27

1.9K 127 32
                                    

Ig: oktafiasari3764

Maafkan jika typo masih sering bertebaran ya manteman.

______________________________________

"Bia Lo ga ke kantin? Sheiza udah di kantin sama doinya tuh tinggal kita doang yang jomblo" kelas XII IPA satu menjadi berisik seketika dengan kedatangan seorang Naina.

Ekspresi Bia bisa Naina tebak jika sahabatnya ini sedang tidak baik baik saja melainkan sedang kesal, sejak lahir bersama membuat Naina paham betul dengan seorang Nabilah jika sedang kesal.

"Ngapain pada liatin gua? Iri ya?" Seketika beberapa gadis yang tadi meliriknya langsung membuang muka.

"Lo lagi kesel kunaon atuh neng Bia geulis?" Tanyanya duduk di samping Bia.

"Ga kenapa napa, Fano nih Naina ngajakin ke kantin bareng!" Balasnya lalu tiba tiba berteriak memanggil Fano yang baru saja masuk ke dalam kelas.

Naina hanya nyengir kuda ke arah Fano, Bia ini memang kalau lagi kesal suka seenak jidat saja membuat Naina jadi senang karena yang di panggil Fano bukan Tejo.

Tadinya niat Fano hanya ingin mojok dan bermain game, namun mendengar panggilan Bia membuatnya beralih menatap ke arah dua gadis itu dan menampakkan sosok Naina yang nyengir.

"Tumben Lo ngajakin gua?" Aura dingin seketika terasa ketika Fano berjalan ke arah mereka dan mengucapkan sebuah kalimat.

"Iya mau ngajakin Lo soalnya Bia nya lagi males ngantin jadinya gua gapunya temen makan Lo maukan ke kantin sama gua temenin gua makan" balas Naina yang pastinya sangat tidak enak di dengar, apalagi jika Bu Katrina guru bahasa Indonesia yang mendengar.

"Belajar bahasa Indonesia yang bener, baru ngomong. Ayuk" sungguh sebelas dua belas dengan Aqkhas, namun bedanya Fano versi baiknya.

Kepergian Naina dan Fano membuat Bia kembali untuk sendirian, ia sedang malas kemana mana di tambah rasa lelah akibat berjemur di lapangan tadi. Rasa kesalnya pada Sheiza belum hilang, ia paling tidak suka meninggalkan pelajaran. Bia adalah tipe murid rajin dalam hal pelajar dan cukup waktu itu saja ia bolos dengan Aqkhas dan tertinggal pelajaran, namun kali ini semuanya terulang kembali dengan cara yang berbeda.

"Kenapa masih di sini?" Aqkhas dengan tiba tiba berada di hadapannya lalu duduk di sampingnya.

"Emang gua harus kemana?" Bia bertanya balik, pertanyaan Aqkhas tidak Bia pahami sama sekali.

Memang terkadang Aqkhas akan sangat kesal jika berbicara pada Bia, entah mengapa gadis yang katanya pintar sebanding dengannya itu jika Aqkhas sedang bersamanya mendadak jadi sedikit bego menurut Aqkhas.

Sebuah minuman dingin serta satu mangkuk bakso yang Aqkhas bawa ia berikan tepat di hadapan Bia, nampak wajah bingung Bia berikan pada Aqkhas.

"Makan, Lo belom makan abis hormat" ia mendekatkan mangkuk bakso yang bisa dilihat sangat menggoda lidah. "Minum, nanti dehidrasi"

Sungguh baik sekali Aqkhas, membawakan makan serta minum untuk Bia. Entah kesambet apa Aqkhas bisa sebaik itu. Dedemit sebelah mana yang sedang merasukinya sehingga bisa baik begini.

"Lo aja yang makan, Lo juga abis panasan kan?" Bia menolak pemberian Aqkhas, ia masih saja selalu curiga dengan kebaikan Aqkhas.

"Gua udah, Lo aja yang makan" Bia mengambil semangkuk bakso itu.

Sebelum memakannya ia malah tertawa membuat Aqkhas bingung melihatnya. "Lo gila?"

"Enggak, takut lupa baca doa aja hahahha" lagi lagi tertawa. Masih ingat saja dengan kejadian itu, Aqkhas jadi malu mengingatnya. Sebuah kejujuran memalukan karena lupa baca doa makan.

AQKHASKAF [SLStory]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang