Bertaruh

30 4 0
                                    

Keesokan harinya.

Pukul 08:30 Senja bangun dari tidurnya.

Dia merencanakan sesuatu hari ini.

Dia berencana akan mengajak Kirasuma pergi ke taman.
Dia bergegas mandi dan ikut bergabung dengan mama dan kakaknya untuk sarapan.

Sementara itu di rumah Pagi.

Dia sudah bangun dari tidurnya sejak tadi.
Saat ini dia tengah memainkan ponselnya.
Dia melihat foto-foto yang Kak Bulan kirim semalam.
Dia baru menyadari sesuatu yang sama seperti Senja.
Ya, posenya yang begitu mesra dengan Kirasuma.

"Ya ampun! Kenapa aku berpose seperti itu dengan Kirasuma? Senja akan marah dengan ku"
desisnya.
Dia memperhatikan pose Kirasuma yang natural.
"Hmm... Kirasuma cantik juga berpose seperti itu..."
"Haduh~ aku mikir apa, sih? Dia 'kan lebih memilih Senja ketimbang aku"

"Tapi... kalau di pikir-pikir... Perasaan apa ini? Apa aku jatuh cinta dengan nya? Ah, mungkin cuma perasaan ku aja. Hari ini aku mau ngapain, ya...?"
"Ajak Kirasuma ke taman, ah~ siapa tau dia bosan di rumah"
Pagi bergegas pergi ke rumah Kirasuma.

Sementara itu di rumah Kirasuma.

Saat ini dia sedang sarapan bersama ibu, ayah, dan adik-adiknya.
'Ting Tong'
tiba-tiba seseorang menekan bel rumahnya.
"Biar ibu yang buka pintunya!"
ujar ibu.
'Ting Tong'
"Ya, sebentar!"
lanjutnya sembari membuka pintu.
Dan ternyata yang telah berdiri disana adalah Pagi.

"Pagi!"
"Assalamualaikum, selamat pagi Tante"
salam Pagi sembari tersenyum.
"Wa alaikum salam, masuk Pagi!"
balas ibu.
"Ah ngga usah tante, saya mau ketemu Kirasuma aja. Kirasuma ada di rumah?"
"Oh, Kirasuma lagi sarapan. Sebentar lagi selesai. Mau dipanggilkan?"

"Boleh"
"Tunggu sebentar, ya!"
"Iya, Tante"
balasnya.
Ibu pun pergi memanggil Kirasuma yang sedang melahap sarapan nya.
"Lalah ada tamu, tuh"
"Hm? Siapa, bu?"
"Pagi. Kayaknya dia mau ngajak kamu jalan, deh. Soalnya tadi penampilan nya agak keren 'gitu"
"Masa sih?"
Kirasuma tak percaya.

Dia pun memastikan sendiri.

"Pagi!"
"Oh hai Kirasuma"
'Dia cantik juga kalau di rumah. Natural banget orangnya'
"Hai. Kamu mau kemana rapi banget?"
"Mau ngajak kamu jalan"
"Jalan? Jalan kemana?"

"Ke taman, yuk!"
serunya sembari meraih tangan Kirasuma dan menariknya pelan sembari melangkah.
"Ehh... Pagi tunggu!"
balas Kirasuma menahan Pagi.
"Ada apa?"
"Masa aku keluar dengan penampilan seperti ini, sih? Malu tau"

"Tak apa. Kau seperti itu sudah cantik, kok. Ayo!"
balasnya dan melanjutkan perjalanan nya.
Kirasuma hanya terdiam malu karena dua hal.
Pertama, dia keluar rumah memakai pakaian rumah.

Kedua, demi apa Kirasuma pagi-pagi sudah dapat pujian dari Pagi padahal dia pakai baju rumah? Dua hal itu terus berputar dikepalanya.

***

Saat ini Senja berada di rumah Kirasuma.

Seperti rencananya.

Dia akan mengajak Kirasuma pergi ke taman.
'Ting Tong'
"Assalamualaikum~ Kirasuma~"
"Sebentar~"
'Cekrek'
"Oh, Senja toh. Masuk, masuk!"
"Tak perlu Tante. Senja kesini cuma mau mengajak Lalah pergi ke taman aja kok. Lalahnya ada?"

"Oh Lalah. Dia tadi kayaknya keluar sama Pagi. Soalnya tadi juga si Pagi mau ngajak dia jalan. Dan lagi, dia juga belum kembali."
jelas ibu.
'Jangan bilang...?'
batin Senja dengan perasaan tak enak.

Melukis Senja {Revisi} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang