🌍Sengaja?🌞

120 18 2
                                    

Tika berdiam diri di kamarnya. Ia bingung, ada apa dengan Mamanya? Sejak sepupunya datang, Mamanya jadi berubah seperti itu.

Saat dia sedang asyik memeluk guling kesayangannya itu, sebuah pesan masuk dalam notifikasi Tika.

Si Genderuwo

Tenangin diri lo dlu. Jngn smpe emosi lgi ky tdi kalo sm Mama.

Lo udh pulng?

Udh. Td disuruh pulng sm nykp lo

sll di samping gw y. Gw butuh lo

always babe

Read

🌍🌞

Pesan terakhir dari Arthik hanya Tika baca. Ia kembali memeluk guling dan menenggelamkan wajahnya disana. Ia sangatlah strees saat ini. Ia sungguh bingung. Ia harus apa?

Tapi ia berpikir, ia mencurigai salah satu orang dirumahnya. Jelas-jelas ia menelfon Mamanya tadi. Mengapa di handphone Zahra tak ada satupun panggilan dari Tika?

Ketukan pintu terdengar dari luar kamar Tika. Ia hanya diam, menunggu seseorang dibalik pintu tersebut mengeluarkan suara. Ia hanya menatap pintu tersebut tanpa ada niatan membukanya.

"Tari. Buka." Itu suara Kakak kesayangannya. Ia segera beranjak dari tidurnya dan membukakan pintu untuk Reynan. Begitu pintu dibuka oleh Tika, Tika langsung memeluk Reynan dengan sangat erat.

"Hei, Kamu kenapa sayang?" kata Rey sembari membalas pelukan Tika. Salah satu tangan Rey bergerak untuk mengelus surai lembut Tika. Perlahan, Tika mengendurkan pelukannya hingga akhirnya terlepas.

"Kenapa? Ceritanya di dalem aja yok." kata Rey sembari masuk dan menutup pintu kamar Tika.

Saat Rey duduk di tepi ranjang Tika, Tika pun ikut duduk dan bersandar di bahu Rey. Bahu yang sangat nyaman bagi Tika.

"Kenapa? Ribut sama Mama lagi?" tanya Rey pelan. Tika hanya menjawab melalui anggukan kecil.

"Gimana?"

"Tadi, Aku ke rumah Hana. Aku udah kabarin Mama. Udah telfon Mama, tapi nggak diangkat. Bahkan, ada beberapa telfon aku malah di rejec sama Mama. Aku juga udah coba chat Mama. Dibaca, tapi nggak dibales sama Mama. Waktu Mama baca chat aku, aku nggak coba hubungin Mama lagi karena aku pikir yang penting Mama udah tau." Tika tak menangis. Ia hanya sedih karena Mamanya selalu saja curiga kepadanya. Tika hanya butuh tempat curhat.

"Trus? Ayo lanjutin."

"Sampe rumah, aku dimarahin sama Mama. Aku pulang sama Arthik. Dikiranya aku pergi main-main nggak tau waktu. Mama marah karena katanya aku nggak ngabarin. Mama nunjukin log panggilannya dan itu kosong. Chat dari aku juga nggak ada. Trus aku tunjukin punya aku. Trus dia bilang Arthik bawa pengaruh buruk. Atau apalah itu."

"Tari nggak tau Kak. Siapa sih yang kaya gitu. Tari pertama ngira kalau itu Mama hapus sendiri. Tapi, buat apa Mama kaya gitu?"

"Kakak juga nggak tau kalo kaya gitu. Sekarang, kamu sabar aja ya. Kalo ada apa-apa, cerita sama Kakak. Kakak akan selalu dengerin cerita kamu kok."

Bumi VS MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang