🌍So Sweet🌞

267 21 10
                                    


"Gimana? Setelah lo pikir-pikir Arthik ganteng juga kan?? Baper kan lo sama dia?" Goda Caca setelah pelajaran usai dan siswa dipersilahkan untuk berisitirahat.

"Apaan sih lo! Gak banget! Ganteng dari mananya coba?" Ujar Tika.

"Alah... padahal di hati iya tuh..." goda Belva.

"Udah ya! Gue nggak mau bahas si anak tengil itu lagi. Gue laper. Mau ke kantin. Tapi kaki gue sakit. Beliin makanan ya buat gue... please..." Kata Tika memohon dan mengacungkan uang dua puluh ribuan.

"Ogah ya... jalan aja ke kantin sendiri!" Ujar Belva. Belva memang suka ceplas-ceplos. Tapi dia sebenarnya sangat menyayangi sahabat-sahabatnya.

"Udah sini biar gue yang beliin." Sambil mengambil uang yang di pegang Tika.

Saat Belva,Caca, dan Hana akan keluar meninggalkan Tika, tiba-tiba Arthik masuk ke kelas XI IPA 3. Kelas Tika. Dia membawa sebuah roti dan air mineral. Kemudian meletakannya di meja Tika. Tika yang dibuat kebingungan bertanya.

"Apa nih?" Tanya Tika sewot.

"Makanan."

"Buat gue?" Tanya Tika tak paham.

"Yaiyalah buat lo! Kalo buat gue... ngapain gue bawa kesini dodol!" Kata Arthik sambil melipat tangan. Belva, Caca, Hana dibuat bengong oleh Arthik.

"Udah makan. Gue ngelakuin ini cuma mau tanggung jawab karena gue pikir  kaki lo sakit dan lo nggak bisa ke kantin."

"Bisa mikir lo?" Ujar Tika keceplosan

"Yee... udah di baikin malah ngatain! Mau lo apa sih?"

"Udah nih... ambil roti sama air mineral lo! Gue bisa beli sendiri." Kata Tika sambil mendotong keduanya.

"Enggak! Lo harus makan ini. Gue udah beli. Dan lo harus makan. Gue tungguin disini sampe roti itu habis. Dan buat kalian bertiga! Jangan beliin apapun buat Tika." Mendengar itu ketiganya langsung pergi ke kantin.

"Apaan sih lo?!"

"Makan atau gue buat kaki lo tambah sakit?!" Akhirnya Tika pasrah dan memakan roti pemberian Arthik. Lagian juga perutnya sudah lapar.

"Lain kali kalo mau beliin itu yan bikin kenyang dong."

"Emang roti itu nggak cukup buat badan krempeng lo?" Tika memang kurus. Tapi tak terlalu kurus. Bisa dikatakan badan Tika itu standar. Tak bisa dikatakan kurus. Dan juga tak bisa dikatakan gemuk.

"Eh gue gini-gini makannya banyak ya!"

"Jujur gue lebih milih di beliin nasi bungkus daripada roti. Karena nasi bungkus itu lebih bikin perut gue kenyang."

"Udah dibeliin. Nawar lagi. Udah makan aja. Bawel lo!" Omel Arthik.

"Lagian lo ngapain bawain gue makanan katak gini? Cari sensasi? Iya?" Tuduh Tika.

"Gue hanya sebatas tanggung jawab. Dan lo jangan baper. Gue nggak mau ngurusin cewek alay baper."

"Gue nggak alay." Sergah Tika sambil terus memakan rotinya.

"Ah.... gue nggak kenyang!" Keluh Tika.

"Lo mau kenyang?" Tanya Arthik. Dijawab anggukan oleh Tika.

"Itu ada air mineral. Lo minum sebanyak-banyaknya. Kalo kurang, gue ambilin air kran!"

"Kenyang kaga. Kembung iya!" Omel Tika

"Itu sih saran gue ya..." Kata Arthik sok baik.

"Dan saran lo gak guna tau nggak?"

"Itu terserah lo! Bukan urusan gue!"

Bumi VS MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang