🌍Terima🌞

154 16 5
                                    

Tika masih berada di kantin, setelah ia menawarkan tawaran yang begitu menggiurkan hati, ia langsung mengisu perutnya dengan makanan yang disediakan di kantin.

"Nge mie ayam yok! Gara-gara si Arthik tadi makan mie ayam, gue jadi pengen mie ayam." Ajak Tika.

"Iya. Gue juga mau bilang gitu." Tambah Caca.

"Yaudah. Yang antri lo ama Caca ya Tik." Kata Belva.

"Kurang ajar emang." Omel Tika.
"Yaudah gapapa deh. Karena ini gue ama Caca yang pengen. Gue ama Caca aja yang antriin. Sini duit lo." Putus Tika.

"Yaudah gue tunggu di meja itu ya." Kata Hana sambil menunjuk salah sati meja yang masih kosong dan dibalas anggukan oleh Tika.

"Manggg!! Mie ayam empattt!!!" Teriak Tika ketika sudah sampai di kedai mie ayam Mang Ujang yang luar biasa antrinya.

"Apaan sih lo Tik? Gue dulu tau!" Sengit salah seorang cowok yang juga masih mengantri. Dia bernama Tama.

"Ca beraksi Ca." Bisik Tika pada Caca yang dibalas anggukan oleh Caca.

"Apaan sih lo?! Yang cantik harus duluan. Yang jelek mah minggir-minggir aja sana." Balas Tika.

"Enak aja lo! Yang ganteng harus duluan. Gue nih ganteng-ganteng kaya gini." Kata Tama.

"Muka kaya air comberan aja bangga. Liat nih gue. Udah cantik, atlet basket, pinter, nggak sombong lagi." Balas Tika.

"Nggak sombong dari mananya! Lo bilang gitu aja udah sombong."

"Ya masih mending gue lah. Masih ada yang disombongin. Nah elo? Udah jelek, prestasi juga nggak ada. Apa yang mau disombongin dari elo?" Ujar Tika dengan nada meremehkan.

"Enak aja lo. Gini-gini juga gue juara lomba sepak bola pake daster antar RT ya!" Sengit Tama.

"Anjirr. Prestasi apa itu njirr. Geli sendiri gue dengernya." Ledek Tika.

"Udah jangan banyak bacot. Pegang nih Tik." Kata Caca menengahi sambil memberikan dua mangkok mie ayam pada Tika. Lalu kembali dan mengambil dua mangkok lagi.

"Eh. Eh. Eh. Eh. Enak aja lo?! Kok lo udah dapet duluan?!" Tanya Tama bingung dan tidak terima.

"Lah. Itu mah salah elo! Kenapa lo dari tadi nggak ngantri malah adu bacot sama Tika!" Kata Caca lalu melengos pergi.

Memang Tika sudah menyusun rencana ini tadi. Agar ia mendapatkan mie ayam dengan cepat, olahraga mulut sedikit tidak apa lah. Biar Tika yang menglihkan perhatian mereka, dan Caca yang membeli mie ayam pada Mang Ujang. Beginilah salah satu cara jitu untuk mendapatkan mie ayam menurut Tika.

"Loh. Loh. Loh. Kok cepet banget?" Tanya Hana heran melihat sejal tadi antrian Mang Ujang selalu sesak.

"Iyalah. Cepet. Kita gitu loh." Kata Tika lalu duduk dan mengaduk mie ayamnya.

"Kata Tika mah. Olahraga mulut dikit gapapa lah." Ujar Caca sambil menahan tawa.

"Ngapain lo Tik? Bikin kerusuhan lo?" Tanya Belva heran.

"Nggak. Cuma adu bacot dikit tadi ama si Tama. Dengan gue adu bacot sama dia, perhatian semua orang disana bakal tertuju ama gue dan Tama. Sedangkan Caca gue suruh aja langsung ke Mang Ujang." Tika pun menjelaskan kejadian tadi.

"Wah. Wah. Wah. Panutanqueee!!" Kata Hana sambil mengacungkan dua  jempolnya.

"Demi kalian ini." Kata Tika lalu memasukan suapan mie ayam ke dalam mulutnya.

🌍🌞

Pulang sekolah, Arthik dan teman-temannya sudah berkumpul di tumah Arthik. Tak ada tujuan apapun. Hanya ingin numpang makan dan Wi-Fi saja. Dasar teman kampret.

Bumi VS MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang