Keputusan Tika yang akan memberi tahu hukuman apa yang harus Arthik jalani membuat Arthik resah. Bukan karena besar kecilnya hukuman melainkan malu nya jika dia di hukum oleh seorang cewek.
"Ahh bisa gila gue!"
"Jangan gila atuh bosquee...." Ujar Rizky.
"Gimana nggak gila? Gue yakin pasti dia ngasih hukuman nggak tanggung-tanggung dan pasti bikin gue malu."
"Iya tuh. Yakin gue." Komen Adit.
"Gimana menurut kalian? Gue dateng? Atau kabur aja? Tapi kalo gue kabur, gue dikira nggak Gentleman dong." Tanya Arthik meminta pendapat pada teman-temannya.
"Rumit ini sih. Kaya kisah cinta lo sama Si Tika." Tanggap Rizky.
"Kisah cinta gundulmu! Gue nggak mungkin suka sama nenek lampir kaya dia!" Kata Arthik sambil menggetok kepala Rizky.
"Yah.... lo dateng aja sih Thik. Lo terima aja apa yang dia mau. Dan setelah lo lakui apa yang dia mau. Lo bisa tuh bales dendam sama tuh orang." Tanggap Adit.
"Tapi menurut gue, nanti kalo bales dendam jangan kebangetan amat deh." Saran Daffa.
"Kenapa?! Lo suka sama si nenek lampir itu?!"
"Nggak gitu Thik. Gue nggak mungkin nikung temen sendiri. Gue takut masuk BK aja. Kan nanti kalo dia laporin ke BK ribet juga urusannya."
"Bener juga tuh." Setuju Rizky.
"Iya juga sih Thik. Nanti kalo dia lapor ke BK, kita juga yang kena. Lo tau sendiri Tika cs orangnya gimana?" Setuju Adit.
"Kita harus susun rencana nih. Gue udah tau. Pasti dia mau bikin malu gue. Nggak mungkin dia nyepelein kesempatan kayak gini. Kesempatan kek gini kan nggak dateng dua kali." Kata Arthik sambil mengangguk-angguk.
"Kalo itu sih udah pasti Thik. Lo harus siap mental nih." Tanggap Adit.
"Mental? Lo nyepelein mental gue? Bolak-balik di panggil BK buat mental gue jadi mental baja. Tapi buat di permaluin sama seorang cewek dan diketawain satu sekolah, nggak ada kemungkinan kalo mental gue bakal sekuat itu lagi. Malu lah gue man."
"Nah makanya itu. Kita aja belom tau Tika mau ngasih Arthik hukuman apa? Gimana kita mau ancang-ancang?" Tanggap Daffa.
"Ckckck. Satu cewek udah buat lo pusing bro. Gimana nanti kalo lo punya pacar?" Tanya Rizky. Memang Arthik di gandrungi banyak kaum hawa. Tapi tak sekalipun Arthik tertarik salah satu dari mereka.
"Ogah punya pacar gue. Cewek bikin pusing." Ujar Arthik ngawur.
"Trus maksud lo? Lo mau maho gitu? Gila lo Thik!"
"Iya. Kan babang Arthik kekasyihku." Ujar Rizky manja.
"Tai lo Kik ah." Umpat Arthik.
🌏🌞
Pulang sekolah, akhirnya Arthik memutuskan datang menemui Tika. Dia tak mau dianggap banci dan takut dengan perempuan. Arthik datang bersama teman-temannya. Dan benar saja, Tika sudah duduk manis bersama teman-temannya di bangku pinggir lapangan basket.
"Akhirnya dateng juga lo." Kata Tika sambil berdiri ketika Arthik mendekat membuat Arthik hanya berdecih.
"Kenapa lo bawa temen-temen lo? Takut lo dateng sendiri?" Tanya Tika sambil melipat tangan di depan dada."Emang ada perjanjiannya kalo gue harus nemuin lo sendiri?" Arthik pun bertanya balik pada Tika membuat Tika diam.
"Lagi pula, lo dateng sama temen-temen lo juga. Apa masalahnya kalo gue juga bawa temen-temen gue?" Tanya Arthik lagi membuat Tika semakin diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi VS Matahari
TeenfikceAtlantika Matahari Putri gadis manis yang biasa di panggil Tari oleh keluargannya. Karena suatu hal di waktu kecil, maka ia menjadi dipanggil Tari oleh keluargannya. Tapi teman-temannya sering memanggilnya Tika. Disiplin, tomboy, dan taat dengan a...