🌎Keributan🌞

147 18 16
                                    

Tika berjalan memasuki kantin bersama Kevin. Mereka berjalan berdua layaknya pasangan kekasih. Tak lupa bisikan-bisikan kanan dan kiri pun tetap terdengar.

"Kemaren sama Arthik, sekarang sama Kak Kevin. Plin-plan banget." kata cewek yang lewat disampingnya.

"Eh! Ya terserah Tika dong mau sama siapa aja! Hidup juga hidup dia! Kenapa lo yang sewot?" maki Kevin pada cewek tersebut.

"Udahlah Kak. Nggak ada abisnya ngurusin kaya gitu." kata Tika tak peduli.

"Sabar banget lo." kata Kevin memuji Tika.

"Hahaha belum tau aja Kak Kevin. Gini doang masih sabar. Ngelunjak dikit sikat." kata Tika sembari memamerkan deretan gigi putihnya.

"Sa ae lo."

Tika dan Kevin pun mencari tempat duduk yag kosong. Mereka duduk hanya berdua. Mereka pun memesan makanan dan mengobrol santai hingga ada seseorang datang.

"Wah. Udah dapet cowok baru lo ya? Padahal, status lo masih cewek gue." ketus Arthik yang tiba-tiba datang ke meja mereka.

"Hah? Apaan si? Lo jangan salah paham. Gue sama Kak Kevin nggak ada apa-apa." Tika pun menyangkal apa yang Arthik katakan.

"Iya lo. Apaan si? Tapi, kalo lo sia-sia in Tika si gue siap gantiin posisi lo." kata Kevin.

"Yaudah kenapa nggak sekalian jadian aja Bang?" tanya Arthik meremehkan.

"Kan masih ada lo." Kevin pun menjawab semuanya dengan tenang.

"Kalo masih ada gue, emangnya kenapa? Toh juga udah sering berduaan kan? Ke kantin bareng." kata Arthik dipenuhi dengan api cemburu.

"Trus, kalo gitu apa bedanya sama lo babi? Lo juga berangkat sama Fely, ngajak ke kantin Fely. Nah gue kan cuma ke kantin bareng doang. Toh juga nggak sengaja ketemu." skakmat. Semua yang dikatakan Tika benar adanya.

"Lain kali, kalo mau ngebacotin orang ngaca dulu ya masnya." kata Tika ketus.

"Lah itu hak gue dong. Gue mau jalan sama siapa aja. Yang jemput juga gue." elak Arthik.

"Lah ya serah gue dong mau ke kantin sama siapa aja." ketus Tika lagi.

"Wah anjing, lagi ribut nih. Seru kayaknya. Dua pembuat onar sama lonte lagi berantem. Asik kayaknya ya." kata Alex yang tiba-tiba datang entah dari mana asalnya.

"Lonte matamu! Gue bukan lonte asu. Lo kira gue sama apa kayak cewek yang sering lo mainin?!" kata Tika tak terima.

"Ya kalo lo mau gue mainin juga gapapa bitch." katanya lagi dengan ekspresi meremehkan.

"Anjing. Mending lo pergi deh! Mulut lo bau alkohol tau nggak?! Sumpah bau banget anjing." Alex memang habis minum semalam. Ia laki-laki yang suka minum dan bermain dengan perempuan. Club adalah sarangnya.

"Main dulu sama gue. Baru gue pergi." katanya yang sudah tak waras lagi.

"Anjing! Pergi sana lo! Brengsek!" kata Kevin sambil memberikan satu bogem pada sudut bibir Alex.

"Haha. Kalo gue anjing, lo apa? Emak anjing gitu? Kalo gue brengsek lo apa? Bajingan? Hah?" kata Kevin sambil berusaha berdiri walau sempoyongan. Sudut bibirnya terluka oleh bogeman Kevin tadi.

"Sebrengsek-brengseknya gue, nggak mungkin gue nyakitin cewek dan tidur sama cewek. Mulut busuk lo tuh nggak pantes ngomong begitu sama Tika. Sana lo pergi!" kata Kevin emosi.

"Lo siapa emangnya? Pacarnya Tika? Bukan kan? Pacarnya aja diem doang. Lo kok heboh." kata Alex masih saja mengeles.

"Thik! Lo tuh pacar Tika goblok! Harusnya lo belain! Bukan diem aja! Pacar lo dihina anjing!" Kevin emosi melihat Arthik hanya diam.

Bumi VS MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang