Jangan jadi siders teman teman
Jangan lupa buat vote part ini•°•°•
Ini adalah hari pertama masuk sekolah, banyak siswa/siwsi baru dari kelas sepuluh, mereka kini akan tau bagaimana sekolah ini dan bagaimana berbagai macam karakter murid Alexis.
mereka akan tau siapa Saja anggota kelompok di sekolah ini. Mulai dari kelompok siswa/siswa yang sombong dan modis hingga sekumpulan siswa dengan sifat seperti pada umumnya yang biasa-biasa saja.Unlimited, itu adalah kelompok paling terkenal di sekolah ini, dimana seluruh anggotanya adalah orang-orang yang ekonomi nya bisa di bilang cukup besar. Anggota nya tidak hanya laki-laki, dalam kelompok itu terdapat lima wanita cantik yang terkenal sangat jahat dan sadis, mereka biasa di juluki ratu Bully.
Unlimited di bentuk bertujuan untuk membangun solidaritas serta mengumpulkan para siswa/siswi berbakat dari kalangan berada, namun Aqkhas mengalih fungsikannya menjadi kelompok pembuat onar. Anggota dari unlimited tidak sembarang, semuanya sudah di tetapkan oleh pimpinan seluruh kelompok di Alexis ini. Anggota Unlimited inti adalah 15 orang, namun kenyataannya ada satu orang yang tidak pernah muncul dalam perkumpulan, bahkan Aqkhas pun tidak tau siapa satu anggotanya yang tidak pernah muncul namun akan tetap tercatat sebagai anggota.
Aqkhaskaf Rafendra Ardanio. Laki laki yang selalu di nomor satukan oleh para gadis. Ia adalah ketua dari geng Unlimited, geng yang bisa di artikan tak terbatas. Ya, mereka memang tak ada batas, semua yang mereka lakukan sesuai kehendak mereka dan tidak ada yang akan bisa atau boleh melarang.
"Khas!!! Sekolah juga Lo?"
"Iya tumben banget Lo, hari pertama sekolah."
"Gua sekolah karena gua tau ini ga belajar." kata-katanya langsung saja mendapat tepuk tangan dari teman temannya. Jika orang kesekolah untuk belajar, namun berbeda dengan Aqkhas, ia aakan sekolah untuk bersenang senang, membuat ulah dan tak lupa untuk tidur di jam pelajaran.
"Abang gua ini memang manteb." dia Bagas, adik kandung Aqkhas yang umurnya berbeda satu tahun.Bagaskhas Narendra Ardanio. Umurnya berbeda satu tahun dengan Aqkhas, jika sekarang Aqkhas duduk di bangku kelas dua belas, makan bisa di perkirakan jika sekarang Bagas kelas sebelas. Sifat mereka hampir sama, namun penampilan mereka sangat berbeda.
Aqkhas yang setiap harinya selalu menggunakan seragam sekolah tanpa ia tata dengan rapih dan lebih terlihat berantakan itu membuat ia berbeda dengan Bagas, adiknya itu selalu berpenampilan rapih layaknya anak baik-baik.
"Emang gua akuin Lo kalo Lo, adek gua?" Bicara pelan namun pedas, itulah Aqkhas, ia tidak mem beda-bedakan orang. Mau itu adik, teman, atau siapapun, jika Aqkhas ingin mengumpat ia akan mengumpat, tidak memandang siapa yang akan dia beri umpatan.
"Heran banget gua sama kalian berdua, Abang adek tapi berasa kayak kucing anjing." Marvin kini membuka suara, wakil ketua Unlimited ini tak habis fikir dengan kedua kakak beradik yang sepertinya Aqkhas selalu menolak jika Bagas mengakuinya sebagai Abang nya.
"Adek gua tu ganteng kayak gua, ga macem dia jelek, buluk gitu," balasnya membuat Bagas sekarang jadi tidak sudi mempunyai Abang semacam Aqkhas.
"Kalo ngomong suka ga ngaca emang bangsat satu ini. Muka dia aja macem baju kusut yang ga di setrika, ngomongin gua buluk." Bagas tak terima, ia membalas ucapan pedas Aqkhas dengan ucapannya yang sedikit lebih pedas lagi.
"Mau Lo orang saling jelek-jelekkin kalo emang dasar udah cakep ya cakep aja anjirrr. Ga kasian apa sama gua yang muka pas-pasan dari tadi dengerin orang cakep debat."
"Nah kan, manusia paling jelek mulai bersuara." Fathan yang tak terima di bilang manusia paling jelek langsung saja menyambit kepala Arsen, membuat Arsen langsung membentur ke tembok.
"Emang ga ada akhlak Lo Fat, main sambit-sambit aja."
"Gausah panggil gua Fat anjirr! nanti orang salfok dikira gua Fatah.".
"La bukannya Lo kembarannya mbak Fatah kan? nama aja mirip." dasar mereka usil, selalu saja membuat teman-temannya terzolimi, jika sudah puas dengan yang satu, maka mereka aka bergantian menzolimi.
"Anjir itu pak plontos ngapain kesini? masa iya hari pertama sekolah belajar?!" Arsen yang tadinya berdebat dengan Fathan kini terperangah melihat guru laki-laki dengan kepala plontos itu menuju ke arah kelas mereka.
"Emang bukan manusia," kata Aqkhas ketika melihat pak Baron yang memiliki kepala plontos itu menuju kelasnya. " Harusnya kan dia gausah masuk, gua ini ga mau belajar."
"Bukan lu doang Khas, kita juga sama kayak Lo, ga mau belajar." Sekumpulan laki laki tampan itu memang memiliki sifat yang hampir sama, tidak suka belajar dan sangat malas untuk masuk mengikuti jam pelajaran.
Lagipula ini adalah hari pertama sekolah, dimana kelas belum di tentukan dan jadwal pelajaran pun belum di cetak, tapi mengapa laki-laki plontos itu menuju kelas mereka, yang benar saja akan belajar.
"Kalian kenapa di depan kelas ini?"
"Lho ini kan kelas kita pak." dengan sok benar Marvin menjawab.
"Emang kalian tinggal kelas?" Pak Baron melontarkan pertanyaan pada mereka, seketika membuat mereka sedikit berfikir dan bingung.
"Eh anjir! kita kan, udah naik kelas dua belas anjirrr." Arsen pun akhirnya menyadari.
"Bego lu semua, Ayuk cabut." Aqkhas tanpa permisi pergi begitu saja lalu diikuti teman-temannya membuat pak Baron geleng-geleng kepala dengan kelakuan mereka.
Mereka kini sudah kelas dua belas, namun kelakuan tetap saja tidak berubah, masih sama seperti dulu, bandel dan sangat sedikit sopan santun, trlebih lagi dengan Aqkhas, ia adalah anak dari Ardanio yang memiliki peran penting di sekolah ini. Ayahnya adalah pemegang saham Alexis namun anaknya sama-sekali tidak mencerminkan siswa yang baik.
"Goblok banget lo!" Aqkhas menoyor Marvin. "Kitakan udah kelas dua belas, Lo ngapain ngajak kita ke kelas lama kita yang lama!?"
"Kalian juga sama gobloknya anjir, ga ada protes gua ajak nongkrong disitu." semuanya langsung menoyor Marvin tanpa ampun, sepanjang jalan koridor mereka berjalan, banyak pasang mata yang melihat bahkan tak segan memanggil dan meneriaki naman mereka.
Bagaimana tidak, mereka adalah segerombolan laki laki tampan yang selalu di jadikan idola para gadis-gadis Alexis, anggotanya lumayan banyak, namun yang masuk inti hanya sepuluh manusia tampan dan lima gadis cantik yang sekarang menginjak kelas dua belas, sisanya juga tidak kalah tampan, namun belum waktunya naik jadi inti.
Mereka yang selalu membuat keributan dan masalah, namun di mata para gadis itu sangat keren.
Hai semuanya
Yang ha ia baca mana suaranya?
Gimana udah kenal Aqkhas?
Masih pengen lebih kenal lagi gak?Oiya yang habis baca jangan lupa tinggalin jejak
Jangan lupa vote dan comet juga ya teman teman
Sampai bertemu di part berikutnya
Babay
KAMU SEDANG MEMBACA
AQKHASKAF [SLStory]
Teen FictionIni kisah tentang seorang AQKHASKAF, laki laki tampan yang katanya nyaris perfect. Aqkhas si laki laki dingin, sombong, kasar dan sedikit kejam. Tidak akan ada yang bisa membuatnya tenang jika itu bukan maunya. Tidak akan ada yang bisa membuatnya L...