36

1.7K 119 70
                                    

Ig: oktafiasari3764
Wattpadrdz

Maafkan jika masih ada typo yang bertebaran.

BERI TAHU KALO ADA TYPO, TOMG YA HEHEH
______________________________________

BERI TAHU KALO ADA TYPO, TOMG YA HEHEH______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•'•'•

"Ga papa?" Tanya Bia ketika pelajaran kimia selesai dan saatnya mengumpulkan tugas.

Saat Aqkhas berteriak kesakitan Bia tidak menghampiri nya, takut dibilang yang aneh aneh oleh yang lain. Bia juga tidak berhak jika harus selalu ikut campur dengan apa yang dilakukan dan yang sedang terjadi pada Aqkhas, dirinya saat ini hanyalah sebatas teman sekolah dan teman sebangku, tidak lebih.

"Kenapa Napa" balas Aqkhas membuat Bia seketika panik, mata Bia langsung mengamati setiap luka yang ada di wajah Aqkhas.

"Kalo gini udah ga kenapa-napa" ucap Aqkhas lagi, namun kali ini ia mengambil tangan Bia lalu membawanya pada sudut bibirnya yang terluka, meletakkan tangan Bia pada luka yang ia punya.

"Ga jelas deh, Aqkhas" balas Bia dengan menjauhkan tangannya dari wajah Aqkhas dan melepaskan genggaman tangan Aqkhas.

Sejak kemarin Aqkhas selalu membuat Bia senam jantung saat di dekatnya, meski kadang Bia juga akan di buat gedek secara bersamaan. Saat ini mereka berjalan di koridor, hanya berdua karena yang lain sibuk ke kantin. Aqkhas sengaja tidak ke kantin karena tau Bia tidak akan ke kantin. Seperti apa yang Arsen katakan, melakukan aksi modus itu ketika tidak ramai orang, tadi saat Aqkhas membawa tangan Bia pada lukanya, itu salah satu ajaran Arsen yang berhasil Aqkhas jalankan.

"Mau di kasih kejelasan?" Tanya Aqkhas sedikit menggoda Bia.

"Ga jelas" Bia berjalan mendahului Aqkhas, ternya jika sedang malu kesan imut pada wajah Bia menggemaskan.

Aqkhas Kembali mensejajarkan langkahnya dengan langkah Bia, mau secepat apapun Bia meninggalkan Aqkhas di belakang, tetap saja itu tidak berpengaruh karena kaki jenjang Aqkhas akan sangat mudah mengejar kaki mungil Bia.

"Jalan itu pelan-pelan, kalo buru-buru nanti kesandung" ucap Aqkhas, tangannya sambil meraih tangan Bia lalu ia genggam. Detakan jantung Bia mulai tidak teratur, Aqkhas selalu bisa membuat Bia senam jantung.

Bia hanya mengabaikan ucapan Aqkhas, berjalan menuju kelas dengan tangan yang masih Aqkhas genggam. Sikap Aqkhas seketika jadi berubah, terkadang Bia menyukai terkadang Bia juga risih.

"WAH, WAH, WAH,WAH ROMAN ROMANNYA ADA YANG ABIS JADIAN INI!!!!" Suara cempreng Naina membuat kedua insan manusia yang sedang menikmati ketenangan hati itu terkejut, Naina yang sengaja akan menemui Fano malah bertemu dengan pemandangan yang membuat dirinya iri.

"Kalo beneran jadian emang dia mau Nai?" Tanya Aqkhas seolah di sampingnya tidak ada Bia.

"Naina jamin mau, tapi kalo dia ga mau berarti Lo kurang ganteng" seketika Aqkhas menoleh ke arah jendela kaca kelas sebelas itu, ia melihat wajahnya yang tampan, jika dipikir di Alexis hanya dia yang paling tampan, maka harus model tampan yang bagaimana agar Bia mau menerimanya. Apakah mungkin Bia akan menerima seseorang di ukur dari seberapa tampan orang itu.

AQKHASKAF [SLStory]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang