🌍Jatuh🌞

250 16 12
                                    

Tika berjalan dengan santai. Ia sedang berjalan di pinggir lapangan baslet dengan senyum yang terus mengembang. Entah kenapa ia ingin banyak senyum hari ini.

Tiba tiba...
Brukkk!!

"Awh..." rintih Tika spontan karena merasakan rasa nyeri di lututnya.

"Sorry! Sorry! Gue nggak sengaja. Lo nggak papa?" Kata cowok yang menubruknya dari belakang barusan sambil mengulurkan tangan.

"Elo?" Ucap Tika terkejut.

"Elo?" Balas Arthik tak kalah terkejut.

"Ternyata lo yang nubruk gue? Abis kalah main basket ternyata gini ya cara lo? Nggak gini juga dong. Bikin orang cidera kek gini!" Kata Tika sambil berusaha berdiri namun tak juga berhasil karena lututnya berdarah akibat kejadian tadi.

Arthik yang melihat Tika berusaha berdiri, segera membantu Tika dan berhasil. Tika sudah berdiri. Namun Tika malah menghempaskan tangan Arthik.

"Apaan sih lo? Nggak usah pegang-pegang gue!" Kata Tika sambil menghempaskan tangan Arthik kasar.

"Apa-apaan sih lo? Dibantuin malah kek gitu!" Kata Arthik melepas peganggannya pada Tika. Tika pun terjatuh kembali.

"Awh..."

"Ihhh tega banget sih lo? Biarin gue jatuh lagi?!" Kata Tika kesal.

"Lah... kan lo yang bilang suruh lepasin?" Tanpa menunggu Tika bersuara lagi Arthik langsung membopong Tika dan tentu saja banyak orang yang melihatnya.

"Ihhh apaan sih? Turunin gue! Turunin gue nggak? Apaan sih lo!" Kata Tika sambil memukul-mukul bahu Arthik.

"Udah diem. Lutut lo berdarah. Dan lo harus diobatin! Biar nggak infeksi. Atau lo... gue jatuhin lagi!" Kata Arthik sambil terus membopong Tika menuju UKS.

"Turunin!" Kata Tika lagi. Namun Arthik hanya memelototkan matanya kearah Tika. Tika pun langsung diam.

🌍🌞

Sesampainya di UKS Tika langsung di dudukan di tempat tidur dan Arthik mencari kotak P3K.

"Udah sini dulu. Tunggu bentar." Kata Arthik sambil menurunkan Tika di tempat tidur UKS. Tika hanya bergeming dan menatap Arthik yang mengambil kotak P3K.

Setelah menemukan kotak P3K, Arthik pun mengambil kursi dan mengobati kaki Tika.

"Sini gue obatin." Tika hanya diam. Tika tak menyangka orang seperti Arthik mau mengobati kakinya yang terluka.

"Kenapa lo diem aja dari tadi? Baper sama apa yang gue lakuin? Jadi cewek tuh jangan cepet baper! Ntar kalo cowoknya sama cewek lain bilangnya cowoknya yang tukang PHP." Tanya Arthik meredakan keheningan yang terjadi antara mereka berdua.

"Gue nglakuin ini bukan semata-mata gue peduli sama lo! Gue cuma mau tanggung jawab karena gue udah nggak sengaja bikin lo jatuh! Jangan baper! Gua nggak mau tanggung jawab kal lo udah baper! Banyak orang di luar sana yang baper sama gua dan dia minta tanggung jawab. Emang gue apa-apain dia apa? Gue harus tanggung jawab!" Omel Arthik sambil terus mengobati luka Tika.

"Enak aja lo bilang gitu! Mana mungkin gue baper sama lo! Jijik gue baper sama lo! Dan inget ya! Jangan samain gue sama cewek-cewek alay diluar sana!" Kata Tika sengit.

"Ya gue kan cuma mau ngingetin lo. Supaya jangan baper sama gue!"

"Ge'er banget lo!"

Bumi VS MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang