Annyeong yeorobun selamat membaca
______________________________________
◖⚆ᴥ⚆◗
"Gua ganteng gak? Gimana nih jas gua bagus gak? Kalau lo mau tau, ini mahal," ucap Fiko memamerkan jas yang ia kenakan.
Setelah kemarin hari yang sangat buruk bagi Aqkhas, kini ia harus bisa kembali tersenyum di hari yang bisa di bilang sangat menyenangkan namun terasa sedih. Mereka semua kini berkumpul di lapangan sekolah yang sudah di sulap me jadi tempat pesta. Jika biasanya mereka mengenakan seragam sekolah, kini para siswa mengenakan jas dan terlihat sangat tampan. Para siswi terlihat makin cantik dengan gaun-gaun yang cantik menambah kecantikan mereka.
"Jas nyewa aja bangga," ucap Aqkhas membuat yang lainnya tertawa.
"Sembarangan lu Khas, ini jas gua pesen dari perancang ternama sekomplek. Harganya juga mahal, gua nyewa buat apa? Uang banyak nyewa bikin malu," balas Fiko, untuk pertama kalinya laki-laki itu menyombongkan diri.
"Anjim sombong," balas Arsen menoyor kepala Fiko.
Mereka semua mengikuti apa yang Arsen lakukan, menoyor kepala Fiko secara bersamaan. Fano dan Aqkhas yang biasanya hanya menonton proses pembulian Fiko kini ikut ambil bagian menoyor kepala laki-laki itu.
"Kalau gua setres lo orang tanggung jawab, dikira kepala gua bola apa? Main toyor-toyor aja!" kesalnya namun mereka malah tertawa.
Ini adalah hari dimana mereka akan melakukan perpisahan, melepas masa putih abu-abu dan akan melangkah lebih jauh untuk menggapai cita-cita. Mereka yang selalu bersama sejak awal masuk akan berpisah hari ini, bukan berpisah tidak bertemu namun berpisah dari masa-masa yang sering di lalui.
"Terima aja kenapa, lagian nanti lo bakal kangen kita toyor kayak gini," ucap Fathan sangat enteng.
"Heh, ga ada ceritanya njir mengingat penyiksaan!" Kini Fiko menendang Fathan karena sudah kesal.
Lagi-lagi mereka hanya menertawakan Fiko, rasanya ada aura menyenangkan jika melihat Fiko menderita dan ada kebahagiaan tersendiri. Kini mereka berjalan menuju ke area lapangan, menemui teman-teman mereka yang lain.
"Fiko! Yaampun ganteng banget!" Pujian itu berasal dari Naima yang baru saja datang bersama Ghea, gadis itu terlihat anggun namun seketika hilang saat ia berteriak dan sedikit berlari menghampiri para lelaki tampan itu.
"Jas Lo ada guna-guna nya ya? Masa Naina bisa muji lo," ucap Fathan menatap Fiko.
"Sembarangan! Naina muji gua karena aura ganteng gua," balas Fiko yang langsung berlagak singing membuat Aqkhas geleng kepala dengan tingkah temannya itu.
"Percayain aja, lagian ini kan pertama kali Fiko seneng," pekik Marvin dan semuanya tertawa.
Sekarang mereka berada di bangku dengan tempelan nama mereka masing-masing, duduk santai sambil bercanda tawa menertawakan Fiko.
Ketika semua bercanda tawa, Aqkhas malah bengong memperhatikan gadisnya yang baru saja datang, tubuh mungil dengan gaun cantik membuat Bia semakin terlihat cantik. Aqkhas tidak bisa memalingkan pandangannya, tatapannya begitu cabdu pada Bia seolah tak mau berpaling.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQKHASKAF [SLStory]
Fiksi RemajaIni kisah tentang seorang AQKHASKAF, laki laki tampan yang katanya nyaris perfect. Aqkhas si laki laki dingin, sombong, kasar dan sedikit kejam. Tidak akan ada yang bisa membuatnya tenang jika itu bukan maunya. Tidak akan ada yang bisa membuatnya L...