Annyeong manteman, selamat membaca dan maaf lagi jika masih terdapat typo😊
Vidio khusus BiaKhas
Jan lupa di tonton, like coment and subscribe yah
______________________________________"Biaaaaa!!!!!!" pagi hari ini Alexis di sambut hangat oleh suara khas kaleng rombeng milik Naina, Bia yang merasa namanya di panggil dengan cepat menoleh ke belakang dan mendapati Naina yang berlari menuju ke arahnya.
"Apa?"
"Kok apa sih? tungguin Naina lah!"
"Oh, gua kira apaan," balas Bia lalu keduanya berjalan masuk menuju sekolah.
Sudah lama sekali mereka berdua tidak berjalan bersama masuk ke dalam sekolah, Naina yang sibuk dengan dunianya dan Bia juga sibuk dengan dunianya membuat kedua manusia yang bersahabat itu jarang terlihat berdua. Bia dan Naina berpisah saat Bia sampai pada depan kelasnya dan sementara Naina harus berjalan kembali karena kelasnya yang cukup jauh.
"Babai Bia sayang, Naina sayang Bia muach!!!" Bia sedikit bergidik mendengar ucapan Naina namun Naina malah tertawa dan berlari untuk menuju kelasnya, gadis itu tidak berubah dan selalu kekanak-kanakan bahkan ketika sekarang mereka sudah hampir lulus sekolah.
"Liatin siapa?"
"Eh?" kagetnya saat suara yang sangat akrab di telinganya itu tiba-tiba muncul dalam pendengaran nya.
"Liatin siapa?"
"Oh itu--liatin Naina," balasnya lalu Aqkhas mengangguk dan menarik Bia untuk masuk ke dalam kelas.
tak lama setelah Aqkhas menarik Bia masuk ke dalam kelas bel berbunyi, semuanya berbondong-bondong masuk ke dalam kelas untuk memulai pelajaran. Aqkhas yang hari ini terlihat tenang dan damai juga duduk manis pada tempat duduknya, ia mengeluarkan buku sesuai dengan jadwal hari ini. Harapan Aqkhas hari ini adalah di jauhkan dari si tukang pijit, Aqkhas sudah sangat risih dengan adanya pria berbaju hitam serta kaca mata hitam yang selalu menghiasi wajahnya.
"Aku hari ini bawa buku nya bener." Bia menatap bingung Aqkhas, maksud ia mengatakan itu untuk apa? Bukankah bagus jika Aqkhas membawa buku sesuai jadwal.
"Di puji gitu kek, ini kan momen langka," balas Aqkhas membuat Bia tertawa.
"Muji nya gimana?"
"Udah ga usah, ga jadi minta di puji." Bia tertawa melihat perubahan raut wajah Aqkhas, Aqkhas yang sekarang begitu berbeda dengan Aqkhas yang dulu.
Yang Bia lihat memang berbeda, namun sesungguhnya Aqkhas yang sekarang masih lah tetap Aqkhas yang dulu, Aqkhas hanya menukar mana yang ia perlihatkan dulu dan yang ia perlihatkan sekarang. Aqkhas masih tetaplah Aqkhas yang keras namun Aqkhas juga tetap Aqkhas yang polos serta manja.
"Jangan ngambek, kalo ngambek nanti aku cari yang lain yang ga ngambekan." Bia menangkup wajah Aqkhas dengan kedua tangan mungilnya membuat Aqkhas sedikit kaget.
"Oh mau cari lagi? boleh kok, tapi jangan salah ini aku nanti pacar kamu jadi jelek karena aku." Bia tertawa mendengar nada bicara Aqkhas yang bisa di bilang cemburu dan tidak terima jika Bia akan mencari pacar baru.
"Vin! belajar Vin belajar," sindir Arsen membuat Aqkhas menoleh ke belakang dan memberikan tatapan tajam untuk Arsen namun Arsen hiraukan.
Malas membuat kelas jadi ramai Aqkhas memutuskan tidak meladeni Arsen dan kembali fokus pada buku pelajarannya. Guru matematika sudah datang, mereka semua kini sibuk berfikir dengan otak masing-masing yang harus menyelesaikan sepuluh soal yang menurut mereka lumayan sulit apalagi bagi Fiko, itu sangatlah sulit karena dari tadi laki-laki itu tertidur pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQKHASKAF [SLStory]
Novela JuvenilIni kisah tentang seorang AQKHASKAF, laki laki tampan yang katanya nyaris perfect. Aqkhas si laki laki dingin, sombong, kasar dan sedikit kejam. Tidak akan ada yang bisa membuatnya tenang jika itu bukan maunya. Tidak akan ada yang bisa membuatnya L...