🌏Cafe🌞

155 20 11
                                    

Malam telah tiba. Tika sedang diumahnya. Setelah mengalami cekcok sedikit dengan Arthik tadi, akhirnya dia bisa lari dan pulang. Ia sedang rebahan di kamarnya. Rebahan adalah hal yang paling Tika suka.

"Hmm. Gue pengen ke cafe deh." Gumam Tika tiba-tiba.
"Gue ajak Kak Rey deh." Tika langsung meloncat dari kasurnya dan melesat ke kamarnya. Namun tak ada orang di kamar Rey. Ia kemudian menuruni anak tangga dan menuju ke ruang TV. Ya. Rey sedang berada di ruang TV.

"Kak Rey." Sapa Tika kemudian duduk di samping Rey.

"Apaan."

"Hmm. Ke cafe yok kak. Tari pengen ke cafe tau Kak." Kata Tika dengan wajah sok imut.

"Ayoin aja. Asal yang bayar kamu ya." Jawab Arthik.

"Yahhh Kak Rey. Ya kan Kakak yang lebih tua. Kakak yang kakak aku. Harusnya yang bayar Kakak dong. Laki apa bukan tuh?" Rajuk Tika.

"Eh anak curut! Yang ngajakin ke cafe siapa. Yang suruh bayar siapa. Ogah ah kalo kaya gitu." Kata sambil menggetok kepala Tika, hingga ia meringis kesakitan.

"Eh. Dosa loh ngatain Mama curut."
"Ayolah Kak. Jarang-jarang kan Kakak traktir aku."

"Ogah. Harus kamu yang bayar baru Kakak mau."

"Ada apa sih? Ribut terus." Zahra yang baru saja dari arah dapur bertanya pada kedua anaknya.

"Ini Ma. Kak Rey. Tadi Tari ajakin ke cafe tapi Kak Rey nya gamau." Adu Tika membuat Zahra menatap ke arah Reynan. Reynan yang merasa pun langsung menjelaskan pada Mamanya.

"Rey sih mau-mau aja Ma. Tapi Tari aneh banget Ma. Dia yang ngajakin ke cafe. Tapi Rey yang suruh bayarin. Ogah banget."

"Gitu aja kok ribut." Kemudian Zahra menuju ke kamarnya sebentar. Kemudian kembali ke ruang TV.

"Sana ke cafe. Gausah ribut. Nih  uangnya." Kata Zahra sambil memberikan uang tiga lembar seratus ribu pada Tika.

"Beneran Ma?" Kata Tika tak percaya.

"Bener. Sana. Kamu sama Kak Rey buruan siap-siap."

"Makasih ya Ma." Kata Tika lalu melesat ke kamarnya.

Lima menit kemudian, Tika sudah siap dan mereka kemudian melesat menuju cafe dekat rumah mereka menggunakan motor Reynan. Memang jika mengantar Tika, Rey lebih sering menggunakan mobil. Jika hanya dekat, Rey akan menggunakan motor saja.

🌍🌞

Setelah mereka memesan minuman, kemudian mereka sibuk dengan Handphone masing-masing.  Tak lama berselang, minuman yang mereka pesan sudah datang.

"Kak Rey. Fotoin dong." Kata Tika sambil menyerahkan Handphonenya.

"Gini nih. Kalo pergi sama cewek, minta fotoin terosss." Kata Rey malas, tapi tetap Rey mengambil handphone Tika dan memfotonya dalam beberapa pose kemudian ia kembalikan lagi ke Tika. Memang Tika hanya foto di kursi.

Kemudian, Tika mengajak Reynan membuat boomerang dan anehnya Reynan mau-mau saja mengikuti pose-pose yang dipakai Tika.
Kemudian mereka sibuk dengan dunia masing-masing.

"Misi. Tika? Boleh gabung nggak?" Kata seorang cowok yang baru saja datang membuat Tika melihat siapa cowok itu. Kemudian Tika hanya menatap cowok itu.

"Bang Rey ya? Ini gue Bang. Yang jemput Tika waktu itu." Kata cowok itu sok akrab.

"Gue gabung ya Tik?" Tanya cowok itu kembali.

Bumi VS MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang