik mata Aqkhas.

"Hak Lo apa, main nyambar perkataan orang? Gak sopan!" Ucap Bia penuh penekanan.

"Hak gua banyak dong, bahkan Lo ada atau ga ada di sekolah ini hak gua," balas Aqkhas yang di mata Bia terkesan sangat sombong.

AQKHASKAF [SLStory]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang