Putus

39 4 0
                                    

“Hey, Katalin! Are you okay?”
tegur Malam.
“Ah, s-sorry. Ngga maksud, hehe”
Katalin berdiri tegap sembari melirik Bulan, sedikit.
‘Bohong. Jelas sekali bohongnya!’
Bulan membatin dengan berperasaan cemburu.
'KRRIIINNNNGGGGG'
bel masuk pun berbunyi.

Pelajaran akan dimulai.

Semua mahasiswa kembali ke meja mereka.
Dosen mereka pun masuk dan menagih tugas yang diberikan kemarin lusa.
“Masih ingat tugas kemarin lusa yang saya kasih?”
“Masih, Pak”
jawab mereka serempak.
Nice. Kumpulkan sekarang!”
perintahnya.

Mereka semua mengumpulkan tugas seperti perintahnya secara berkala.
Saat ini giliran Malam dan sepertinya Katalin memiliki rencana licik, lagi.
‘Ini kesempatan ku~’
batin nya sembari mengeluarkan seringainya.
Setelah Malam memberikan tugasnya, Katalin pun melancarkan rencananya.

Dia berdiri dan segera memberikan tugasnya.
Ketika Katalin berjalan, Malam berbalik badan.
Dan tak sengaja Malam menabraknya lagi (Sengaja bagi Katalin).
“Aduh”
Dia menjatuhkan bukunya (dengan sengaja).
“Yah, jatuh deh”

“Ehh, Katalin! Maaf ya, aku ngga lihat kamu ada dibelakang ku. Sorry ngga sengaja”
“Iya, ngga apa-apa”
‘Ayo dong ambilkan! Biar aku juga ikut ambilkan terus jadi sama-sama ngambil, tangan ku ngga sengaja terpegang, dan Bulan cemburu, deh. Lebih tepatnya sengaja, hihi’
batin Katalin.

“Ah, buku mu jatuh. Aku ambilin, ya” ‘Nice’
batin Katalin.
Malam pun meraih buku Katalin dilantai, dan tangan Katalin menyusul.
Mereka menunduk, dan akhirnya saling bertatap wajah.
Seisi kelas menjadi terpaku terlebih lagi Bulan.
Lagi-lagi dia diselimuti oleh aura kecemburuan.

Namun kali ini lebih sakit rasanya.
‘Kyyaaa~ dia masuk perangkap! Asik~ hanya tinggal satu langkah lagi dan akau akan mendapatkan mu~ haa~ senangnya~ Bulan…? Good bye~’
“Ah, ini buku mu…”
ujarnya sembari memberikan buku Katalin.
“Terima Kasih Malam~”
balasnya sembari tersenyum.

Dia pun meletakkan bukunya diatas meja dosen dan Malam kembali ketempat duduknya.
‘Ya ampun! Ini sudah semakin kelewatan!’
batin Bintang

***


Pulang sekolah.

Dear~ pulang yuk!”
seru Bulan.
“Emm… honey, aku ada ekskul hari ini. Kamu pulang duluan aja ya, sama Bintang.”
balasnya sembari menguyel rambut Bulan.
“Tapi, aku mau temenin kamu sampai selesai dan pulang bareng”
Bulan menatap Malam khawatir.

‘Bulan takut Malam didekati oleh Katalin lagi. Makanya dia bilang mau temanin Malam sampai selesai ekskul dan pulang bareng. Sya lu peka, dong!’ batin Bintang.

“Iya, aku tau honey~ tapi nanti kalau kamu sakit, nanti aku yang khawatir. Kamu mau aku khawatir?”
Malam menopang wajah Bulan dengan kedua tangan nya.


Bulan menggeleng.

“Makanya, nurut ya.”
Bulan mengangguk.
Malam mencium kening Bulan untuk menenangkannya.
“Sudah, pulang gih! Keburu malam. Bintang, lu jaga cewek gue baik-baik! Jangan nikung!”
“Ngga lah! Ayo Bul!” seru Bintang.
Dear, aku pulang ya!”
“Iya, honey
balasnya.

Mereka pun keluar kelas dan Malam kini sendiri dikelas.
Tak lama kemudian Katalin menghampirinya.
“Hai Malam~”
sapanya.

Malam terkejut.

Melukis Senja {Revisi} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang