Jangan jadi siders ya teman teman
Budayakan vote kalo baca, di coment juga jangan lupa.Yang udah sahur mana ini?
Author belom nih huhuSelamat menunaikan ibadah puasa 🙏
•°•°•°•
"Ini Naina kemana sih? Di tungguin ga nongol batang idungnya" sudah sepuluh menit Bia menunggu Naina sejak bel pulang berbunyi namun gadis itu tidak muncul juga.
Makin lama sekolah makin sepi karena sudah banyak yang pulang dan kini Naina juga tak kuncung datang hingga ponsel Bia berbunyi menandakan ada pesan yang masuk.
Naina
Bi maapin guhe, tadi di jemput papa jadi langsung pulang ga ngomong dulu sama Lo😁 ga marah kan?
Kutukupret!!!
Ah menyebalkan, Bia sudah menunggu lama tapi Naina sudah pulang tanpa memberitahu nya terlebih dahulu. Kan jika bilang dari tadi ia tidak buang buang waktu untuk berdiri disini sampai kakinya sepertinya hampir kesemutan karena kelamaan berdiri.
"Khas nih si Bia" Arsen memandang ke arah Bia yang masih berdiri di situ menatap layar ponselnya.
"Mumpung sendirian Lo kerjain kan bisa" kini Fathan mengompori.
"Mau Lo apain woy pacar gua?" Fathan yang berada di samping Fiko dengan cekatan menggeplak kepala Fiko yang dengan pede mengaku ngaku sebagai pacar Bia.
"Mana mau dia sama Lo, miskin sama ga modal gitu anaknya" kata kata Marvin sungguh sangat melukai hati Fiko, membuat laki laki itu mengeluarkan dramanya lagi seolah ia menangis mendengar ucapan Marvin barusan.
"Mana tau dia mau nemenin gua dari no sampe sukses kan?" Fiko mencoba membela diri.
Teman temannya sibuk mempermasalahkan Fiko yang halu dengan Bia, sementara Aqkhas memusatkan pandangannya pada Gadis berponi itu.
"Ada yang inget apa yang pernah tu cewek bilang ke gua? Dia bilang apa?" Akhas mencoba mengingat namun ia tak kunjung ingat dan akhirnya ia harus bertanya pada teman teman gak warasnya itu, mungkin saja ada yang ingat.
"Alah pelajaran aja gua lupa Khas apalagi omongan tu cewek" Marvin membuka suara.
Yang lainnya menggeleng dan lupa apa yang waktu itu Bia katakan pada Aqkhas hingga akhirnya Fathan membuka suara.
"Gua inget, kalo ga salah sembilan dari sepuluh cewek itu suka sama lu dan si Bia noh, satu dari sepuluh yang ga bakal suka sama Lo" kata Fahthan yang matanya menunjuk ke Arah Bia yang kini berjalan keluar hendak menunggu angkutan umum.
"Oke, No gua minjem motor Lo" belum saja Fano menjawab namun Aqkhas sudah merampasnya terlebih dahulu.
Motor berwarna merah milik Fano itu kini di kendarai oleh Aqkhas yang saat ini terlihat makin tampan jika berada di atas motor itu. Sepertinya motor itu lebih cocok jika Aqkhas yang memakai di bandingkan Fano yang memiliki nya.
"Bilang Bagas dia yang bawa mobil" ia melemparkan kunci mobil itu lalu dengan sigap Fano menangkapnya dan memberi acungan jempol.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQKHASKAF [SLStory]
Teen FictionIni kisah tentang seorang AQKHASKAF, laki laki tampan yang katanya nyaris perfect. Aqkhas si laki laki dingin, sombong, kasar dan sedikit kejam. Tidak akan ada yang bisa membuatnya tenang jika itu bukan maunya. Tidak akan ada yang bisa membuatnya L...