21

2.2K 162 37
                                    

Hallo guys Jan lupa vote coment

Inget jangan jadi siders.

______________________________________

Berhubung habis upacara, banyak pasang mata yang memperhatikan Aqkhas yang terus menarik tangan Bia entah mau ia bawa kemana yang jelas Bia tidak tahu karena Aqkhas tidak memberi tahu.

Kakinya terus berjalan lurus ke depan karena ini di koridor yang tidak ada belokannya sama sekali, namun jika ingin berbelok maka Aqkhas akan masih kek kelas orang namun itu tidak mungkin sekali dan untuk apa Aqkhas membawanya masuk ke dalam kelas orang.

Matanya bertatap dengan Gweny, gadis yang beberapa hari lalu sempat mengeksekusi nya hingga hampir saja tiada namun kenyataannya Bia adalah wanita kuat yang tidak gampang mati hanya karena tepung terigu, minyak, air comberan setra sepuluh kali tendangan Gweny.

Ada raut kesal yang bisa Bia lihat dari caranya menatap Bia dan Bia yakin nanti, besok atau lusa pasti wanita itu akan menjadikannya targetnya lagi.

"Ini Aqkhas mau bawa gua kemana sih? Cuma gara gara gitu aja segala marah nyert gua, lebay banget dah!" Gerutunya dalam hati.

Tangan nya yang kuat itu membuka pintu dari ruangan yang atasnya bertuliskan Unlimited. Mata Bia membelalak kala melihat tulisan itu. Aqkhas membawanya keruangan di mana para anggota Unlimited berkumpul.

"Ngapain bawa gua kesini sih?!" Akhirnya Aqkhas melepaskan genggaman mautnya itu.

Di dalam sini ia kira hanya dirinya dengan Aqkhas saja, namun perkiraannya salah karena di pojok sana dekat colokan lampu ada Fano yang sedang mencharger ponselnya yang secara bersamaan ia mainkan.

Sejak Aqkhas dan Bia mulai debat tadi Fano memilih keluar karena malas melihat saudaranya itu berulah yang pastinya akan membuat seisi kelas ramai, dan benar saja apa yang duga karena tadi kelas mendadak ramai, maka dari itu Fano memilih ke ruangan ini yang sepi, adem, ayem dan tentram.

Tidak di sangka pula jika Aqkhas akan kesini bersama Bia. Fano yang melihat kedatangan mereka hanya cuek dan tidak perduli lalu kembali fokus dengan ponselnya yang sedang ia mainkan.

"Lo bisa baca buku sekuat Lo mau, gua bisa maen Game sepuas gua tanpa mengecilkan volume. Gimana?"
Melihat ekspresi Aqkhas yang menyebalkan membuat Bia hanya memutar bola matanya malas.
"Hari ini ga belajar ada rapat, Lo bisa baca sepuas yang Lo mau dan gua bisa main tanpa mulut komat Kamit lo. Duduk!" Aqkhas memberikan informasi jika tidak belajar hari ini membuat Bia jadi senang namun seketika hilang karena Kata terakhir Aqkhas yang memaksanya duduk, lebih tepatnya Aqkhas memegang lengan Bia dan menekan kebawah mendudukkan Bia pada salah satu kursi lalu dengan seenaknya melenggang ke kursi lainnya dan bermain game.

"Dasar kepribadian ganda" tubir Bia sangat pelan.

"Gausah ngomongin gua Lo! Kuping gua punya indra ke sebelas" ternya Aqkhas mendengar nya, ah Bia jadi ketahuan kan. Lebih baik tadi dirinya berucap dalam hati saja kan lebih luas untuk mengatainya.

Bia memilih membaca Novelnya, mulut komat Kamit seperti apa yang Aqkhas katakan dan ia juga mengabulkan apa kata Aqkhas untuk membaca keras karena itung itung sedikit mengeluarkan rasa kesal akibat laki laki setengah berperasaan itu.

Di dalam ruangan itu banyak foto yang terpampang dengan wajah yang berbeda, semua foto Anggota Unlimited terpajang jelas di situ. Ada lima foto gadis cantik. Foto dalam urutan pertama adalah Gweny lalu di susul Ghea, Karina, Steffy dan yang terakhir Karen.

AQKHASKAF [SLStory]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang