Hari selasa Tika sekarang sedang di kantin bersama Belva dan Caca. Hana tidak ikut di kantin karena tugasnya belum selesai. Dia bilang akan menyusul.
"Si Hana ada-ada aja. Pake tugasnya belom selesai lagi." Belva yang sedang memakan Pop Mie gorengnya pun akhirnya angkat bicara.
"Iya nih nggak asyik!" tambah Caca.
"Iya. Tapi tadi dia bilang mau nyusul kita kesini kok!" Tika yang sedang berhenti memakan Pop Mie sotonya pun angkat bicara dan langsung membuat kedua sahabatnya melinguk kearahnya.
"Beneran?" tanya Caca meyakinkan.
"Tapi... Hana kan kalo nulis lama, emang sempet dia ke kantin?" tanya Belva membuat kedua sahabatnya berhenti makan.
"Eh betul juga tuh!" Caca menyetujui perkataan Belva dengan masih mengunyah Pop Mie ayam Bawangnya.
"Iya juga sih." kata Tika sambil manggut-manggut dan mengunyah mienya.
"Nggak tau deh." tambah Tika sambil mengangkat kedua pundaknya.Setelah lima belas menit mereka sudah selesai makan, dan mereka akan kembali ke kelasnya.
"Yok ah ke kelas. Kita kan udah selesai makan! Hana juga nggak dateng-dateng." ajak Caca.
Semuanya langsung berdiri dan berjalan.
"Eh gue lupa nggak bawa minum. Ca anterin gue beli minum yuk!" kata Belva sambil menepuk dahinya."Yaudah deh ayo." jawab Caca.
"Tik kalo lo mau duluan juga nggak papa kok.""Yaudah duluan ya." jawab Tika.
Caca dan Belva langsung membeli air putih. Dan baru saja Tika tiba di ambang pintu kantin ada yang memanggilnya dari belakang.
"Tik! Tik! Tungguin Tik!" suara itu berhasil membuat Arthik yang tengah berjalan dengan teman-temannya melinguk. Karena biasanya Arthik dipanggil Thik. Tika yang sedang berdiri sepuluh langkah dari Arthik pun ikut melinguk. Keduanya melinguk ke belakang. Dan ternyata itu adalah Caca dan Belva. Caca dan Belva berlari terengah-engah.
Caca dan Belva berlari melewati Arthik begitu saja. Dan kedua sahabat Tika itu berhasil membuat Arthik marah.
"Yah! Si Arthik pede amat! Orang yang dipanggil depannya yang ngelinguk dia! Hahahaha...." serentak tawa dari sahabat Arthik menggema.
Arthik tak menjawab tapi ia sudah marah besar dalam hatinya. Teman-temannya pun tahu kalau Arthik sudah marah besar maka mereka langsung bungkam satu sama lain.
🌎🌞
"Tik tungguin napa?" suara Caca yang terengah-engah membuat Tika kasihan kepadanya.
"Loh? Katanya kalian mau beli air?" Tika kebingungan ketika kedua sahabatnya itu sudah menghampirinya dengan sangat cepat.
"Nih." Belva mengangkat satu botol air mineralnya dan menggoyang-goyangkannya.
"Cepet banget?" Tika kembali bertanya.
"Sepi." jawab Caca.
"Kita mau ke kelas apa mau ngerumpi di tengah jalan kayak gini?" Belva yang sadar ternyata mereka tengah mengobrol di tengah jalan.
"Ah bisa aja! Yaudah ayo deh!" Caca yang ingin menjelaskan pun akhirnya tidak jadi.
Dua sahabat Tika pun akhirnya kembali ke kelas. Ketika di kelas mereka melihat Hana sedang duduk santai di bangkunya.
"Han! Kok lo nggak nyusul sih? Kan lo tadi katanya mau nyusul ke kantin?" Belva yang baru saja masuk kelas langsung duduk di samping Hana."Hehehe gue baru aja selesai." Hana yang sedang duduk di bangkunya pun langsung cengar-cengir.
"Kebiasaan lu Han!" Caca pun akhirnya ikut angkat bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi VS Matahari
Teen FictionAtlantika Matahari Putri gadis manis yang biasa di panggil Tari oleh keluargannya. Karena suatu hal di waktu kecil, maka ia menjadi dipanggil Tari oleh keluargannya. Tapi teman-temannya sering memanggilnya Tika. Disiplin, tomboy, dan taat dengan a...