Sahabat Pemberi Kebahagiaan

15 4 0
                                    

Pagi ini, di rumah Senja.



Kak Malam sedang good mod.


Entah karena apa dia good mod.


Yang jelas, dia berencana untuk mentraktir Senja dan yang lainnya disebuah kafe dekat sini.
“Apa?!”
Senja terkejut mendengar seruan kakaknya.


“Ayo kita ke kafe! Kakak deh, yang traktir! Ajak Kirasuma sama yang lain juga boleh. Ya ikut ya~ jarang-jarang lho kakak mau traktir kamu.”
ujar Kak Malam memohon.
“Ehh… ck, iya deh iya. Awas kalau ada maunya!”


“Yes~ ngga lah. Ya sudah kamu siap-siap, kasih tau yang lain!”
balasnya sembari menguyel rambut adiknya lalu keluar dari kamar adiknya.
‘Dia kenapa, sih? Tumben. Ah sudahlah rejeki tak boleh di tolak!’
batin Senja.
Senja memberitahukan Kirasuma dan yang lainnya seperti yang diperintahkan kakaknya.
"Apa?! Kak Malam mau traktir kita? Kok tumben?"


“Aku aja bingung. Tiba-tiba dia ngajak aku ke kafe. Kamu mau ikut ngga?”
"Ya, mau lah! Rejeki kok ditolak."
“Ya sudah, kamu siap-siap gih”
"Ok, dah~ assalamualaikum"
“Wa alaikum salam”
'Tut'
“Hah~”
Senja menghela nafas.
Lalu ia memberitahu yang lainnya dan langsung bersiap.


                              ***


Mereka semua sudah berkumpul di depan rumah Kirasuma.
“Kemana nih, yang ngajak? Kok ngga muncul?”
gumam Kak Bintang.
“Sabar Kak!”
balas Kirasuma.
“Cih, lama banget Senja!”
gerutu Pagi.


Sementara itu.


“Kak cepat! Mereka sudah nunggu tuh! Niat nraktir ngga, sih?”
ujar Senja dari luar rumah.
“Bawel lu ah. Gua yang traktir juga.”
balas Kak Malam dari belakang Senja.
Senja berbalik kebelakang dan melihat Kak Malam sudah berada di mobil hitamnya yang mengkilap.


Senja tercengang.


“Sejak kapan…?”
gumam Senja pelan.
“Oi! Mau ikut ngga? Bengong aja.”
tegur Kak Malam membuyarkan lamunan Senja.
“Ah! Iya. Adek ikut.”
balas Senja sembari berjalan kearahnya.
Mereka berdua pun menyusul Kirasuma dan yang lainnya.


Sementara itu.



“Mana sih, mereka berdua? Lama banget. Apa aku telpon aja, ya?”
gumam Kirasuma sembari memainkan jarinya di ponselnya.
Baru saja dia akan menelpon Senja, tiba-tiba ada mobil yang berhenti didepan rumah Kirasuma.


'TIINNN'
suara klakson mobil itu mengejutkan mereka semua.
Semua pandangan mengarah ke mobil itu.

Jendela mobil itu terbuka.


Terlihat didalamnya seseorang yang mereka kenal.
Ya, benar saja mereka melihat Senja dan kakaknya didalam mobil itu.
Kak Malam mengedipkan mata kanan nya kearah mereka sembari tersenyum.


Senja melambaikan tangannya kearah mereka sembari tersenyum.
“Senja jadi ikut-ikutan kakaknya.”
gumam Kirasuma pelan.
“Ayo naik!”
seru Kak Malam.
Mereka pun naik.
“Ada apa lu tumben banget traktir kita?”
tanya Kak Bintang sembari duduk di belakang kursi pengemudi.


“Tak ada apa-apa, sih. Hanya saja aku ingin lebih menikmati hari-hari bahagia dengan kalian.”
jawab Kak Malam santai.
Mereka tercengang mendengar jawaban Kak Malam.


‘Padahal aku baru mengenal mereka. Tapi aku merasa seperti sudah lama hadir di hidup mereka selain Bintang. Ya Allah inikah yang namanya sahabat sejati yang selalu memberikan kebahagiaan? Meskipun aku tak terlalu mengenal mereka, tapi aku selalu bahagia di sekitar mereka. Aku yakin mereka tulus dalam bersahabat. Aku akan berusaha lebih dekat dengan mereka dan memberikan kebahagiaan seperti mereka memberikan ku kebahagiaan.’ batin Kak Aurora.


“Sudah siap 'kan? Kita berangkat, ya~”
mereka pun berangkat ke kafe yang Kak Malam maksud.


To be continue

Melukis Senja {Revisi} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang