🌍Pulang🌞

154 22 2
                                    

"Kayak pernah liat lo. Tapi dimana ya? Lupa." tanya Kevin pada Tika yang duduk disebelah Arthik. Namun, Tika hanya diam tak bergeming.

"Ohh. Mungkin waktu dia maju pas upacara kali Bang." jawab Arthik membuat alis Kevin berkerut tak paham.
"Dia kan kapten basket tim putri di SMANDA Bang." jelas Arthik.

"Ohh. Iya. Iya. Iya. Gue inget. Pantesan kaya pernah liat."
"Lo pasti udah tau gue kan." kata Kevin dengan pedenya. Tika pun menggeleng.

"Gue nggak kenal sama lo. Tapi kaya pernah liat aja sih sekelebat. Paling juga kalo di kantin." jawab Tika.

"Kenalin gue Kevin. Dua  belas IPS dua." kata Kevin mengenalkan diri sambil mengajak Tika berjabat tangan. Tika pun berjabat tangan dengan Kevin.

"Gue Tika. Sebelas IPA tiga." kemudian mereka melepaskan jabat tangan satu sama lain.

"Ini mie ayamnya."  kata Mang Paijo ramah.

"Makasih ya Mang." kata Arthik dan langsung mengambil sumpit siap memakannya. Minuman mereka udaj sampai sejak mereka duduk di warung tersebut lima menit kemudian.

"Makan dulu ya Bang." kata Arthik ramah.

"Iya-iya. Gue ke depan dulu. Mau kebul." kata Kevin sambil mengeluarkan rokoknya.

"Kebul mulu lo Bang." kata Arthik terkekeh.

"Lo ngerokok juga kaya dia?" bisik Tika setelah Kevin pergi ke depan. Membuat Arthik menoleh padanya.

"Nggak. Lo tenang aja. Gue bukan tipe cowok perokok. Gue nggak suka sama asep rokok. Makanya tadi dia keluar. Dia tau, kalo gue nggak suka sama asep rokok." jelas Arthik yang hanya dijawab anggukan kepala oleh Tika.
"Emangnya kenapa?"

"Enggak nanya aja." kata Tika lalu melanjutkan acara makan mie ayamnya.

"Gue nggak suka sama asep rokok. Gue sukanya sama lo." bisik Arthik pada Tika yang langsung diberi pelototan oleh Tika.

"Apaansih lo." kata Tika jijik dan Arthik hanya terkekeh.
"Mie ayamnya enak juga ya." bisik Tika.

"Kan gue udah bilang. Mie ayam sini itu enak. Lo nggak percaya. Ketagihan kan lo sekarang." kemudian mereka melanjutkan acara makan mie ayamnya.

🌍🌞

"Berapa Mang?" tanya Arthik.

"Dua puluh empat ribu." jawab Mang Paijo.

"Ini Mang." kata Arthik sambil memberikan uang pada Mang Paijo dan mereka keluar dari warung tersebut.

"Duluan Bang." pamit Arthik.

"Ya." jawab Kevin seadanya.  Arthik dan Tika berjalan berdampingan.

"Nih uangnya." kata Tika sambil memberikan uang pada Arthik.

"Buat?" tanya Arthik sambil menaikkan satu alisnya.

"Mie ayamnya."

"Nggak usah kali."

"Udah terima aja." kata Tika sambil memaksa Arthik menerimanya.

"Udah. Nggak usah. Ama pacar sendiri kok kaya gitu. Mending uangnya lo simpen. Buat biaya nikahan kita nantinya." kata Arthik memulai bualannya.

"Apaan sih?"
"Makasih ya." ucap Tika.

"Iya. Masama."

Bumi VS MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang