15

2.6K 180 27
                                    

Maafkan jika typo bertebaran

______________________________________


"Fano, Aqkhas, ayo sarapan dulu" Arini, wanita itu yang menyuruh mereka berdua makan adalah ibunda Fano.

Aqkhas saat ini berada di rumah Fano. Rumah ini sudah Aqkhas anggap rumah keduanya. Aqkhas pulang ke rumah Fano jika dirinya malas untuk pulang ke rumahnya.

Sekarang kedua laki laki itu menuruti apa kata Arini tadi untuk sarapan terlebih dahulu sebelum keduanya berangkat ke sekolah. Aqkhas duduk di sebelah Fano lalu keduanya mengambiil piringnya masing masing.

"Aqkhas sering sering aja nginepnya. Biar Fano sarapan kalo sekolah" celetuk Arini yang menyiapkan sarapan untuk keduanya.

"Emang Fano ga pernah sarapan Bun?" Aqkhas memanggil Arini dengan sebutan Bunda. Laki laki itu sudah menganggap Arini juga mamanya karena Arini sama sayangnya seperti Lisa mamanya.

"Iya Fano kalo ga ada kamu ga pernah sarapan"

"Wah pantes muka lo kaku gitu" kata Aqkhas meledek Fano yang tetap fokus pada piringnya.

"Kalo ngomong suka ga ngaca lu anjay" balas Fano dengan malas membuat Aqkhas tertawa.

Sesi makan selelsa dan saatnya kedua laki laki tampan itu menuju ke sekolahnya untuk menuntut ilmu dan juga untuk tidur bagi Aqkhas.
Aqkhas dan Fano berpamitan lalu keduanya berangkat menggunakan mobil Fano.

Masa penarikan fasilitas Aqkhas belum selesai dan akibatnya ia harus nebeng dengan Fano untuk berangkat dan pulang. Aqkhas bisa saja berangkat dengan Bagas, namun Aqkhas tidak mau. Laki laki itu sangat anti berangkat bersama Bagas karena jika mereka berangkat berdua itu tandanya ada pansos diantara mereka berdua atau mamanya yang memaksa harus berangkat berdua.

Semua teman teman tidak heran mengapa kedua kakak beradik itu jarang terlihat akrab dan berbarengan. Jawabannya hanya satu, mereka dari dulu hingga sekarang adalah saingan. Di mana mereka selalu berlomba untuk siapa yang paling tampan. Sangat konyol bukan? Yah tapi itulah mereka.

"Bang!!" Aqkhas dan Fano menoleh. Keduanya melihat ke arah suara yang memanggil Bang itu.

Tampak sosok Bagas yang baru saja keluar dari mobilnya menghampiri Aqkhas dan Fano. Aqkhas hanya melihatnya acuh dan Fano hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Bang lu di cariin mama" kata Bagas setelah dirinya sampai pada kedua laki laki itu.

"Bilangin nanti gua pulang tenang aja" balasnya membuat Bagas mengangguk. "Selama gua ga di rumah Lo ga masuk kamar gua kan?" Lanjutnya bertanya karena Aqkhas tau Bagas itu adalah adik laknat yang selalu saja meminjam semua baju bahkan sepatu milik Aqkhas.

"Minjem baju doang kemaren buat ketemu Alika" balas Bagas cengengesan.

Aqkhas menoyor adiknya itu membuat Bagas nyengir sakit karena Aqkhas tidak kira kira menoyor nya. Aqkhas tak habis fikir kenapa Bagas selalu saja merusuhi pakaian milik Aqkhas sedangkan dirinya saja punya banyak baju keren dan kenapa harus meminjam milik Aqkhas.

"Untung lu ketemu Alika cuma minjem baju Aqkhas. Kalo ketemu Alika tapi Alika yang jemput gua ga bisa bayangin" celetuk Fano membuat Bagas sedikit kesal dengan Abangnya yang satu ini.

"Yee gua juga ada modal! Yakali mau pergi sama cewek dianya yang jemput" balasnya sewot lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

~°•°•°•°•°~

Hari ini pelajaran XII MIPA 1 adalah olahraga dengan tema basket.
Semua siswa siswi berbaris berdasarkan jenis kelamin. Perempuan berbaris dengan perempuan dan laki-laki berbaris dengan laki-laki. Ingat tidak ada waria atau sebagainya dan hanya ada laki laki dan perempuan.

AQKHASKAF [SLStory]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang