🌏Hukuman Bersama🌞

150 22 2
                                    

"Bikin gue tambah suka aja lo." guman Arthik.

"Apa lo bilang?" tanya Tika ulang.

"Nggak. Kemaren gue beli baksonya Pak Ndut kurang cuka." bohong Arthik yang hanya dijawab anggukan kecil oleh Tika. Kemudian mereka menjalankan hukuman mereka dengan berdiam-diaman. Sudah satu setengah jam mereka berjemur. Tinggal setengah jam lagi mereka berjemur.

"Lo nggak akan pingsan kan?" tanya Arthik ragu dengan nada mengejek.

"Enak aja lo. Ngerendahin gue lo?" kata Tika tak terima.

"Ya kali aja. Tau sendiri rata-rata cewek nggak kuat kalo disuruh berjemur kaya gini."

"Kan gue enggak." kata Tika tak peduli.

"Kan gue bilang rata-rata. Bukan pukul rata." sela Arthik yang hanya dibalas putaran bola mata oleh Tika.
"Tinggal setengah jam lagi nih." kata Arthik setelah waktu menunjukan pukul sembilan kurang lima belas menit. Memang jam istirahat pertama mereka jam sembilan lewat lima belas menit.

"Iya. Setengah jam itu lama nggak ya?" tanya Tika.

"Nggak lama. Asal lo jalaninnya sama gue."

"Jijik anjirr." kata Tika sambil tertawa.

"Kok malah ketawa sih? Bener kan? Udah satu jam setengah lebih loh kita disini. Lo nggak ngerasa capek kan? Coba lo dijemur kaya gini sama Tama. Nggak bakalan kuat lo." kata Arthik dengan pedenya.

"Iya deh iya. Yang sok kegantengan." kata Tika sambil menegaskan kata 'sok kegantengan'.

"Lah. Emang ganteng kali. Bukan sok lagi."

🌍🌞


Bel istirahat pertama sudah berdering. Hana, Caca dan Belva akan menuju ke kantin. Mereka berjalan melewati lapangan basket.

"Eh. Tika nggak masuk kenapa ya?" tanya Caca.

"Iya. Tumben amat nggak ngasih kabar kita juga."

"Ya, mungkin aja dia lupa, atau dia lagi sakit?"

"Bisa jadi sih. Tapi, kalo dia lagi sakit, dia nggak mungkin lah chatan di grup ama kita ampe malem." kata Caca.

"Iya juga sih." kata Belva menyetujui perkataan Caca. Tiba-tiba saja Hana hanya diam dan menyipitkan matanya.

"Itu Tika bukan sih?" tanya Hana sambil menunjuk seorang cewek yang sedang berjemur di depan tiang bendera bersama seorang cowok.

"Mana?" kata Caca antusias.

"Itu yang di depan tiang bendera." kata Hana.

"Yang sama cowok itu?" tanya Belva.

"Iya. Itu sih si Tika. Udah ayo kita samperin. Ngapain dia berjemur kaya gitu." kata Caca lalu mereka bertiga lari menghampiri Tika.

"Tik! Tika!" panggilan Caca membuat Tika dan Arthik menoleh.

"Lo ngapain berjemur disini sih Tik?" tanya Belva bingung.

"Gue telat." kata Tika sambil manyun-manyun.

"Nggak usah manyun-manyun kali. Gue cium baru tau rasa lo." kata Arthik sambil melirik Tika.

"Ihh. Apaan sih? Ngikut-ngikut aja lo."  kata Tika tak peduli.
"Eh kita dihukum sampe kapan sih?" tanya Tika pada Arthik.

"Sampe istirahat pertama."

"Lah. Berarti udah selesai dong? Akhirnyaaa." kata Tika sambil melakukan peregangan pada tubuhnya.
"Pegel banget gue."

Bumi VS MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang