47

1.2K 74 64
                                    

Kamu salah tujuan. Bukan aku yang akan mati, tapi kamu yang menuju kematian.

-Aqkhas-

______________________________________

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

0853567xxxxxxx

Bia sayang, apa kabar?

Bagaimana hari mu saat ini?

Aku sudah menunggumu di depan gerbang.

Kau pasti rindu, sampaikan salamku untuk sahabatmu Naina yang bodoh 😗

Ekspresi wajah Bia yang tadinya santai dan terlihat biasa saja berubah menjadi khawatir. Membaca pesan dari nomor yang tidak ia kenal itu langsung membuat Bia tidak ingin pulang, Bia tidak mau bertemu laki-laki itu lagi. Meskipun nomor itu tidak bisa simpan namun Bia sudah tau siapa si pengirim pesan itu, apalagi saat kalimat terakhir ia menyebutkan nama Naina.

"Kenapa?" Bia hanya menggeleng ketika Aqkhas bertanya.

Tidak yakin dengan jawaban yang Bia berikan, Aqkhas tanpa pikir panjang langsung merampas ponsel yang ada pada tangan Bia. Beberapa detik setelah berhasil merampas ponsel Bia ia bisa melihat pesan yang baru saja Bia baca, Aqkhas melihat bahwa tidak ada pengirim yang tertera.

"Ayuk pulang!" Bia menolak berdiri, ia masih tidak mau melihat wajah laki-laki itu, cukup saat ia mengajar Aqkhas saja ia melihatnya. Bia berharap itu adalah terkahir kalinya ia melihat Rean, namun kenyataan Rean kembali mengusiknya lagi.

"Nanti aja, aku lagi mau belajar dulu soalnya kurang nyambung," balas Bia mencoba membuat Aqkhas percaya.

"Mau jalan sendiri atau aku gendong?" Tawar Aqkhas mencoba memaksa Bia untuk pulang, Aqkhas tidak bodoh dan Aqkhas tau siapa pengirim pesan itu.

Bia yang tau semua ucapan Aqkhas tidak main-main langsung membereskan buku pelajaran miliknya, ia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan bersama Aqkhas menuju parkiran.
Suasana sekolah sudah sangat sepi, teman-teman yang lainnya pun sudah pulang dari tadi, seharusnya Bia juga sudah pulang, namun Aqkhas tidak mau pulang dengan alasan ingin berpacaran. Di dalam kelas mereka hanya duduk berdiam diri, fokus pada buku tebal milik mereka masing-masing. Beda sekali memang jika orang pintar yang berpacaran.

"Hallo sayang...." Laki-laki dengan perawakan tinggi sepadan dengan tinggi Aqkhas itu hendak memeluk Bia namun dengan cepat Aqkhas mendorong Rean dan membuatnya terhuyung ke belakang.

"Kurang ajar Lo ya!!!" Rean tidak terima ketika Aqkhas mendorong tubuhnya agar menjauh dari Bia.

"Mau apa Lo? di sini tempatnya anak sekolah, bukan Lo pedofil!!!"

"Anjing!!!" tanpa aba-aba Rean langsung melayangkan pukulan tepat pada wajah tampan Aqkhas. Aqkhas tidak akan membiarkan wajah Rean mulus, ia sudah membuat wajah Aqkhas menjadi lebam dan Aqkhas akan membalas itu dua kali lipat dari apa yang ia lakukan.

AQKHASKAF [SLStory]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang