Ini kisah tentang seorang AQKHASKAF, laki laki tampan yang katanya nyaris perfect.
Aqkhas si laki laki dingin, sombong, kasar dan sedikit kejam. Tidak akan ada yang bisa membuatnya tenang jika itu bukan maunya.
Tidak akan ada yang bisa membuatnya L...
Maafkan jika masih terdapat typo. Soalnya ga aku periksa ulang, nanti kalo aku periksa ulang aku benerin ______________________________________
Awali part dengan cogan wkwkwk
Alif yang keren
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aqkhas yang ganteng
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°°°°
Motor hitam yang Aqkhas kendarai melaju dengan sangat cepat, setelah mendapat telepon dari orang tidak ia kenal itu wajah Aqkhas berubah sangat dingin di tambah ekspresi sangat marah juga khawatir. Bodohnya Aqkhas, ia melempar ponselnya begitu saja. Sekarang Aqkhas baru berfikir bagaimana ia tau apa yang selanjutnya terjadi jika ia sama sekali tidak membawa ponselnya.
Inilah sisi buruk Aqkhas, ia selalu di penuhi emosi dan tidak berfikir jernih terlebih dahulu. Gas motornya ia tambah agar motor yang ia kendarai cepat sampai tujuan, tangannya sudah gatal untuk memberi pelajaran kepada si penelepon, tangannya juga tidak sabar merobek mulut si penelepon yang membuat emosi Aqkhas naik turun.
Gedung kosong yang menjulang tinggi itu terpampang nyata di depan mata Aqkhas, Aqkhas menyetandarkan motornya lalu kaki jenjangnya buru-buru masuk ke dalam gedung kosong yang belum sepenuhnya jadi.
"Dimana kalian bangsat!!!!" Teriakan Aqkhas menggema pada gedung yang sudah terlihat gelap karena matahari sudah mulai tenggelam.
Tidak ada jawaban atas teriakannya membuat Aqkhas semakin naik emosinya, mata elangnya terus ia edarkan mencari apakah ada seseorang di sini. Jika saja ia tidak membuang ponselnya mungkin sekarang ia sudah menelepon orang yang tadi sudah menelepon nya, namun Aqkhas sangat bodoh sudah main emosi dan melemparkan ponselnya begitu saja, hobi membuang ponsel sudah melekat dalam diri Aqkhas.
"WOY PENGECUT!!! TUNJUKIN MUKA LO!!!" Aqkhas semakin menjadi ketika tidak respon atau balasan sama sekali.
Aqkhas terus memeriksa setiap lantai dan ruangan kosong pada gedung itu, di rasa semuanya kosong tidak ada satu orang pun Aqkhas memutuskan untuk menuju lantai paling atas atau rooftop.