Kehidupan Sore di Italia

28 4 0
                                    

"Yang sabar ya, Gi," tutur Sore menenangkan Pagi.

"Iya. Makasih ya, Re," balas Pagi.

"Re, kamu tau ibumu selingkuh sejak kapan?" tanya Kirasuma.

"Baru-baru saja."

***

Seorang gadis kecil menatap heran ke arah pria yang asik berkemas di kamarnya. Karena tak bisa menahan keheranannya lebih lama lagi, gadis kecil bernama Sore itu mempertanyakan apa yang ayahnya lakukan.

"Kita akan pergi, Nak," jawab Samuel sambil memberikan senyum.

"Pergi ke mana, Yah? Apakah tempatnya jauh?"

"Umm, kira-kira begitu. Jadi Rere mandi dulu, ya,"

"Baik, Ayah."

Setelah menyetujui permintaan Samuel, Sore langsung bergegas mandi. Di usia yang terbilang sangat dini, Sore sudah mampu mandi sendiri. Dalam hatinya tertanam benih kemandirian yang akan tumbuh untuk membahagiakan keluarganya.

Tak butuh waktu lama untuk Sore menuntaskan mandinya. Setelah selesai mandi dan bersiap, Sore meminta Samuel untuk menemui sahabat-sahabatnya sebelum berangkat. Tentu saja Samuel menuruti permintaan Putri tunggalnya.

Sesampainya, Samuel menekan bel rumah keluarga Nura. Bel pertama tak ada yang merespon, begitu pula dengan bel kedua. Namun saat bel ke tiga dibunyikan, suara Yuni terdengar membalas panggilan bel itu.

"Eh, Sore. Ada apa? Mau ketemu sama Kirasuma?" sambut Yuni setelah daun pintu terbuka lebar.

"Iya. Kirasuma mana, Bu?" tanya Sore ramah.

"Ada di dalam. Sebentar, ibu panggilkan."

Yuni masuk ke dalam rumahnya. Lima belas detik kemudian, Yuni muncul bersama Kirasuma. Awalnya wajah Kirasuma berseri-seri melihat Sore ada di depan rumahnya.

Namun saat melihat Sore tidak datang sendiri dan ada sebuah koper di sebelahnya membuat wajah polos nan manisnya seketika menjadi sedih dan muram.

"Rere mau pergi dulu ya, Lah!"

"Rere, mau pergi kemana?"
tanya Kirasuma ingin menangis namun tertahankan.

"Ayah bilang, kami mau pergi jauh."

"Eh, kamu ingin pergi ke mana Samuel?" tanya Yuni.

"Aku mau bawa Sore ke Italia."

"Berapa lama?"

"Selama beberapa tahun. Mungkin Sore akan sekolah di sana."

Baru saja Samuel menutup mulut, suara isakan Kirasuma terdengar saat kepalanya menunduk.

"Lalah, kamu kenapa?" tanya Sore khawatir.

Tak ada respon dari Kirasuma. Yuni yang mengetahui penyebab anaknya menangis tak bisa berbuat apa-apa.

"Lalah-?"

"JANGAN KAMU JUGA, RE!!!" jerit Kirasuma histeris.

Sore terperanjat dan otaknya mulai bertanya-tanya.

"A-ada apa? Kenapa denganku?"

"Ada apa dengan Kirasuma, Yun?"

"Meta dan Noboru pergi ke luar negeri membawa anak-anak mereka. Jadi Kirasuma sedih," jelas Yuni.

Tiba-tiba Sore memeluk Kirasuma yang tengah menangis dengan erat. Membuat tangis Kirasuma berhenti sejenak.

"Rere?"

Melukis Senja {Revisi} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang