Saat Tika kembali dari kantin, ia jegigikan sendiri mengingat kejadian tadi saat Adit teman Arthik keceplosan tentang dirinya.
"Kenapa lo Tik? Ketawa-ketawa sendiri kaya gitu?" Tanya Belva saat Tika masuk kelas dengan ketawa-ketawa sendiri.
"Tik lo nggak papa kan?" Tanya Caca sambil memerikasa kepala Tika.
"Iya Tik? Kenapa sih lo?" Tanya Hana menimbrung.
"Ntar waktu istitahat gue critain. Kalo gue crita, pasti kalian ketawa sekeras-kerasnya..."
"Ihhh apaan sih Tik! Kenapa anggak sekarang aja? Bikin kita penasaran aja lo!" Rengek Caca.
"Iya Tik! Critain sekarang aja!" Rengek Hana ikut-ikutan seperti Caca.
"Ihh apaan sih? Nanti aja... Pokonya seru deh!" Jawab Tika.
Tak lama kemudian bu Jihan datang untuk mengajar pelajaran.
***
Pelajaran selesai setelah waktu menunjukan pukul 09.00.
"Tik! Udah istirahat nih... critain dong..." Rengek Hana.
"Iya Tik!" Saut Caca.
"Ih ngak sabaran banget sih kalian! Bentar..." Jawab Tika sambil memasukan buku-buku kedalam tasnya.
Setelah Tika selesai memasukan buku-buku tadi ke dalam tasnya, Tika pun mulai bercerita tentang kejadian tadi pagi.
"Serius lo Tik?" Tanya Belva tak percaya.
"Ya serius lah Bel! Ngapain coba gue cerita kalo gue bo'ong?"
"Iya juga sih..." Jawab Belva sambil mengangguk paham. Semua muka Tika dan teman-temannya tampak serius.
"Hahahahahahahaha...." Tawa Caca yang menggelegar pun membuat kaget Tika, Belva, Hana, dan beberapa murid yang masih berada di dalam kelas.
"Apaan sih lo Ca! Buat kaget gue aja!" Ceplos ucup yang sedang duduk-duduk dibangkunya sambil bersenandung.
"Iya Ca. Lo buat kaget gue aja. Orang lagi serius-serius juga. Lo malah ketawa keras banget plus ngagetin lagi." Omel Belva.
"Jangan biarkan Caca ketawa sendiriiiii!!!" Seru Hana tiba-tiba.
"Hahahahaahaha...." Tawa Hana pun menggelegar.
"Apaan sih Han! Garing tau nggak?" Omel Belva lagi.
"Aahahahahhahahaha"
"Astaghfirullah... ngelus jidat gue!"
"Jangan biarkan Belva kesel...." Seru Hana.
"Wah.... Bel! Tuh ada cem-ceman lo lagi liatin lo!"
"Hah? Mana? Mana? Astagaa... Mana??" Tanya Belva gelagapan.
"Hahahahahaha...." Tawa Tika,Hana, dan Caca pun memenuhi kelasnya.
"Kalian tuh ya! Awas aja kalian!" Belva pun mulai gemas dengan kelakuan sahabat-sahabatnya itu.
"Bel...udah bel... lo emang gak sadar apa?" Tika pun mulai menenangkan Belva.
"Sadar kenapa?!" Belva yang masih kesal pun menjawab asal.
"Itu si Riko liatin elo dari tadi. Waktu lo ngamuk-ngamuk." Tika pun berbisik tepat di telinga Belva.
Dan tampak Riko sedang menatap Belva dengan sinis. Riko adalah siswa pandai yang digemari banyak orang."Tik! Kantin?" Ajak Hana dan Caca hampir bersamaan.
"Let's go!" Jawab Tika semangat.
Mereka sengaja tidak mengajak Belva karena mereka tau, pasti Belva takut untuk keluar kelas karena ada Riko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi VS Matahari
Teen FictionAtlantika Matahari Putri gadis manis yang biasa di panggil Tari oleh keluargannya. Karena suatu hal di waktu kecil, maka ia menjadi dipanggil Tari oleh keluargannya. Tapi teman-temannya sering memanggilnya Tika. Disiplin, tomboy, dan taat dengan a...