22

2.2K 147 22
                                    

Jangan lupa vote coment.
Maafkan kalo ada typo berterbaran

Ig; @oktafiasari3764
______________________________________

Dengan seragam bertuliskan Alexis, kini Aqkhas sudah siap untuk menuju ke sekolah nya. Kakinya melangkah keluar dari kamarnya dan tak lupa tangannya mencomot kunci mobil miliknya yang terletak di atas meja belajar.

Ia berjalan gontai menuruni anak tangga satu persatu. Matanya menangkap sosok mamanya yang sedang membereskan meja makan, hari ini Aqkhas tidak ikut sarapan karena matanya susah untuk di buka pagi tadi dan memilih mejam manja hingga akhirnya saat ini ia sudah telat ke sekolah. Telat ke sekolah bukan hal buruk bagi Aqkhas dan mungkin itu adalah hal yang sangat bagus karena ia akan bebas dari semua pelajaran karena jalan satu satunya jika ia telat adalah membolos.

"Baru bangun?" Lisa bersidekap melihat anak laki lakinya yang jam segini baru turun dari kamarnya bahkan tidak ada kepanikan jika dirinya akan telat ke sekolah.

"Hmm" hanya gumaman yang Aqkhas berikan.

"Sarapan dulu" dengan cepat Aqkhas mengambil satu roti dan melahap nya tanpa jeda.

"Udah kan" Lisa hanya geleng geleng melihat Aqkhas yang sudah melenggang pergi. Anaknya ini memang susah di atur, apalagi jika Nio yang mengatur pasti dijamin tidak akan nurut sama sekali.

-•=•=•=•°^°•=•=•=•-

Awalnya Aqkhas hendak membolos, namun tiba tiba ia teringat jika hari ini Unlimited akan berkumpul dan ia langsung membatalkan acara membolos nya.

Mobilnya ia tinggalkan di depan gerbang begitu saja lalu dengan gesit ia berjalan menuju belakang sekolah. Sebuah pintu kecil kini sudah ada di depan Aqkhas. Pintu yang selalu Aqkhas dan kelima temannya bebas keluar masuk untuk membolos.


"Si Nana makan nanas, makannya sambil pake jam. Dari mana aja lu Khas? Emangnya ga liat jam?"

Mendengar Fiko berpantun agak ngawur dengan suara kaleng rombeng namun berat itu membuat sebagian isi kelas melihat ke arah laki laki yang baru memasuki kelas dengan santainya.

"Mantap Bosque" Arsen mengacungkan kedua jempol nya, mungkin jika sekarang ia tidak memakai sepatu maka kedua jempol kakinya pun akan ia berikan untuk mengapresiasi Aqkhas.

Sepertinya Aqkhas tidak akan terkena hukuman karena saat ini tidak ada guru di dalam kelasnya di tambah tadi saat ia masuk dari belakang pun tidak ada guru yang melihatnya. Sungguh keberuntungan sedang berpihak pada Aqkhas.

"Bacot kalian" katanya langsung menuju ke tempat duduknya untuk menaruh tas lalu menghampiri kelima cogan yang ada di pojokan kanan kelasnya.

"Ulang, gua mau gabung" perotesnya karena sekarang mereka memulai permainan tanpa Aqkhas.

"Lah si Bambang kirain kagak mau ikutan" dengan terpaksa mereka log out dan log in kembali dan kali ini dengan adanya Aqkhas.

Beginilah kalau tidak ada guru, mereka akan berkumpul untuk mabar atau biasa disebut main bareng. Yang di maksud mabar untuk mereka adalah mabar game bukan main main yang lainnya.
Mereka sangat serius jika sedang bermain game dan itu sangat tidak akan bisa di ganggu jika bukan karena ada guru. Terkadang heran jika melihat mereka bermain game bisa sangat serius begitu namun mengapa dalam pelajaran tidak bisa. Semua itu bukan hanya Aqkhas dan teman temannya saja melainkan untuk kebanyakan siswa di mana saja yang malah lebih fokus bermain game daripada belajar pelajaran sekolah.

AQKHASKAF [SLStory]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang